Selanjutnya, batasi frekuensi belanja. Semakin sering kita berbelanja jelas semakin besar kemungkinan kita membeli barang di luar rencana. Cobalah menetapkan jadwal belanja hanya sekali seminggu dengan anggaran yang sudah ditentukan sebelumnya.
Selain itu, kita perlu mengubah pola pikir dari konsumtif menjadi lebih mindful. Belanja cerdas berarti memahami bahwa kepuasan jangka pendek tidak sebanding dengan kestabilan finansial jangka panjang. Lebih baik menahan atau mengalokasikan dana untuk hal yang lebih bermanfaat seperti investasi atau berbagi dengan sesama.
Ketika berbuka puasa, YONO juga bisa diterapkan. Banyak orang terjebak dalam kebiasaan membeli terlalu banyak makanan atau takjil hanya karena lapar mata. Padahal, tubuh hanya bisa menampung makanan dengan jumlah tertentu. Alih-alih memborong berbagai macam menu yang berujung terbuang.
Selain makanan, YONO juga bisa diterapkan dalam belanja pakaian. Menjelang Idul Fitri banyak orang tergoda membeli lebih dari satu stel baju baru. Padahal, satu stel baju yang nyaman dan berkualitas sudah lebih dari cukup untuk tampil istimewa di hari raya. Tren fashion berubah setiap tahun tetapi prinsip hemat akan selalu relevan.
Keuntungan dari menerapkan YONO bukan hanya terasa selama Ramadhan, tetapi juga berdampak jangka panjang pada kesehatan finansial kita. Dengan menerapkan pola hidup hemat maka kita tidak hanya menghindari stres akibat keuangan yang menipis. tetapi juga lebih siap menghadapi pengeluaran besar pasca-Lebaran.
YONO juga bisa diterapkan saat berburu promo online. Sebelum checkout pun kita perlu tanyakan pada diri sendiri apakah hanya ingin karena promo atau benar-benar membutuhkannya.Â
Jika alasan utama adalah promo maka sebaiknya tahan diri dan gunakan dana tersebut untuk hal yang lebih esensial.
Ramadhan sejatinya mengajarkan kita untuk hidup lebih sederhana dan tidak berlebihan. Dalam Islam, konsep wasathiyah atau keseimbangan sangat ditekankan termasuk dalam urusan finansial.Â
Allah SWT telah berfirman dalam Al-Qur'an surah Al-Al-Isra' ayat 27 bahwa kita sebaiknya tidak bersikap boros dan berlebihan dalam mengeluarkan harta. karena itu bagian dari keingkaran.
Dengan menerapkan YONO kita juga belajar untuk lebih menghargai setiap rezeki yang ada. Alih-alih membelanjakan uang secara impulsif kita bisa mengalokasikannya untuk sedekah, membantu sesama, atau menabung untuk masa depan.