Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Mengulik sisi lain dunia pendidikan Indonesia 📖 Omnibus: Cinta Indonesia Setengah 2013 Jelajah Negeri Sendiri 2014 | Best Teacher 2022 Best In Specific Interest Nominee 2023 | Ketua Bank Sampah Sekolah | Teknisi Asesmen Nasional ANBK | Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Mau Daftar Pelatihan Daring? Awas Modus Penipuan Digital via ShortLink

19 Agustus 2023   16:59 Diperbarui: 21 Agustus 2023   14:17 2318
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi penipuan online (Dok. Shutterstock via Kompas.com)

Baru-baru ini saya hampir terkena aksi kejahatan atau penipuan online. saya hampir masuk terperosok ke lubang tersebut. saya beruntung masih selamat dan tidak sampai menjadi korban. 

Dalam era digital yang semakin maju, ancaman kejahatan dan penipuan online telah menjalar dengan cepat, mengintai setiap pengguna apabila kurang waspada. 

Pengalaman ini menjadi sebuah pengingat penting akan kompleksitas dan kelicikan yang dimiliki oleh para pelaku di balik layar. Aksi penipuan online semakin marak, mendorong kita untuk lebih waspada dan teredukasi dalam menjaga diri dari ancaman ini.

Trik dan modus yang dimanfaatkan oleh pelaku kejahatan online semakin berkembang seiring dengan kemajuan teknologi. Dengan berbagai taktik untuk mengelabui calon korbannya. 

Pencurian data pribadi, phising, dan peretasan akun menjadi senjata utama mereka. Ironisnya, banyak dari kita masih meremehkan ancaman ini, terbuai oleh kemasan yang profesional yang begitu mahir mengatur suasana.

Korban yang telah tertipu menghadapi kerugian besar, termasuk kehilangan uang dan informasi pribadi yang dapat disalahgunakan. Kasus-kasus pembobolan rekening bank dan pencurian identitas yang merajalela mengekspos betapa rentannya kita dalam dunia daring saat ini. 


Meskipun berbagai langkah telah diambil untuk mencegah dan menanggulangi kejahatan ini, masih banyak individu yang belum sepenuhnya menyadari urgensi untuk lebih waspada dan menyadarkan diri mereka sendiri.

Meningkatkan kesadaran akan ancaman penipuan online merupakan langkah krusial dalam melindungi diri dan aset digital. Dengan pemahaman yang kuat tentang cara kerja penipuan online, kita dapat mempertajam naluri untuk mengenali situasi mencurigakan dan cermat menghindari jebakan yang telah dirancang para penjahat digital.

Penting bagi kita untuk menjaga keamanan dan kewaspadaan sebagai prioritas utama. Pengalaman hampir jadi korban penipuan online harus menjadi cambuk yang mendorong kita untuk lebih waspada, mengedukasi diri, dan turut berkontribusi dalam upaya melawan gelombang penipuan yang terus berkembang. 

Jangan biarkan diri kita menjadi mangsa berikutnya. mari bersama-sama membentuk pertahanan digital yang tangguh!

Modus penipuan digital berkedok pelatihan daring kepada para tenaga pendidik. (koleksi Akbar Pitopang via WAG)
Modus penipuan digital berkedok pelatihan daring kepada para tenaga pendidik. (koleksi Akbar Pitopang via WAG)

Penipuan online modus pelatihan daring, pendidik wajib tahu!

Sudah hadir modus penipuan melalui shortlink --tautan pendek, adalah versi singkat dari URL yang panjang dan rumit. 

Meskipun terlihat praktis dan mudah diakses, ternyata shortlink menyimpan ancaman yang meresahkan, membawa dampak serius bagi siapa saja yang tidak waspada.

Dibalik kemudahan yang ditawarkan oleh adanya shortlink ternyata tersembunyi sebuah trik licik yang memanfaatkan rasa penasaran manusia. Alamat URL yang tertera pada shortlink tidak memberikan informasi yang jelas, memancing calon korban untuk mengkliknya demi memuaskan rasa "kepo". 

Konteksnya saat ini adalah melalui modus mendaftar pelatihan online. Pesan yang merujuk pada pelatihan tersebut membuat calon korban merasa tertarik dan merasa aman untuk mengklik tautan pendek tersebut. 

Namun, tautan ini telah mengarah ke formulir pendaftaran palsu atau situs web yang disusun secara cerdik untuk mencuri informasi pribadi seperti alamat email, kata sandi, atau bahkan data keuangan.

Kini kita tidak bisa lagi mengandalkan asumsi bahwa sebuah tautan atau alamat web mengarah pada tujuan yang sudah benar-benar aman. Para penipu telah memanfaatkan shortlink untuk mengaburkan niat jahat mereka. Dengan teknik ini, mereka bisa dengan mudah mengecoh calon korbannya.

Kita perlu menjaga kewaspadaan kita terhadap trik-trik licik seperti penipuan melalui shortlink. Berpikir dua kali sebelum mengklik, memverifikasi sumber, dan tetap berpegang pada praktik keamanan digital adalah langkah-langkah penting yang dapat melindungi kita dari risiko.

Info tentang rekening bank milik tenaga pendidik yang dibobol setelah mendaftar pelatihan melalui shortlink tersebut. (koleksi Akbar Pitopang via WAG)
Info tentang rekening bank milik tenaga pendidik yang dibobol setelah mendaftar pelatihan melalui shortlink tersebut. (koleksi Akbar Pitopang via WAG)

Pembobolan rekening, memahami bahaya penipuan melalui shortlink

Penipuan melalui shortlink telah menyerang para guru dan tenaga pendidik, merenggut dana tabungan yang telah dihimpun dengan susah payah untuk tujuan pendidikan lanjutan. 

Kisah pilu telah muncul di mana dana tabungan guru yang seharusnya digunakan untuk pendidikan S2 telah dijarah oleh penipu online yang tak kenal belas kasihan. 

Kelicikan penipu dalam menyamar misalnya sebagai lembaga pendidikan atau platform pelatihan online telah berhasil mengelabui korbannya yang kurang mampu mewaspadai tanda-tanda mencurigakan.

Banyak guru yang belum sepenuhnya menyadari betapa rumitnya perangkap yang mengintai. Sehingga meninggalkan para korban di kalangan guru dengan rasa kecewa dan kerugian finansial yang besar.

Ini dapat kita jadikan pelajaran penting. Kesadaran akan tanggung jawab digital (responsibility digital) bukanlah sekadar pilihan, melainkan keharusan. Guru-guru dan tenaga pendidik perlu dilengkapi dengan pengetahuan dan keterampilan untuk melindungi diri dari ancaman kejahatan online. 

Kasus tragis para guru yang menjadi korban penipuan melalui shortlink harus mengingatkan kita semua akan urgensi dalam menjaga kewaspadaan dan pemahaman literasi digital. 

Untuk rekan pendidik, mari bersama-sama membangun perlindungan yang kuat dan tahan banting dari ancaman kejahatan digital yang semakin merajalela.

Cek informasi kebenaran pelaksanaan pelatihan daring di lembaga yang bersangkutan. (koleksi Akbar Pitopang via Tim Belajar Era Digital)
Cek informasi kebenaran pelaksanaan pelatihan daring di lembaga yang bersangkutan. (koleksi Akbar Pitopang via Tim Belajar Era Digital)

Celah keamanan digital di dunia pendidikan dari penipuan pelatihan daring

Saat ini para tenaga pendidik telah menjadi target dari kejahatan digital atau penipuan online seperti pembobolan dana di rekening bank seperti kasus yang telah terjadi tersebut. kebiasaan guru yang suka mengikuti pelatihan daring semenjak adanya pandemi yang lalu dan berlanjut hingga saat ini telah menjadi perhatian para penjahat digital. 

Kebiasaan para guru untuk terus memperbarui pengetahuan melalui pelatihan daring sejatinya merupakan tindakan yang patut diapresiasi. Namun, ironisnya, kebiasaan ini juga telah menarik perhatian para penjahat digital. 

Penipuan melalui shortlink menjadi senjata mereka, dengan mengeksploitasi kebutuhan para guru untuk mengikuti pelatihan-pelatihan online.

Peluang ini terutama muncul melalui pesan broadcast. Kebiasaan para tenaga pendidik untuk berbagi informasi dan kesempatan belajar melalui pelatihan online ini membuat mereka menjadi sasaran empuk bagi penjahat digital. 

Pesan-pesan dengan short link yang di-forward ini berhasil merayu para guru, membuat mereka tanpa ragu mengklik tautan tanpa mempertimbangkan potensi bahaya. Terlalu sering informasi yang tenaga pendidik terima tidak diverifikasi dengan baik, dan inilah celah yang dimanfaatkan oleh para penjahat online.

Dalam upaya melindungi diri dan komunitas pendidik, maka dibutuhkan sekali pemahaman tentang literasi digital, etika digital dan tanggung jawab digital yang lebih dalam sangatlah penting. 

Para tenaga pendidik perlu diberikan pemahaman tentang potensi risiko tindakan ceroboh dalam menyebarkan informasi yang terkait dengan pelatihan daring. 

Sementara itu, lembaga pelatihan online kini juga memiliki peran penting dalam melindungi para tenaga pendidik. Mereka dapat memberikan pedoman atau pesan tentang cara berbagi informasi secara aman, serta mengingatkan untuk waspada sebelum mendaftar pelatihan daring. 

Mari bersama-sama melindungi para pahlawan pendidikan dari jebakan kejahatan digital, sambil terus berusaha untuk memperluas ilmu pengetahuan dan kompetensi guru dalam pelatihan-pelatihan online yang lebih aman dan bertanggung jawab.

Edukasi digital untuk pendidik, 4 langkah tangkal penipuan online

Kasus pembobolan rekening bank milik guru melalui modus daftar pelatihan daring melalui shortlink menjadi peringatan serius bagi seluruh komunitas pendidik. 

Para tenaga pendidik harus mengasah kepekaan mereka terhadap berbagai trik penipuan online. 

Berikut adalah beberapa langkah bijak yang dapat diambil untuk menjaga perlindungan bagi guru dari ancaman kejahatan digital.

1. Bersikap waspada karena adanya rasa "kepo"

Kewaspadaan adalah kunci utama dalam menghadapi ancaman digital. Para guru perlu mengadopsi sikap waspada terhadap pesan-pesan yang mengarah pada tautan pendek atau informasi yang terlalu menarik yang disampaikan melalui pesan broadcast ikut pelatihan. 

Meskipun, dalam chat disebutkan bahwa yang mengadakan adalah Kemendikbud atau lembaga-lembaga pelatihan online yang sudah terkenal lainnya.

Zaman kini, sesuatu tidak bisa terlalu cepat untuk dipercayai, lebih baik melakukan pemeriksaan lebih lanjut sebelum mengambil tindakan.

2. Memeriksa keabsahan link dan data pribadi sebelum mengisi formulir online

Pastikan untuk memeriksa keabsahan tautan yang ditampilkan dalam chat yang disebarkan melalui aplikasi messenger. 

Jika diminta untuk mengisi data pribadi, pastikan bahwa situs tersebut memiliki protokol keamanan yang kuat, seperti alamat link yang diawali "https" atau adanya ikon gembok pada alamat URL tersebut.

Jika masih ragu, maka kita juga bisa mencari informasi yang benar langsung ke sumber asli atau pihak terkait misalnya melalui akun media sosial lembaga pelatihan daring tersebut.

3. Menumbuhkan etika digital dan tanggung jawab para pendidik 

Hal ini kini sudah harus menjadi perhatian yang perlu ditanamkan secara kuat dalam diri para tenaga pendidik. 

Bahwa tidak semua informasi perlu langsung diteruskan tanpa verifikasi. Rekan guru harus menyebarkan informasi yang benar agar tidak hoax dan bertanggung jawab atas informasi yang disebarkan tersebut.

Misalnya, kami dari Komunitas Kompasianer Pendidik (KOMDIK) menyebarkan informasi untuk event online melalui alamat link yang disampaikan secara utuh.

4. Meningkatkan keamanan aplikasi messeger dan media sosial

(Tangkapan layar Akbar Pitopang)
(Tangkapan layar Akbar Pitopang)

Aplikasi pesan atau messenger sangat umum dalam komunikasi sehari-hari. Namun, penting bagi kita untuk meningkatkan keamanan aplikasi tersebut dengan mengaktifkan pemeriksaan verifikasi dua langkah (2FA). 

Aplikasi seperti WhatsApp sudah menerapkan hal tersebut dan saya sudah pula mengaktifkannya. Langkah ini akan memberikan lapisan perlindungan ekstra dengan meminta verifikasi melalui kata sandi (atau melalui fingerprint) setiap mau membuka pesan WA.

.

Edukasi tentang bahaya kejahatan digital atau penipuan online harus menjadi bagian integral dari pendidikan yang kini harus diakses secara digital. 

Dengan pemahaman yang kuat tentang praktik keamanan digital, para tenaga pendidik dapat menjaga diri mereka sendiri dan memainkan peran aktif dalam melindungi komunitas pendidik dari ancaman penipuan online. 

Ayo rekan pendidik, mari kita bersama-sama mewujudkan dunia digital yang lebih aman dan terlindungi.

Semoga setelah ini tidak ada lagi rekan guru yang masuk jebakan dan mengalami kerugian seperti pencurian data atau kebobolan rekening bank.

*****
Salam berbagi dan menginspirasi.
== Akbar Pitopang ==

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun