Di penghujung hari, apa yang paling menyentuh dari kisah ini bukan sekadar keindahan tariannya, melainkan kegigihan dan kepedulian yang terpancar dari kolaborasi berbagai pihak. Dari surat permohonan yang sederhana hingga dukungan nyata dari para pengurus yayasan dan tokoh masyarakat, latihan rutin ini menjadi cermin sebuah kota batu yang kokoh namun hangat, yang tak hanya berhias bangunan tapi juga jiwa.
Mari kita jadikan momentum ini sebagai pengingat bahwa di balik setiap gerak tari, ada cerita manusia yang layak didengar dan dihargai. Karena inklusi bukan hanya tentang hadirnya mereka di ruang yang sama, tapi juga menghargai dan merayakan keberagaman sebagai kekayaan bersama.
Jadi, apakah Anda siap ikut menari dalam harmoni inklusi? Karena dunia kita, seperti Sendratari Arjuna Wiwaha, indah ketika bergerak bersama.
Â
Sumber referensi dan inspirasi:
Surat Permohonan Pinjam Ruang Yayasan Taman Siswa (Rumah Inklusi Kota Batu, 2025)
Profil dan aktivitas Mardi Setyaningsih, Ketua APKLI Kota Batu dan Aktivis Inklusi
Artikel tentang gerakan sosial inklusi dan seni sebagai medium perubahan sosial (jurnal budaya dan kemasyarakatan)
Gunakan wawasan ini sebagai bahan diskusi hangat di lingkungan sekitar Anda dan bagikan cerita indah ini untuk menginspirasi perubahan!
Selasa Pahing 7 Oktober 2025
Drs. Akaha Taufan Aminudin
SATUPENA JAWA TIMUR
Pegadaian MengEMASkan Indonesia MengEMASkan IndonesiaÂ