Mohon tunggu...
Akaha Taufan Aminudin
Akaha Taufan Aminudin Mohon Tunggu... Sastrawan

Koordinator Himpunan Penulis Pengarang Penyair Nusantara HP3N Kota Batu Wisata Sastra Budaya SATUPENA JAWA TIMUR

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Walikota Batu Wajib Anugerahi Maestro Sastra Martinus Dwianto Setyawan; Simbol Kerja Keras, Kreatifitas dan Jiwa Budaya

6 Agustus 2025   21:37 Diperbarui: 6 Agustus 2025   21:37 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Walikota Batu Wajib Anugerahi Maestro Sastra Martinus Dwianto Setyawan: Simbol Kerja Keras, Kreativitas, dan Jiwa Budaya


Oleh : Akaha Taufan Aminudin

Martinus Dwianto Setyawan bukan sekadar penulis, melainkan "pemikir industri sastra" yang merangkai kata-kata menjadi jembatan budaya dan motivasi.

Dari kisah hidupnya yang penuh perjuangan, disiplin, dan profesionalisme, kita diajak merenungkan arti sesungguhnya dari kerja keras dan kontribusi terhadap masyarakat.

Dalam era digital yang menghantam dunia literasi, warisannya mengingatkan kita bahwa penghargaan tulus dan dukungan institusional --- seperti dari Walikota Batu --- bukan hanya layak, tapi juga perlu diberikan agar jiwa budaya dan sastra tetap bersemi.

Mari kita simak refleksi tentang sosok inspiratif ini dan alasan kuat kenapa anugerah itu harus ada.

Menghidupkan Kembali Jiwa Sastra di Kota Batu: Lebih Dari Sekedar Tulisan

Batu, sebuah kota yang dulunya sepi, penuh kesunyian dan aroma tanah pertanian, kini menjadi saksi perjalanan hidup seorang maestro sastra: Martinus Dwianto Setyawan.

Dalam pandangan sekilas, menjadi penulis di daerah yang dikuasai kultur agraris adalah pilihan yang aneh---bahkan bisa dipandang sebelah mata sebagai "tidak jadi orang". Namun Dwianto justru membuktikan bahwa pilihan hati dan kerja keras mampu mengubah jalan hidup, bahkan memberi warna pada budaya lokal dan nasional.

Kembali ke masa sebelum digitalisasi merambah, media cetak adalah medan utama kualitas tulisan: koran papan atas seperti Kompas, Harian Surya, hingga majalah legendaris seperti Bobo menjadi arena perjuangan para kreator sastra.

Dwianto dan DS Grup-nya hadir sebagai pengelola industri kreatif dengan manajemen ketat, mendidik dan memotivasi banyak penulis dan ilustrator muda yang sebelumnya tersendat kreativitasnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun