Jakarta – Dalam upaya mempercepat transformasi digital di desa, Direktorat Jenderal Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal bersama Indonesia Indicator mengadakan pelatihan Training and Capacity Building AI, Dana Desa, dan Masa Depan.
Pelatihan yang berlangsung pada hari Senin 23 Juni 2025 Â ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan peserta dalam mengaplikasikan teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk mendukung pembangunan dan pemberdayaan desa.
Mengusung tema besar "AI, DNA Desa & Masa Depan", pelatihan ini mendorong penguatan kapasitas SDM di lingkungan kementerian dan mitra kerja dalam memahami serta menerapkan teknologi Artificial Intelligence (AI) untuk pengelolaan data desa yang lebih efektif, adaptif, dan inklusif.
Dalam sambutannya, Ibu Mety Susanty, Sekretaris Direktorat Jenderal Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal, menekankan pentingnya semangat belajar yang tinggi, khususnya bagi generasi muda yang hadir. "Pelatihan ini bukan hanya sekadar kegiatan tahunan, tetapi sebuah langkah penting untuk mempersiapkan masa depan desa dengan teknologi yang terus berkembang. Kami berharap materi yang diberikan dapat diterapkan dalam pekerjaan sehari-hari dan memberikan dampak positif bagi pengembangan desa," ujar Ibu Mety Susanty.
Ridwan Prasetiarto, Direktur ICC, juga menyampaikan bahwa teknologi, khususnya AI, memainkan peran yang semakin penting dalam dunia pemerintahan dan perusahaan. "Untuk bertahan di era ini, kita harus memanfaatkan teknologi dengan bijak. AI bukan hanya sekadar alat, tetapi juga sebuah perubahan mindset yang akan menentukan siapa yang bisa bertahan dan siapa yang tidak," ujar Ridwan Prasetiarto dalam paparannya. Ia juga mengungkapkan bahwa AI dapat membantu mempercepat berbagai pekerjaan, termasuk dalam desain dan pemrograman, dengan cara yang lebih efisien dan efektif.
Pelatihan ini menyertakan sesi-sesi yang mengupas strategi branding desa dengan memanfaatkan AI, serta bagaimana teknologi ini dapat menjadi solusi untuk meningkatkan kapasitas dan potensi desa. Bapak Lavika, Strategic Intelligence di Indonesia Indicator, dalam materinya menjelaskan tentang pentingnya integrasi data desa yang terhubung dengan AI untuk mempermudah administrasi, perencanaan, dan monitoring desa. "AI memberikan peluang untuk merancang solusi yang lebih strategis, dengan menggabungkan data dari berbagai sumber untuk mengidentifikasi potensi unggulan desa dan menciptakan kebijakan yang lebih tepat sasaran," ungkap Bapak lavika
Pemateri lainnya, Bapak Asrari Puadi, juga menyoroti pentingnya mindset baru dalam dunia desa yang semakin terhubung dengan teknologi. "AI dapat membuat pekerjaan menjadi lebih menyenangkan dan efisien, bahkan mengubah paradigma desa dari problem solver menjadi opportunity creator," ungkap Bapak Asrari.
Pelatihan ini juga memperkenalkan berbagai tools AI yang dapat digunakan dalam perencanaan dan implementasi pembangunan desa, termasuk penggunaan drone dan kamera 360 untuk mengumpulkan data yang lebih akurat dan real-time, sehingga dapat memberikan gambaran lebih jelas tentang kondisi di lapangan. Selain itu, peserta juga mendalami basis basis AI terkait Issue Strategis Desa & Branding, RPJMDes & Proposal Generator, serta Teknik Prompting dan pemanfaatannya dalam pembuatan insight strategis.