Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Mengulik sisi lain dunia pendidikan Indonesia 📖 Omnibus: Cinta Indonesia Setengah 2013 Jelajah Negeri Sendiri 2014 | Best Teacher 2022 Best In Specific Interest Nominee 2023 | Ketua Bank Sampah Sekolah | Teknisi ANBK | Penggerak KomBel

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Plus Minus Belajar di Sekolah Berbasis Asrama Sesuai Pengalaman Pribadi

9 September 2022   00:08 Diperbarui: 9 September 2022   07:23 1396
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi sekolah asrama. (sumber: pixabay.com/photosforyou)

 

Keberadaan sekolah berbasis asrama (boarding school) memiliki banyak manfaat dan keunggulan.

Sekolah berbasis asrama memiliki keleluasaan dalam proses mendidik peserta didiknya dengan adanya pengawasan karena mereka tinggal di asrama.

Sekolah berbasis asrama (boarding school yang di Indonesia identik dengan sebutan pesantren ini bertujuan untuk membangun karakter murid menjadi lebih mandiri dan siap untuk berjuang menghadapi kerasnya dunia di masa depan.

Banyak diantara orangtua yang sengaja dengan penuh kesadaran menyekolahkan anaknya di sekolah berbasis asrama atau pesantren ini.

Baik yang lokasinya masih berada di daerah yang sama dengan alamat tempat tinggal orangtua maupun beda daerah atau bahkan beda pulau.

Hal itu tidak menjadi sebuah masalah bagi orangtua karena yang terpenting adalah bagaimana anaknya bisa bertransformasi menjadi pribadi yang lebih baik lagi dengan bekal dan keterampilan yang telah disiapkan oleh tempat ia menimba ilmu yakni di sekolah berbasis asrama.

Eksistensi sekolah berbasis asrama terus eksis hingga kini. Sejak dahulu hingga kini keberadaan sekolah-sekolah berbasis asrama tetap diminati oleh para orangtua untuk menyekolahkan anak-anaknya.

Bahkan ada sekolah berbasis asrama atau pesantren yang telah berumur sangat lama yang sudah berdiri sejak masa kolonial.

Tapi kenyataannya adalah sekolah berbasis asrama ini tetap memiliki tempat di hati para orangtua. Itu artinya bahwa sekolah-sekolah berbasis asrama atau pesantren ini sudah menampakkan citra yang baik selama ini.

Walau terkadang diwarnai oleh beberapa kasus atau insiden kekerasan di lingkungan sekolah berbasis asrama ini, tetap saja masih diminati hingga kini dengan catatan pihak terkait telah melakukan evaluasi dan langkah preventif untuk menghindari kejadian serupa terualng lagi di kemudian hari.

Berbicara tentang sekolah berbasis asrama ini ada berbagai perspektif dan pandangan yang meliputinya. 

Penulis sendiri termasuk pihak yang bersentuhan langsung dengan dunia sekolah berbasis asrama ini. 

Karena dulu ketika di bangku SMP, penulis bersekolah di boarding school atau pondok pesantren modern.

Dari situ, penulis dapat mengkategorikan sekolah berbasis asrama ini memiliki sisi plus dan minusnya.

Seperti apa saja bentuk sisi plus dan minus sekolah berbasis asrama ini?

Mari kita simak bersama:

Sisi Plus dari Sekolah Berbasis Asrama

1. Membekali siswa dengan pengetahuan agama

Jika dalam sebuah obrolan kita menyinggung tentang sekolah berbasis asrama ini maka pemikiran kita langusng tertuju pada pesantren. 

Ya, wajar saja karena memang ciri khas pesantren adalah adanya keberadaan asrama sebagai tempat tinggal peserta didiknya. Oleh sebab itulah perhatian kita langsung mengarah kepada pesantren. 

Walau pesantren ini berkonotasi kepada agama Islam. Sekolah berbasis asrama semacam pesantren ini juga dapat ditermukan di agama lain seperti kristen dan katolik.

Oleh sebab itu maka sekolah berbasis asrama atau pesantren ini menjadi sebuah wadah untuk menanamkan pengetahuan agama berikut karakter dan akhlah mulia kepada seluruh peserta didik.

Di sekolah berbasis asrama atau pesantren, peserta didik akan dibiasakan untuk mengamalkan ilmu dan pengetahuan agama yang telah diterangkan menjadi sebuah bentuk tindakan peribadatan sesuai syariat.

Para orangtua yang menyekolahkan anaknya di sekolah berbasis asrama atau pesantren ini mengharapkan anaknya menjadi pribadi yang dekat dengan ajaran agama dan dapat membawa keberkahan dalam kehidupan.

2. Membangun karakter peserta didik dengan akhlak mulia

Sejurus dengan poin nomor 1 diatas bahwa manfaat dari belajar di sekolah berbasis asrama ini adalah peserta didiknya memiliki karakter baik dan akhlak yang terpuji.

Melalui pengawasan dan kontrol ketat yang dikerahkan oleh tenaga pendidik dan seluruh staf dari pihak sekolah menjadikan peserta didiknya dapat bersikap secara baik dengan akhlak terpuji untuk diamalkan dalam kehidupan sehari-hari selama berada di sekolah.

Konsistensi proses pembanguna karakter yang dilakukan selama berada di sekolah, menjadikan peserta didiknya dapat terus menjalani kehidupan yang sesuai dengan norma dan aturan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara di masa-masa yang akan datang.

Kemudian dalam proses pembentukan akhlak yang baik pada peserta didik ini diajarkan pula bagaimana menghindari perilaku yang dapat menimbulkan dosa.

Tujuan akhir dari kehidupan kita di dunia ini tentu adalah kehidupan akhirat yang menyangkut penghitungan pahala dan dosa kita kelak.

3. Bermental baja dan pantang menyerah

Anak atau peserta didik yang melanjutkan jenjang pendidikannya di sekolah berbasis asrama ini tentu akan tinggal berjauhan dengan orangtuanya untuk waktu yang lama atau sesuai jenjang pendidikan yang sedang ditempuh.

Proses transisi dan relasi jarak jauh antara anak dengan orangtua menjadikan anak menjadi pribadi yang lebih kuat, tidak mudah putus asa, serta fokus pada tujuan.

4. Lebih kreatif dengan berbagai keterampilan hidup

Kurikulum yang diterapkan di sekolah berbasis asrama dapat menumbuhkan jiwa kreatif peserta didiknya. 

Di sekolah berbasis asrama ini pembelajaran dirancang untuk mengakomidir hal itu. Ada berbagai jenis keterampilan hidup yang diajarkan kepada peserta didik.

Sehingga diharapkan mereka dapat menjadi lebih kreatif walau mungkin dengan segala bentuk keterbatas yang dihadapi.

5. Menumbuhkan rasa sayang dan hormat kepada orangtua

Bagi penulis sendiri menilai bahwa keputusan orangtua menyekolahkan kami di sekolah berbasis asrama ini bukanlah sebuah keputusan yang keliru.

Dari beratnya menahan rasa rindu ingin bertemu secara langsung dengan orangtua ketika masih di asrama, membuatkan anak menjadi semakin sayang dan hormat serta menghargai segala bentuk curahan kasih sayang dari orangtua.

Anak adalah harta terindah yang dimiliki oleh semua orangtua. Anak lah yang akan menjaga orangtua di masa tuanya hingga mereka menjemput ajal.

Tapi ketika anak tidak lagi peduli dengan orangtua di kala senja, bisa saja anak akan menelantarkan orangtuanya sendiri. 

Sudah banyak kasus semacam itu. Dan sudah sering pula kita jumpai bahkan berada dekat di lingkungan sekitar tempat tinggal kita.

6. Masa pertumbuhan peserta didik menjadi terkontrol

Di asrama, peserta didik akan memperoleh asupan yang baik dan bervariasi serta jadwal makan yang terkontrol dengan baik pula.

Dari berbagai aktivitas yang dilakukan di asrama menjadikan peserta didiknya menjadi pribadi yang sehat baik jasmani maupun rohani.

ilustrasi asrama (via marsudirini-bgr.sch.id)
ilustrasi asrama (via marsudirini-bgr.sch.id)

Sedangkan Sisi Minus dari Sekolah Berbasis Asrama ini adalah sebagai berikut.

1. Masalah yang ditimbulkan dari rendahnya kualitas kebersihan

Hidup secara bersama-sama dengan berbagai watak dan karakter tidaklah gampang. Dari sana ada sesama teman yang mungkin perilakunya masih rendah dalam kesadaran menjaga kebersihan.

Maka terkadang banyak dijumpai penyakit scabies yang menyerang anak-anak yang tinggal di sekolah berbasis asrama ini.

Walaupun tidak semuanya seperti itu tapi penyakit ini menjadi sebuah momok tersendiri di lingkungan sekolah berbasis asrama.

Oleh karena itu pentingnya menjaga dan memprioritaskan kebersihan lingkungan dan pribadi setiap peserta didik di sekolah berbasis asrama ini.

2. Pengawas atau penjaga asrama yang jumlahnya masih kurang memadai

Salah satu hal yang perlu untuk lebih diperhatikan oleh pihak sekolah berbasis asrama adalah penyediaan penjaga asrama yang jumlahnya harus memadai dengan ramainya jumlah peserta didik.

Dulu semasa penulis masih di asrama, jumlah penjaga asrama hanya dua orang. Dengan jumlah yang sangat memadai tersebut maka menyebabkan lemahnya kontrol dan pengawasan.

Seharusnya menurut kami mungkin di setiap kamar ada 1 orang penjaga yang tinggal di kamar yang sama dengan peserta didik. 

Sehingga penjaga asrama dan mengontrol seluruh peserta didik selama sehari penuh.

Tujuannya adalah agar tindakan kekerasan atau bullying yang dilakukan sesama eserta didik dapat terhindarkan.

Karena memang kasus-kasus perundungan dan tindakan kekerasan ini juga ditemukan di lingkungan sekolah berbasis asrama.

Sehingga hal itu harus menjadi perhatian bersama karena dampak negatifnya sangat besar yang akan dialami oleh peserta didik yang menjadi korban kekerasan.

Padahal dunia pendidikan harus terhindar dari hal buruk itu semua.

Demikianlah sedikit kisah tentang plus minus belajar dan menuntut ilmu di sekolah berbasis asrama yang dapat penulis sampaikan pada kesempatan kali ini.

Semoga bermanfaat. Intinya, sekolah berbasis asrama tetap bisa menjadi rekomendasi karena banyak manfaat daripada mudharatnya.

*****

Salam berbagi dan menginspirasi.

[Akbar Pitopang]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun