Mohon tunggu...
Akbar Fahmi
Akbar Fahmi Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Bercita-cita menulis buku

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Kisah Pasien Buerger Pasca Amputasi...

4 November 2012   00:25 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:00 2790
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

[caption id="" align="aligncenter" width="766" caption="Buerger's Disease "][/caption] Saat itu saya sedang visite pasien seperti biasa. Kebetulan bangsal kardiologi (Ilmu Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah) menjadi tempat visite terakhir sebelum ganti shift. Ada satu pasien baru di bangsal kardiologi. Pasien ini baru saja menjalani amputasi kedua kakinya di Kamar Operasi, berdasar hasil catatan medik saya mengetahui bahwa pasien ini menderita Buerger's Disease (Penyakit Buerger). "Selamat Malam pak, bagaimana kondisi bapak hari ini?" "Baik, dok. Saya merasa lebih baik tanpa kedua kaki saya." "Maksud bapak lebih baik?" "Saya dapat memulai hidup baru dan melupakan masa lalu saya sebagai perokok berat." Kata pasien tersebut sambil meringis dan menitikan air mata. "Saya turut berduka cita atas apa yang menimpa bapak, tetapi semoga ada hikmah yang dapat dipetik dari setiap peristiwa." Pasien tersebut masih terus menitikan air mata dan terdiam memandangi kedua kakinya yang telah tiada, namun tiba-tiba pasien tersebut berkata. "Saya sudah trauma dengan asap rokok, dok. Selama 20 tahun saya sudah akrab dengan rokok. Jika tahu jadinya akan seperti ini, saya akan larang anak cucu saya untuk merokok atau dekat dengan orang-orang yang merokok." "Sabar ya pak, saya yakin bapak akan tegar menghadapi semua ini. Tuhan selalu ada bersama hamba-Nya." --- Penyakit Buerger adalah penyakit yang menyebabkan kematian sel dan jaringan pada anggota gerak, paling sering menyebabkan kematian jaringan di ujung jari-jari tangan dan kaki. Hal tersebut menyebabkan pasien dengan penyakit Beurger sering kali harus menjalani amputasi kedua kaki untuk menghindari penyulit yang lebih fatal yaitu infeksi dan gangren. Penyakit ini sangat jarang ditemukan di AS namun lebih banyak ditemukan di Asia, faktor genetik mungkin memiliki peran penting perkembangan penyakit. Ilmu kedokteran modern mengidentifikasi kebiasaan merokok sebagai faktor resiko utama terjadinya penyakit Buerger. Asap rokok disinyalir sebagai biang keladi terjadinya penyakit Buerger  karena memiliki efek kerusakan pembuluh darah sehingga terjadi radang dan pembengkakan pembuluh darah yang pada akhirnya akan menyebabkan pembuntuan pembuluh darah terutama pada jaringan-jaringan anggota gerak: tangan dan kaki. Pembuluh darah adalah jalur pasokan nutrisi yang penting bagi jaringan. Ibarat sebuah negara, pembuluh darah adalah jalan protokol yang menghubungkan daerah produsen makanan dan daerah konsumen makanan. Bayangkan bila jalan protokol diblokir karena demo buruh misalnya, rakyat di daerah konsumen akan kekurangan makanan dan mati kelaparan. Begitu pula saat pembuluh darah mengalami pembuntuan, jaringan akan kekurangan nutrisi dan mati. Jaringan yang telah mati ini akan menjadi tempat kuman tumbuh subur, sehingga jaringan yang telah mati harus dibuang (diamputasi). Kualitas udara yang sehat dan bersih merupakan faktor penting untuk mencegah terjadinya berbagai masalah kesehatan. Kampanye anti-rokok adalah upaya penting untuk mempromosikan kesehatan masyarakat, tetapi menurut pendapat saya perlu pula dipertimbangkan dampak terhadap nasib petani tembakau dalam kebijakan anti-rokok. Gerakan menghutankan kota juga menjadi upaya strategis untuk meningkatkan kualitas udara perkotaan. Disamping itu, pemanfaatan teknologi Plasmacluster di lingkungan kantor dan keluarga adalah  langkah cerdik dan efektif untuk meningkatkan kualitas udara pada lingkungan mikro. Teknologi Plasmacluster memberikan harapan baru tentang sebuah masa depan udara yang lebih bersih untuk dunia. Teknologi ini perlu pula dikaji dan dikembangkan oleh ilmuan Indonesia secara inovatif mengingat beragam manfaat yang dapat diberikan untuk memecahkan berbagai masalah kesehatan dan lingkungan. Teknologi Plasmacluster memiliki manfaat yang telah teruji secara ilmiah untuk mencegah bahaya asap rokok, asma, influenza dan sebagainya. Secara pribadi saya berharap teknologi ini akan semakin berkembang dan dapat hadir di setiap rumah masyarakat Indonesia, kaya ataupun miskin. Salam sehat lahir batin^^ Nb: Gambar diambil dari http://dermimages.med.jhmi.edu/images/Burger_1_020506.jpg

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun