Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Mengulik sisi lain dunia pendidikan Indonesia 📖 Omnibus: Cinta Indonesia Setengah 2013 Jelajah Negeri Sendiri 2014 | Best Teacher 2022 Best In Specific Interest Nominee 2023 | Ketua Bank Sampah Sekolah | Teknisi ANBK | Penggerak KomBel

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Gunung Sago, Misteri di Balik Sejuta Keindahan

14 Mei 2012   03:23 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:20 1067
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ia juga mengatakan, sebenarnya keaktifan Gunung Sago sudah terpantau sejak tahun 2008 lalu oleh pusat geologi dan diperkuat dengan hasil visual satelit google.

“Kita memang sudah menjad­walkan dalam bulan Mei ini akan menerjunkan para ahli untuk melakukan penelitian ke Gunung Sago, sekaligus memasang alat pendeteksi gempa,” katanya lagi.

Sementara itu, aktivitas Gu­nung Sago hingga Rabu (9/5) kemarin masih terus bergejolak. Bujang Sawir (56) salah seorang warga Padang Laweh, Nagari Tanjung Aro, Kecamatan Situjuh Kota Paya­kumbuh, yang bermukim di sekitar di kaki Gunung Sago mengatakan, sejak seminggu belakangan telah tiga kali melihat asap tebal di puncak Gunung Sago. Asap tersebut terlihat sangat jelas mengepul bewarna hitam pekat.

Bujang juga mengatakan, semen­jak adanya asap yang keluar dari Gunung Sago, masyarakat sekitar kaki gunung juga mulai merasakan gempa-gempa kecil. “Kamis (3/5) sore, masyarakat di kaki Gunung Sago merasakan gempa yang tidak terlalu kuat. Namun cukup terasa oleh masyarakat di kaki gunung,” katanya.

Keterangan sama juga disam­paikan oleh Fauzan (21), yang melihat jelas asap dari puncak Gunung Sago pada Selasa (8/5) sore.

“Saya melihat jelas asap yang keluar dari puncak Gunung Sago. Asap itu juga diiringi dengan bunyi gemuruh yang berasal dari gunung,” katanya.

TANDA TANYA BESAR

Tak hanya warga di sekitar kaki Gunung Sago, tapi sejumlah warga di kawasan Bonjol Kabupaten Pasaman juga sering merasakan getaran kecil. Namun getaran yang dirasakan warga itu masih miste­rius, karena belum ada penjelasan resmi dari pihak terkait.

Menanggapi informasi masya­rakat tersebut, pernyataan berbeda dan sangat kontras diungkapkan Manajer Pusat Pengendalian Ope­rasional Penanggulangan Benca­na (Pusdalops PB) Sumbar Ade Edward.

“Gunung Sago masih mati dan belum aktif. Informasi masyarakat tersebut belum bisa diper­tang­gungjawabkan secara ilmiah. Jika memang ada gempa di sekitar kaki gunung itu, kenapa tidak terdeteksi oleh alat yang ada,” tutur Ade Edward bersikukuh.(h/ang/wan)

Tentu informasi yang valid tentang keadaan terkini Gunung Sago sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Semoga segera diadakan penelitian dan ditentukan langkah secepatnya untuk menanggapi masalah ini.

MENYIMPAN KEINDAHAN LUAR BIASA

Dibalik kesan ngeri yang tersimpan, Gunung Sago juga mempunyai daya tarik yang perlu untuk disambangi. Panorama keindahan Gunung Sago memang sudah sangat tersohor khususnya dikalangan masyarakat Kabupaten 50 Kota dan Kota Payakumbuh.

[caption id="attachment_181315" align="aligncenter" width="480" caption="tampak keindahan gunung sago dari kejauhan (sumber:deviantart.net)"]

1336964516254921974
1336964516254921974
[/caption]

Gunung Sago ini letaknya sangat strategis. Memiliki pemandangan yang sangat indah. Gunung Sago ini seperti berada di titik pusat dua wilayah tadi. karena seakan-akan Gunung Sago ini bisa terlihat dimana-mana. Dari Kota Payakumbuh atau Pasar Payakumbuh misalkan, Gunung Sago ini bisa terlihat sangat indah. Dari kampung saya, Gunung Sago ini juga terlihat sangat indah.

Gunung Sago ini seperti landmark buatan tuhan yang amat luar biasa. Gunung Sago memiliki ketinggian yang cukup tinggi. Sedangkan wilayah Kabupaten 50 Kota dan Kota Payakumbuh berada di lereng dan kaki gunungnya. Otomatis keindahannya akan sangat mudah terlihat. Siapa pun yang datang berkunjung ke Kabupaten 50 Kota ataupun Kota Payakumbuh pasti akan berjumpa dengan gunung yang sangat indah ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun