Mohon tunggu...
Akbar Aridani Setiawan
Akbar Aridani Setiawan Mohon Tunggu... MAHASISWA TEKNIK INFORMATIKA

Jagalah ilmu dengan menulis

Selanjutnya

Tutup

Diary

Pertemanan Lima Sekawan yang Penuh Kenangan

28 Juni 2025   15:31 Diperbarui: 29 Juni 2025   20:13 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pertemanan lima sekawan yang penuh kenangan (Foto: Dokumentasi Pribadi)***

Mungkin suatu hari nanti kami berlima bisa berkumpul kembali dan membuat kenangan baru lainnya.

WAKTU berjalan begitu cepat. Rasanya seperti baru kemarin. Tiga tahun lalu, saat masih pertama kali sekolah mengenakan seragam abu-abu putih masih dengan perasaan sedikit gugup. Dan hari itu aku tidak menyangka akan bertemu dengan orang-orang yang akhirnya menjadi teman-temanku selama tiga tahun menempuh pendidikan di SMKN 2 Pandeglang. Penuh kenangan tentunya.

Dulu aku orangnya tidak terlalu introvert dan memiliki banyak teman. Tetapi semenjak adanya libur Covid-19 aku hampir tidak berkomukasi dengan orang lain. Selama kurang lebih dua tahun masa Pandemi Covid-19 itu sekolah SMP memberlakukan sekolah tanpa tatap muka. Alias sekolah online.

Dan setelah lulus pada tahun 2022 teman-teman SMP ku kebanyakan masuk SMA. Sementara aku mencoba untuk masuk SMK yang dimana aku harus menyesuaikan dengan lingkungan baru.

Waktu itu tahun 2022, hari pertama masuk SMK. Aku masih ingat bagaimana aku bertemu dengan teman-temanku yang menemaniku selama masa sekolah.

Saat itu, hari pertama masuk sekolah dan aku beserta seluruh siswa dikumpulkan di lapangan upacara untuk menerima sambutan dari kepala sekolah.

Setelah itu, kami diarahkan ke kelas masing masing. Pada saat itu, aku tidak mengenal siapa pun yang ada dikelas. Walaupun ada yang se – SMP, tapi aku tidak mengenalnya lantaran berbeda kelas pada saat SMP.

Di kelas itu, aku duduk sendirian di meja paling depan. Sementara pada saat yang bersamaan kebanyakan siswa ingin duduk di paling belakang.

Lalu ada seseorang yang kini menjadi salah satu teman terbaikku. Ia bernama Rahmat. Karena ia datang paling akhir, jadinya ia terpaksa harus duduk di paling depan berdampingan dengan aku. Walaupun itu hanya suatu kebetulan kita pun mengobrol dan berkenalan dengan akrab. Jadi itulah teman yang pertama kali aku temui.

Seiring berjalannya waktu, aku pun bisa mengenal semua teman sekelasku, walau hanya tahu namanya lewat absen.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun