Orang tua harus mampu mengarahkan anak untuk mau mengganti genre film yang akan ditonton.Â
Di sini yang sangat perlu untuk dibangun adalah komunikasi dan sikap saling percaya antara orang tua dan anak.Â
Jika kedekatan dan hubungan emosional sudah terbangun di antara orang tua dan anak maka kami rasa anak bisa mampu menjaga keinginannya untuk menonton genre film yang belum pantas untuk mereka tonton.
Sesekali orang tua juga bisa mengajak anaknya untuk nonton ke bioskop yang diawali dengan memberi kebebasan kepada anak untuk menentukan genre film yang hendak ditonton.Â
Dari sana orang tua bisa menilai seperti apa kecenderungan atau ketertarikan anak terhadap suatu genre film, apakah sudah sesuai dengan usianya atau belum.Â
Jika sekiranya belum maka disanalah peran orang tua untuk mengedukasi dan mengarahkan anak ke genre film yang pantas untuk mereka tonton.
4. Perlu aturan jelas tentang penerapan budaya sensor mandiri
Lembaga sensor film dan pengusaha bioskop perlu menggodok dan menyamakan visi dan misi tentang seperti apa penerapan budaya sensor mandiri yang memiliki aturan dan regulasi yang jelas agar bisa diterapkan dengan baik dan penuh tanggung jawab.Â
Berbagai kebijakan dan aturan yang dikeluarkan selama ini saja sudah memiliki ketentuan yang jelas tetap saja memiliki pelanggaran dan masih rendahnya kesadaran masyarakat untuk mematuhinya.Â
Apalagi jika suatu aturan tidak ada aturan sebagai bentuk penegasan tentu masyarakat menganggap hal tersebut hanya sesuatu yang biasa saja dan jika pun dilanggar tidak memiliki efek kehidupan sosial dan kemasyarakatan.
Oleh sebab itu kami menilai karena budaya sensor mandiri ini niatnya baik sebagai bentuk edukasi kepada masyarakat maka hendaklah memiliki regulasi dan aturan yang jelas.
5. Dorongan untuk menghasilkan karya film yang berkualitas
Hendaknya para sineas perfilman tanah air terus semakin berlomba-lomba untuk menciptakan sebuah karya film yang layak tonton, pantas untuk ditonton, dan memiliki kualitas yang baik.Â