Mohon tunggu...
Ajy Samodra
Ajy Samodra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Muh.Ajy Wienar Samodra

Street Justice On My Way

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pandemi Covid-19 Menghilang, Media Tidak Memberitakan

16 Januari 2022   22:39 Diperbarui: 16 Januari 2022   23:07 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pandemi Covid-19 telah berjalan hampir 2 tahun lama nya, virus corona awal mula nya berasal dari kota Wuhan tepatnya di Tiongkok, virus jenis baru ini telah menyebar ke berbagai belahan negara di dunia khsus nya di negara kita Indonesia. Virus ini sangat lah berbahaya, dimana jika terkena virus yang pertama akan di serang yaitu saluran pernafasan. Tak hanya merugikan bagi Kesehatan tapi juga virus Covid-19 ini juga merugikan dari sektor perekonomian di negara Indonesia. Seperti contoh :

  • Beberapa barang menjadi mahal dan langka, seperti masker dan handsenitezer.
  • Kunjungan para wisatawan mancanegara di Indonesia menurun.
  • Merusak tatanan ekonomi di Indonesia.
  • Impor barang menjadi tertunda.

Karena dampak nya yang sangat besar bagi setiap individu bahkan negara, dihimbau setiap orang wajib menjaga kebersihan, menjaga jarak, memakai masker serta menghindari kerumunan. Media massa pun juga berperan aktif dalam peninformasian seputar Covid-19 guna memberikan wawasan serta data yang valid seputar virus corona. Tapi keanehan muncul diakhir tahun 2021 dimana media yang memberitakan  Covid-19 pun menghilang, dan tidak ada pemberitaan tentang Corona virus lagi.  Media komunikasi massa yang digunakan oleh masyarakat seperti media cetak, media elektronik, dan media online. Media adalah alat atau sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari komunikator kepada khalayak. Media massa adalah alat yang digunakan dalam penyampaian pesan dari sumber kepada khalayak (penerima) dengan menggunakan alat-alat komunikasi mekanis seperti surat kabar, film, radio dan televisi. Dari banyak nya media yang digunakan yang dulunya selalu memberitakan pandemic covid-19 sekarang hilang bagai ditelan bumi.

Dari buku yang ditulis oleh Fatma lestari yang berjudul Pengalaman Indonesia dalam Menangani Wabah di 17 Provinsi dan Pembelajaran dari Mancanegara di 17 Provinsi dan Pembelajaran dari Mancanegara , yang terbit pada tahun 2020, mengatakan bahwa Kesadaran kolektif, disiplin, dan ketaatan terhadap aturan dan protocol kesehatan menjadi faktor yang paling dominan dalam memutus penyebaran COVID-19 di Aceh, karena mereka beranggapan bahwa setiap orang ada- lah pahlawan bagi diri dan keluarga-nya ketika berhasil memutus rantai penyebaran COVID-19.

Pandemic covid memang sangat berbahaya, masyarakat dihimbau agar lebih berhati-hati serta memilih da mencerna secara baik, informasi yang diterima agar terhindarnya informasi-informasi hoax atau informasi yang tidak benar, dan itu bisa merugikan diri sendiri dan lingkungan. Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kemkominfo Widodo Muktiyo mengatakan pihaknya akan menyebarkan narasi positif terkait kepedulian sesama masyarakat melalui berbagai kanal komunikasi sehingga mampu menumbuhkan rasa kepedulian antarsesama.

Artikel ini menurut saya sangat cocok dikatikan dengan teori Uses And Gratification dimana teori ini beranggapan bahwa khalayak media berperan sangat aktif untuk mententukan informasi yang mereka dapat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun