Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Mengulik sisi lain dunia pendidikan Indonesia 📖 Omnibus: Cinta Indonesia Setengah 2013 Jelajah Negeri Sendiri 2014 | Best Teacher 2022 Best In Specific Interest Nominee 2023 | Ketua Bank Sampah Sekolah | Teknisi Asesmen Nasional ANBK | Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Menyuguhkan Bingkisan Lebaran dengan Sentuhan Ramah Lingkungan

2 April 2024   04:21 Diperbarui: 2 April 2024   04:23 477
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bingkisan lebaran. (foto Akbar Pitopang)

Tak terasa setengah perjalanan di bulan suci Ramadhan telah kita lalui dengan berbagai pengalaman dan kesan positif. Di tengah rutinitas puasa dan amalan ibadah yang kita jalani, kita dihadapkan pada momen refleksi yang mendalam. 

Segala ibadah yang telah kita lakukan tidak hanya menjadi rutinitas, tetapi juga menjadi sumber inspirasi untuk menggapai kebaikan yang berkelanjutan.

Ramadhan bukan sekadar bulan penuh keberkahan, namun juga sebuah momentum untuk melihat ke dalam diri, mengevaluasi perbuatan kita, dan memperbaiki diri menjadi lebih baik.

Dalam setiap langkah yang kita ambil, hendaknya kita selalu mengutamakan nilai-nilai positif dan bermanfaat bagi diri dan banyak orang. Setiap ibadah yang kita lakukan, setiap doa yang kita panjatkan, semoga menjadi ladang kebaikan yang terus mengalir, bukan hanya di dunia tetapi juga di akhirat kelak.

Jadikan lah setiap detik Ramadhan ini sebagai peluang emas untuk memperbaiki hubungan dengan Allah SWT dan sesama manusia. Dengan penuh keikhlasan dan ketulusan, kita terus berusaha menjaga kebaikan, menyebarkan manfaat, dan menorehkan jejak-jejak yang akan menginspirasi banyak orang.


Bulan suci Ramadhan mengajarkan kita bahwa kebaikan tidak akan pernah mengenal batas. Semakin banyak kita berbuat kebaikan, semakin banyak pula keberkahan yang kita dapatkan. 

Maka, mari kita jadikan setiap hari selaam Ramadhan ini sebagai tonggak perubahan menuju kehidupan yang lebih baik, tidak hanya untuk diri sendiri, tetapi juga untuk seluruh umat manusia.

Sebuah bingkisan lebaran dan ucapan Hari Raya Idul Fitri. (foto Akbar Pitopang)
Sebuah bingkisan lebaran dan ucapan Hari Raya Idul Fitri. (foto Akbar Pitopang)

Nah, fenomena berbagi kebaikan lewat bingkisan lebaran memang menjadi salah satu tradisi yang kental di tengah-tengah masyarakat menjelang Hari Raya Idul Fitri. Tak hanya sekadar sebuah kebiasaan, namun juga menjadi wujud nyata dari semangat kebersamaan dan kepedulian sosial.

Menyiapkan bingkisan lebaran adalah salah satu cara yang kerap dilakukan untuk menyambut kehadiran hari kemenangan. Mulai dari individu secara pribadi hingga kelompok-kelompok tertentu, semangat untuk berbagi tak pernah surut. 

Isi dari bingkisan tersebut pun sangat beragam, mulai dari makanan dan minuman, bahan makanan, sembako hingga kue kering yang lezat.

Bingkisan lebaran bukan sekadar sekumpulan barang-barang karena dibalik setiap bingkisan tersimpan kebaikan dan kepedulian yang ingin disalurkan kepada sesama. 

Setiap bingkisan yang disiapkan menjadi simbol kebersamaan dan persaudaraan, mengingatkan kita bahwa kita tidak sendiri dalam menjalani hidup ini. Kita tetap harus "hablum minannas".

Dengan berbagi bingkisan lebaran, kita tidak hanya memberikan bantuan materi, tetapi juga menyirami tali silaturahmi dengan kehangatan dan kebersamaan sebagai kesempatan untuk memberikan kebahagiaan kepada orang lain. 

Pembungkus bingkisan lebaran dengan kertas ramah lingkungan. (foto Akbar Pitopang)
Pembungkus bingkisan lebaran dengan kertas ramah lingkungan. (foto Akbar Pitopang)

Berencana untuk menyiapkan bingkisan lebaran dengan memberikan sesuatu yang berbeda dapat menjadi cara yang tepat supaya lebih berkesan bagi penerima. 

Dengan memilih barang-barang atau peranti tahan lama seperti peralatan dapur, pecah-belah, atau seperangkat alat shalat dapat memberikan nilai tambah yang signifikan bagi mereka yang menerimanya.

Selain mempersiapkan isi bingkisan, gaya atau model bungkusan juga menjadi hal yang mengundang perhatian. 

Dalam memilih pembungkus ini, penting untuk tetap memperhatikan aspek keberlanjutan dan kepedulian terhadap lingkungan. Mengingat tantangan lingkungan yang semakin besar, memilih opsi yang peduli lingkungan adalah langkah yang bijak dan bertanggung jawab.

Dalam hal ini, kita dapat memilih bahan-bahan kemasan yang bisa digunakan lagi (reuse) atau memilih bahan yang dapat terurai dengan mudah dan tidak meninggalkan dampak negatif bagi lingkungan. 

Misalnya, menggunakan kertas daur ulang atau kertas lainnya yang ramah lingkungan sebagai pembungkus, menggantikan plastik yang sulit terurai. 

Selain itu, memilih pita dekorasi atau aksesoris lain yang dapat digunakan ulang. Bahkan penggunaan tali pengikat dari bahan alami serta dedaunan kering juga dapat menjadi pilihan yang baik sebagai hiasannya.

Tapi tentu tidak selesai sampai disitu saja. Masih ada satu lagi yang menjadi perhatian yaitu tas atau kantong untuk membawanya dan untuk dibagikan satu-satu kepada penerima. Maka, dalam hal ini kita bisa pakai totebag yang tujuannya agar dapat dipergunakan berulang kali setelahnya.

Dengan memperhatikan aspek keberlanjutan dalam proses pembungkusan bingkisan lebaran, kita ikut menjaga keberlanjutan lingkungan.

Langkah kecil ini, jika dilakukan secara bersama-sama tentu dapat memberikan dampak yang besar bagi upaya perlindungan lingkungan kita.

Jadi, mari berbagi kebahagiaan dengan cara yang bertanggung jawab dan ramah lingkungan, sehingga kita dapat merayakan Idul Fitri dengan penuh kesadaran akan pentingnya menjaga keberlanjutan lingkungan untuk kehidupan kini dan nanti, serta bagi generasi mendatang.

Bingkisan lebaran dengan totebag, ide yang ramah lingkungan. (foto Akbar Pitopang)
Bingkisan lebaran dengan totebag, ide yang ramah lingkungan. (foto Akbar Pitopang)

Fenomena berbagi bingkisan lebaran menjadi cerminan dari nilai-nilai kebaikan yang masih dijunjung tinggi dalam masyarakat. 

Alangkah terpujinya bila kita tetap memperhatikan keberlanjutan dan kepedulian terhadap konsekuensi lingkungan dalam proses menyiapkan bingkisan lebaran ini.

Semoga semangat berbagi ini tetap terjaga dan menjadi kampanye yang mengingatkan kita akan pentingnya saling berbagi terhadap sesama dan juga tetap peduli terhadap keberlanjutan lingkungan.

Semoga ini bermanfaat..

*****
Salam berbagi inspirasi.
== Akbar Pitopang ==

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun