Mohon tunggu...
Muhammad AkbarSenagar
Muhammad AkbarSenagar Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa uin malang

tugas PBAK Universitas Islam Negeri Malang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Santri dalam Memperjuangkan Bangsa dan Negara

20 Oktober 2021   08:05 Diperbarui: 20 Oktober 2021   08:30 681
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Halo sobat Kompasiana, Bagaimana kabarnya hari ini? Semoga kalian sehat selalu . di dalam masa pandemi kita harus pintar-pintar menjaga kesehatan, agar tidak terlalu bertele tele dan pada intinya langsung Saya akan ke intinya.

Sebentar lagi kita akan memperingati hari Santri Nasional maka dari itu dalam pembahasan kali ini Saya akan membahas tentang “peran Santri dalam memperjuangkan Bangsa dan Negara” dalam sejarah santri sendiri para santri pernah membantu negara indonesia memperjuangkan Bangsa dan Negara Nah disini saya akan menjelaskannya, akan tetapi apakah kalian tahu apa itu santri?.

Secara umum Santri adalah Seseorang murid yang mengikuti pendidikan Agama islam disebuah dipondok pesantren, dalam istilah lain yaitu bahasa sanskerta Shastri yang memiliki akar kata yang sama dengan kata sastra yang berarti kitab suci, agama, dan pengetahuan.

Pada zaman sekarang sangat banyak sekali Santri yang ada di indonesia bahkan di luar indonesia pun ada, di kota tempat saya tinggal pun banyak sekali pondok pesantren yang didirikan dan para santrinya pun juga sangat banyak oleh karena itu kota saya kota pasuruan dikenal juga dengan kota santri karena banyak sekali santri yang ada, dan di kota pasuruan pun juga ada seorang kyai besar beliau adalah KH. Abdul hamid.

Para santri tidak hanya berjuang di jalan Islam akan tetapi para santri ini juga pernah berperan dalam memperjuangkan negara ini saat dalam masa penjajahan dulu hingga pada tanggal 22 Oktober 2015 pada keputusan Presiden nomor 22 tahun 2015 yang ditandatangani oleh presiden Joko Widodo di masjid istiqlal, jakarta.

Kini setelah mengetahui  Santri itu apa disini saya akan menceritakan atau menjelaskan tentang perjuangan para santri dalam memperjuangkan bangsa, para santri sendiri sangat sedikit di ceritakan dalam masa perjuangan bangsa indonesia dalam melawan para penjajah hingga yang banyak dikenal adalah tokoh-tokoh besar saja.

Agar tidak bertele tele akan saya jelaskan tentang perjuangan para santri pada saat melawan para penjajah, pada saat itu setelah jepang menyerah kepada sekutu pada tanggal 15 Agustus 1945 disini sekutu tersebut ialah Amerika yang telah mem bom atom  2 kota besar di Negara Jepang yaitu Kota Hiroshima dan Kota Nagasaki yang menyebabkan jatuh banyak korban hingga 200. 000 jiwa dikota Nagasaki dan Kota Hiroshima dan juga banyak sekali radiasi akibat Bom atom yang dijuluki “little boy” hingga menyebabkan jepang menyerah kepada sekutu dan disitulah kesempatan bangsa indonesia untuk mengumumkan kemerdekaannya pada tanggal 17 agustus 1945.

Dan setelah jepang menyerah pada sekutu dan juga setelah indonesia mengumumkan kemerdekaannya pemenang Perang Dunia ke II yaitu Inggris ingin mengambil alih tanah jajahan jepang yang berarti mereka Negara Inggris ingin menyentuh Negara indonesia namun usaha itu juga di dengar oleh KH Hasyim Asy ari yang bertindak sebagai Rais Akbar Pengurus Besar Nadhlatul Ulama (PBNU) Beliau KH Hasyim Asy ari langsung mengumandangkan resolusi jihad untuk melawan tentara sekutu yaitu Inggris pada tanggal 22 Oktober 1945.

Sebelum itu Untungnya pada saat itu Nadhlatul Ulama (NU) sudah memiliki milisi atau pasukan yang sudah dilatih secara militer oleh tentara Jepang berkat siasat KH Asy ari nama organisasi tersebut adalah Lazkar Hizbullah, Lazkar Hizbullah ini juga di kobarkan semangatnya oleh KH Hasyim Asy ari dalam resolusi jihad.

Pada tanggal 21 Oktober hingga 22 Oktober KH Hasyim asy ari mengumpulkan beberapa pentolan pentolan yaitu Kyai Wahab Hasbullah, kyai bisri syamsuri dan Para kyai lainnya, pada saat itu KH hasyim Asy ari juga mengumandangkan resolusi jihad yang dilihat langsung oleh panglima Hizbullah, panglima zainul arifin, dan forum pun menyetujui atau menyepakati resolusi jihad tersebut yang berbunyi “ Berperang menolak dan melawan penjajah itu fardhu ain (Orang islam laki – laki maupun perempuan anak – anak bersenjata atau tidak) bagi yang berada dalam jarak lingkaran 94 km dari tempat masuk musuh dan kedudukan musuh. Bagi yang berada diluar jarak lingkaran tadi, kewajiban itu fardhu kifayah ( yang cukup dikerjakan sebagaian orang islam saja).

Intinya pada resolusi jihad itu menjelaskan bahwa kita sebagai masyarakat indonesia sekaligus santri wajib bagi kita berjihad mempertahankan kemerdekaan negara indonesia. Lewat resolusi jihad tersebut kaum santri memohon kepada pemerintah republik indonesia agar menentukan sikap dan tindakan yang nyata terhadap usaha usaha yang nyata terhadapa usaha usaha yang akan membahayakan Kemerdekaan, Agama dan Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun