Mohon tunggu...
Akaha Taufan Aminudin
Akaha Taufan Aminudin Mohon Tunggu... Sastrawan

Koordinator Himpunan Penulis Pengarang Penyair Nusantara HP3N Kota Batu Wisata Sastra Budaya SATUPENA JAWA TIMUR

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Menyelami Filsafat Kekinian Bersama Dr. Slamet Hendro Kusumo: Refleksi dari Kelas di Omah Budaya Slamet OBS

13 Oktober 2025   12:09 Diperbarui: 13 Oktober 2025   12:09 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo Akaha Taufan Aminudin Koordinator SATUPENA JAWA TIMUR INDONESIA 

Menyelami Filsafat Kekinian Bersama Dr. Slamet Hendro Kusumo: Refleksi dari Kelas di Omah Budaya Slamet OBS

Oleh ; Akaha Taufan Aminudin

SATUPENA JAWA TIMUR, Minggu Pahing cerah di Omah Budaya Slamet OBS, pertemuan kelima kelas filsafat menghadirkan diskusi mendalam yang mengangkat relevansi filsafat dalam kehidupan modern. Dr. Slamet Hendro Kusumo, dengan gaya santai namun penuh wawasan, membimbing mahasiswa dan peserta dari berbagai latar belakang untuk memahami konsep-konsep abadi seperti akal, metafisik, antropologi, hingga hubungan manusia dengan Tuhan. Artikel ini mengajak pembaca merenungi kembali hakekat eksistensi manusia, logika, dan spiritualitas di era kekinian, sekaligus menunjukkan betapa filsafat tidak pernah kehilangan pesonanya untuk dicermati dan diaplikasikan. MengEMASkan Indonesia.

Memulai Perjalanan Filsafat di Tengah Keriuhan Zaman

Bayangkan sebuah rumah budaya yang rindang di Beru Bumiaji kota Batu, Jawa Timur, menjadi saksi bisu sebuah perjumpaan intelektual yang sarat makna. Di sinilah, Omah Budaya Slamet OBS, para pencinta filsafat berkumpul---tak sekadar berpikir abstrak, tetapi menyelami inti kehidupannya. Minggu Pahing 12 Oktober 2025 menjadi saksi pertemuan kelima kelas filsafat yang dipandu oleh Dr. Slamet Hendro Kusumo, sosok yang tidak hanya akademisi tapi juga seorang penulis dan Perupa dalam bahasa pemikiran.

Kehadiran mahasiswa Unesa Surabaya yang tengah magang menambah warna diskusi, diperkuat oleh anggota lama seperti Gotro, Gatot, Saiqu, Moch. Sofyan, Ingit Mreta Claritas S.Pd, M.Pd. hingga peserta baru Saiqu Gandon, Hindung Perupa, Chelsea yang berlatar sarjana psikologi. Dari interaksi yang hidup hingga diskusi mendalam soal filsafat kekinian, suasana itu menawarkan lebih dari sekadar pelajaran, melainkan arena refleksi. MengEMASkan Indonesia.

Filsafat Kekinian: Akal dan Metafisik dalam Kehidupan Nyata

Salah satu inti pembahasan adalah hubungan antara akal dan metafisik---dua kutub yang selama ini kita jaga seolah terpisah, padahal keduanya saling melengkapi dalam memahami dunia. Dr. Slamet Henkus menegaskan bahwa masalah masyarakat seringkali muncul dari ketidaktahuan akan hakekat benda dan roh, atau dalam bahasa filsafat, material dan imaterial. Bayangkan, tanpa memahami ini, kita seperti kapal yang berlayar tanpa kompas---berofolusi kesana kemari tanpa tujuan.

Menariknya, skeptisisme menjadi pintu masuk untuk menguji kebenaran dan hakekat benda. Konsep ini membawa kita pada dasar pemahaman yang kritis, tanpa harus menolak hakikat eksistensi itu sendiri. Selain itu, Dr. Slamet Henkus juga merujuk fenomena pasang surut air laut dan astronomi sebagai contoh realitas konkret yang dapat dipahami melalui filsafat dan ilmu pengetahuan.

Antropologi Filsafat dan Pencarian Kebahagiaan Manusia

Dalam dialog yang hangat, diperbincangkan pula hakekat manusia dari sudut pandang antropologi filsafat. Bahwa manusia tidak semata materi biologis, tetapi juga subjek pengalaman, termasuk pencarian kepuasan dan kebahagiaan. Filsafat terbaru yang disebut naturalisme baru menyoroti kesatuan materi dan roh, mengintegrasikan pandangan Tuhan sebagai pencipta alam semesta---jagad gede---dalam konsep monoteisme atau berbagai ragam politeisme yang tersebar berdasarkan tradisi dan geografis masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun