Mohon tunggu...
Ade Armaindo
Ade Armaindo Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik

Jokowi Dipermalukan Istri dan Anak?

2 Juli 2017   00:09 Diperbarui: 9 Agustus 2017   05:52 3060
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tanggal 21 April 2017 lalu, saat meresmikan perluasan pabrik PT Sri Rejeki Isman Tbk di Kabupaten Sukoharjo, Provinsi Jawa Tengah, Presiden Jokowi dihadapan banyak orang dan dipublikasikan secara resmi oleh website Kantor Staf Presiden (http://ksp.go.id) menegaskan agar orang Indonesia harus menghentikan membeli produk impor dan mencintai produk yang diproduksi dalam negeri.

Jokowi juga menyebutkan kalau produk Indonesia sudah berkualitas internasional, dan ada merk Indonesia yang merajai pasar dunia. Kata-kata Jokowi tersebut sangat jelas menyindir orang Indonesia yang senang dengan produk impor dibandingkan produksi dalam negeri. Ucapan orang nomor satu Indonesia tersebut tentu diperuntukkan kepada seluruh warga negara Indonesia tanpa terkecuali.

Namun sangat disayangkan, seruan Jokowi malah tidak dihiraukan oleh orang terdekatnya sendiri. Saat mengunjungi Kebun Binatang Ragunan, Istri Jokowi (Iriana) dan sang anak, Kahiyang melanggar himbauan sang Presiden. Mereka berdua menggunakan tas impor dan berharga mahal saat mengunjungi tempat liburan merakyat tersebut.

Memang tidak sulit bagi Jokowi untuk membelikan tas yang harganya mencapai puluhan juta tersebut. Sebelum menjadi Presiden, Jokowi pernah jadi Walikota dan Gubernur serta berlatar belakang pengusaha. Yang menjadi persoalan bukan harganya mahal, tapi bagaimana mungkin ucapan Jokowi akan diikuti rakyat Indonesia jika orang yang terdekat dengan dirinya saja tidak mendengarkan apa yang Jokowi sampaikan.

Belum genap tiga bulan Jokowi menyampaikan seruan itu, tapi ibu Negara dan anak malah melanggar. Ini sama saja mempermalukan Jokowi sebagai pemimpin 250 juta jiwa lebih rakyat Indonesia. Takutnya publik akan mencibir apa yang diucapkan Jokowi hanya berlaku bagi orang lain, tapi tidak untuk keluarga sendiri.

Tentu kita sebagai rakyat Indonesia ingin ibu negara atau keluarga Presiden tampil cantik dan elegan didepan publik. Tapi tetap harus menjaga harga diri sang Presiden, jangan sampai muncul persepsi kalau ada warga istimewa. Kesederhanaan yang ditonjolkan selama ini jangan jadi bumerang buat diri Jokowi sendiri.

Tentu kita masih ingat bagaimana kampanye Jokowi dulu, saat dia menggunakan pakaian yang harga nya murah dan dicitrakan sosok yang merakyat. Jangan hanya karena tas yang mentereng itu, Jokowi jadi bulan-bulanan masyarakat. Bagaimanapun Jokowi adalah Presiden, dan perlu untuk diberi penghormatan. Tapi tidak bisa juga kita menyalahkan masyarakat, karena apa yang dilakukan Iriana dan Kahiyang telah mencoreng sendiri wajah sang Presiden.

Ini akan berefek kepada hal lain, bisa saja nanti muncul dugaan kalau jangan-jangan keluarga Jokowi dapat keistimewaan dalam bidang lain. Karena kita juga paham kalau saat ini adik ipar Jokowi tengah terseret kasus suap pajak. Kita juga tahu kalau semua orang sama dimata hukum, tidak memandang siapa dia, termasuk keluarga istana.

Peristiwa di Rangunan harus dijadikan pelajaran berarti. Ucapan pemimpin bisa dipercaya dengan membuktikan bagaimana dia mampu merealisasikannya dalam lingkungan terdekat (Keluarga).

Yang sabar ya pak Jokowi.

Sumber

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun