Mohon tunggu...
Akbar Aridani Setiawan
Akbar Aridani Setiawan Mohon Tunggu... MAHASISWA TEKNIK INFORMATIKA

Jagalah ilmu dengan menulis

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Memahami Struktur Kendali Pengulangan dalam Pemrograman: Konsep, Jenis Pengujian, Operator Logika, dan Penerapannya

26 September 2025   16:36 Diperbarui: 26 September 2025   16:36 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi struktur kendali pengulangan dalam pemograman ( Sumber: Dokumentasi Pribadi )

"Struktur kendali pengulangan merupakan bagian penting dalam pemrograman yang memungkinkan sebuah instruksi dijalankan berulang kali tanpa perlu ditulis berulang. Dari segi konsep, pengulangan bertujuan memberikan efisiensi dan kerapian pada logika program. Terdapat dua jenis utama pengujian, yaitu pengujian di depan dan pengujian di belakang, yang masing-masing memiliki kelebihan dan penerapan sesuai kebutuhan."

PEMROGRAMAN komputer tidak hanya sebatas menulis kode, tetapi juga merancang logika yang efisien agar program berjalan sesuai harapan. Salah satu konsep penting dalam logika pemrograman adalah struktur kendali pengulangan (looping control structure). Melalui pengulangan, suatu instruksi dapat dijalankan berkali-kali tanpa harus ditulis ulang.

Aku disini akan membahas secara mengenai struktur kendali pengulangan, mulai dari konsep, jenis pengujian, operator logika, hingga penerapan nyata. Mau tau penjelasanya? Yuk simak baik-baik!

Konsep Struktur Kendali Pengulangan

Struktur pengulangan adalah mekanisme yang memungkinkan sebuah blok kode dijalankan berulang kali selama kondisi tertentu masih berlaku. Tujuan utamanya adalah menghindari pengulangan penulisan kode dan memberikan efisiensi pada program.

Sebagai contoh sederhana, jika seorang programmer ingin menampilkan angka 1 sampai 100, maka tanpa pengulangan ia harus menulis seratus baris perintah. Namun, dengan menggunakan struktur pengulangan, hanya dibutuhkan beberapa baris kode untuk melakukan hal tersebut.

Terdapat dua model utama struktur pengulangan, yaitu pengujian di depan atau pre-test loop, dan pengujian di belakang atau post-test loop. Keduanya memiliki perbedaan mendasar dalam hal kapan kondisi diperiksa dan bagaimana proses pengulangan dijalankan.

Pengujian di Depan

Pada pengujian di depan, kondisi akan diperiksa terlebih dahulu sebelum instruksi di dalam pengulangan dijalankan. Hal ini berarti, jika kondisi tidak terpenuhi sejak awal, maka perulangan tidak akan dijalankan sama sekali.

Pengulangan dengan model ini biasanya digambarkan dalam flowchart dengan sebuah percabangan yang langsung memeriksa kondisi di awal. Jika kondisi benar, maka instruksi di dalam pengulangan akan dijalankan, kemudian variabel diperbarui, dan proses kembali lagi pada pemeriksaan kondisi. Jika kondisi salah, maka pengulangan langsung berhenti dan program berlanjut ke langkah berikutnya.

Model ini cocok digunakan untuk kasus di mana ada kemungkinan proses pengulangan sama sekali tidak perlu dilakukan, misalnya ketika batas nilai yang ditentukan sudah tidak memenuhi syarat. Contohnya, misal seorang programmer ingin menampilkan angka 1 hingga 100. Program akan menambahkan menampilkan angka dari 1-100. Jika ada angka yang bernilai 101, maka program akan dihentikan, karena angka 101 tidak memenuhi syarat.

Pengujian di Belakang

Berbeda dengan pengujian di depan, pengujian di belakang justru memastikan bahwa sebuah perintah di dalam pengulangan akan dijalankan setidaknya satu kali. Pada flowchart, hal ini ditunjukkan dengan urutan bahwa proses atau instruksi utama dilakukan terlebih dahulu, baru kemudian kondisi diperiksa. Jika kondisi belum terpenuhi, maka proses kembali diulang. Jika kondisi sudah terpenuhi, barulah pengulangan dihentikan.

Pola ini biasanya digunakan pada kasus yang menuntut minimal satu kali eksekusi perintah, misalnya ketika sebuah program harus menerima masukan dari pengguna terlebih dahulu sebelum menentukan apakah akan melanjutkan atau berhenti. Dengan demikian, meskipun syarat pemberhentian sudah salah sejak awal, proses tetap dijalankan sekali sebelum berhenti.

Operator Logika dalam Pengulangan

Pengulangan tidak dapat dilepaskan dari penggunaan operator logika. Operator ini digunakan untuk menentukan kondisi apakah pengulangan akan dilanjutkan atau dihentikan. Beberapa operator yang umum digunakan antara lain tanda lebih dari (>), kurang dari (<), sama dengan(==), tidak sama dengan (!=), serta lebih/kurang dari atau sama dengan (>=, <=).

Sebagai contoh, kondisi pengulangan dapat berbunyi “selama nilai variabel kurang dari sepuluh, maka jalankan perintah”, atau “ulangilah proses ini hingga nilai variabel tidak sama dengan nol”. Operator logika inilah yang berperan penting dalam mengontrol jalannya loop, sehingga programmer harus memahami penggunaannya dengan baik.

Penerapan Nyata 

Dalam kehidupan nyata, struktur pengulangan memiliki penerapan yang sangat luas. Pada aplikasi sederhana, pengulangan digunakan untuk menampilkan daftar angka, menghitung jumlah bilangan, atau mencari nilai rata-rata dari sekumpulan data.

Dalam pemrosesan data, pengulangan sering dipakai untuk membaca file baris demi baris hingga seluruh isi file selesai dibaca.

Dalam bidang pengembangan permainan, logika permainan umumnya dijalankan di dalam sebuah loop yang terus berulang hingga kondisi tertentu tercapai, misalnya ketika pemain kalah atau permainan dihentikan.

Dalam sistem antrian, pengulangan digunakan untuk memproses data pelanggan satu per satu secara berurutan.

Semua contoh tersebut menunjukkan bahwa tanpa pengulangan, sebuah program akan menjadi tidak efisien dan sulit dikembangkan.

Kesimpulan

Struktur kendali pengulangan merupakan bagian penting dalam pemrograman yang memungkinkan sebuah instruksi dijalankan berulang kali tanpa perlu ditulis berulang. Dari segi konsep, pengulangan bertujuan memberikan efisiensi dan kerapian pada logika program. Terdapat dua jenis utama pengujian, yaitu pengujian di depan dan pengujian di belakang, yang masing-masing memiliki kelebihan dan penerapan sesuai kebutuhan. (Akbar)*

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun