Mohon tunggu...
Akbar Febriyansyah
Akbar Febriyansyah Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa, Photographer, Freelancer

Mahasiswa Akuntansi Syariah yang ingin mulai menulis apapun yang ada di kepalanya

Selanjutnya

Tutup

Financial

Penurunan Sektor Ekonomi di Masa Covid-19, Bank Syariah Bisa Apa?

11 Oktober 2020   11:45 Diperbarui: 11 Oktober 2020   11:49 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Asalamualaikum Warahmatullah Wabarakatuh,

Yang sama-sama kita ketahui bahwa Indonesia saat ini sedang dilanda masa pandemi Corona Virus Deseases 2019 (Covid-19). Bukan cuma Indonesia saja yang sedang dilanda virus ini, bahkan hampir seluruh negara di berbagai belahan dunia ini juga sedang dilanda masa pandemi covid-19. 

Dampak yang ditimbukan dari virus ini pun sangat besar, hampir di setiap sector kehidupan manusia pasti terdampak oleh adanya virus covid-19 ini. Mulai dari sector Kesehatan, sector perekonomian, sektor industri, sektor keuangan, dan tak terkecuali sektor Pendidikan.

Di hitung sejak bulan Maret 2020, tak terasa sudah hampir 8 bulan sejak ditetapkan oleh Mentri Pendidikan, Bapak Nadiem Makarim, bahwa kegiatan belajar mengajar, baik dari tingkat Sekolah Dasar, Sekolah Menengan Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Perguruan Tinggi harus dilaksanakan secara daring, atau dengan sistem Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).

Di sektor perekonomian juga sangat terasa dampak dari hadirnya pandemi covid-19 ini. Hampir seluruh negara di dunia mengalami penurunan ekonomi yang disebabkan oleh virus yang berasal pertama kali dari kota Wuhan, Hubei, China.

Berbagai negara seperti Jerman, Korea Selatan, Prancis, Italia, Singapura, Amerika Serikat dan tak terkecuali Indonesia mulai melaporkan bahwa negaranya sedang mengalami resesi.

Indikator resesi ini bisa kita lihat dari penurunan pada Produk Domestik Bruto (PDB), merosotnya pendapatan riil, menurunnya jumlah lapangan kerja, penjualan ritel, dan terpuruknya industri manufaktur.

Melansir dari Forbes, (15/7/2020), resesi adalah penurunan signifikan dalam kegiatan ekonomi yang berlangsung selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun. Para ahli menyatakan resesi dapat terjadi Ketika ekonomi suatu negara mengalami :

  • Produk Domestik Bruto (PDB) negative
  • Meningkatnya tingkat pengangguran
  • Penurunan penjualan ritel
  • Ukuran pendapatan
  • Manufaktur yang berkontraksi untuk periode waktu yang Panjang

Dari faktor-faktor yang di sebutkan diatas, terlihat bahwa hampir setiap negara tak terkecuali di Indonesia sedang mengalaminya pada saat ini.

Berbagai upaya pun dilakukan pemerintah untuk menanggulangi penurunan ekonomi yang terjadi pada saat pandemi covid-19 ini. Mulai dari upaya untuk membuka kembali berbagai sektor ekonomi seperti pasar, mall dan lain sebagainya. Namun hal ini pun menimbulkan dampak negative yang lain.

Bisa dikatakan, angka positif covid-19 di Indonesia justru meningkat setelah dibukanya berbagai sektor ekonomi pada bulan Juni lalu, yang memang sebelumnya pemerintah juga melakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang dimulai dari bulan Maret hingga Juni 2020.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun