Mohon tunggu...
Akaha Taufan Aminudin
Akaha Taufan Aminudin Mohon Tunggu... Sastrawan

Koordinator Himpunan Penulis Pengarang Penyair Nusantara HP3N Kota Batu Wisata Sastra Budaya SATUPENA JAWA TIMUR

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence

Energi yang Menghidupkan Sebuah Renungan Melalui 3 Lukisan Denny JA Dibantu AI

12 Oktober 2025   17:51 Diperbarui: 12 Oktober 2025   17:51 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lukisan Denny JA Ketua Umum SATUPENA PUSAT 

Energi yang Menghidupkan: Sebuah Renungan Melalui 3 Lukisan Denny JA Dibantu AI

Oleh; Akaha Taufan Aminudin
Energi bukan sekadar tumpukan batu bara atau kilatan listrik; ia adalah napas kehidupan yang bersumber dari jiwa, keberanian, dan harapan. Melalui tiga lukisan karya Denny JA yang dibantu kecerdasan buatan, kita diajak merenung tentang makna sejati energi---dari lentera hati seorang gadis muda, keluarga di kaki gunung berapi, hingga cahaya pengetahuan yang menyinari masa depan anak-anak. Mari kita gali bersama bagaimana energi bisa menjadi sumber cahaya kehidupan, bukan sekadar daya industri yang menggerakkan mesin.
Dalam dunia yang serba cepat dan penuh teknologi, kita sering terjebak dalam bayang-bayang pipa minyak dan kabel listrik---melupakan bahwa energi sejati hidup dalam semangat dan batin manusia. Tiga lukisan Denny JA, dilahirkan dengan sentuhan AI, membuka mata kita pada panorama lain tentang energi yang menghidupkan kehidupan.

1. Gadis Lentera dan Menara Minyak: Cahaya Nurani di Tengah Industrialisasi

Lihatlah gadis muda itu, dengan lentera kecil yang bergelayut di tangannya, berdiri tegak di depan menara minyak raksasa. Sebuah kontras yang menggugah jiwa. Menara minyak itu simbol kekuatan industri dan dominasi teknologi, namun lentera kecil sang gadis menyala lembut---cahaya yang tak mudah padam. Ini metafora yang dalam: kemajuan bukan hanya soal sumber daya fisik, melainkan tentang cahaya hati dan nurani yang menuntun langkah bangsa.

Menurut para ahli filsafat dan ilmuwan sosial, energi moral dan spiritual adalah bahan bakar perubahan yang paling tahan lama. Seperti kata Mahatma Gandhi, "Kamu harus menjadi perubahan yang ingin kamu lihat di dunia." Lentera sang gadis itu, kecil namun mantap, mengingatkan kita bahwa kekuatan manusia lahir dari keteguhan dan harapan, bukan sekadar ledakan mesin atau bor minyak.

2

Lukisan Denny JA Ketua Umum SATUPENA PUSAT 
Lukisan Denny JA Ketua Umum SATUPENA PUSAT 
. Keluarga di Kaki Gunung Menyala: Kehangatan Energi yang MenyatukanLukisan kedua menampilkan sebuah keluarga yang berdiri tegap di bawah semburan cahaya dari gunung yang seakan menyala. Mereka tidak takut dengan api gunung itu, melainkan menerima sebagai sumber energi yang mengalir dalam kehidupan mereka. Di belakang, gedung Pertamina menjulang---penjaga zaman yang menyimpan harapan dan tantangan.

Dalam psikologi sosial, komunitas dan keluarga adalah unit energi fundamental. Energi di sini mengalir dari hubungan dan cinta yang terjalin, memberi kekuatan bagi individu untuk bertahan dan berkembang. Jika energi alam dan teknologi dikelola dengan penuh cinta dan penghormatan, seperti dalam lukisan ini, maka ia bukan lagi ancaman, melainkan sumber semangat dan kehidupan yang mempersatukan.

3.

Lukisan Denny JA Ketua Umum SATUPENA PUSAT 
Lukisan Denny JA Ketua Umum SATUPENA PUSAT 
Pohon Cahaya dan Anak-anak Membaca: Pendidikan sebagai Energi AbadiYang terakhir, kita disambut oleh pemandangan anak-anak yang duduk di bawah pohon bercahaya, asyik membaca. Di antara cabang-cabang pohon, lentera-lentera kecil bergelantungan seperti bintang-bintang yang menurunkan pengetahuan ke bumi. Ini adalah seruan paling kuat: energi sejati bukan berasal dari pipa atau sumur minyak, tapi dari pembelajaran dan pengembangan generasi penerus.

Sains modern pun membuktikan pentingnya pendidikan dalam membentuk "energi intelektual"---daya cipta dan imajinasi yang dapat menyalakan perubahan global. Sebuah laporan UNESCO (2021) menegaskan, investasi pada pendidikan adalah investasi pada energi masa depan yang berkelanjutan dan inovatif. Anak-anak yang belajar dengan semangat akan menjadi lentera bagi dunia yang gelap dan penuh tantangan.

Apakah Energi Hanya Sekedar Kilat dan Bara?

Tidak. Energi yang menghidupkan adalah gabungan dari kekuatan fisik dan spiritual. Lukisan-lukisan Denny JA dengan bantuan AI mengajarkan kita bahwa kemajuan tanpa nurani adalah proyek yang kosong. Sedangkan nurani tanpa inovasi adalah mimpi yang tak terwujud.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun