Mohon tunggu...
Rahmad Agus Koto
Rahmad Agus Koto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Entrepreneur

Aku? Aku gak mau bilang aku bukan siapa siapa. Terlalu klise. Tidak besar memang, melalui niat dan usaha, aku selalu meyakini bahwa aku selalunya memberikan pengaruh yang baik kepada lingkungan alam dan lingkungan sosial dimanapun aku berada.

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Memilih Capres 2024 yang Baik dan Benar

1 Juni 2023   00:37 Diperbarui: 1 Juni 2023   00:38 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Hari H pergantian kepemimpinan di negara kita semakin dekat, sudah masuk hitungan bulan. Kita sedang berada dalam tahun politik. Suhu iklim politik nasional terasa benar semakin memanas. Indikasinya bisa kita rasakan dari perdebatan adanya unsur politis penangkapan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate oleh Kejagung, kantor Kemensos Tri Rismaharini yang di-"obok-obok" KPK, munculnya isu jegal menjegal capres, hingga cawe-cawenya Jokowi.

Selain itu, hujat menghujat capres sudah bermunculan di medsos. Syukurlah tidak seperti di Pilkada DKI 2012, Pilpres 2014 dan 2019, algoritma medsos telah membatasi hal yang demikian di beranda-beranda umum akun pengguna, sehingga memaksa pengguna penggemar hujatan, maki-makian, buli-bulian hanya ngumpul di grup-grup khusus.

Dalam tulisan ini, saya hendak menyampaikan pemikiran mengenai bagaimana memilih capres yang baik dan benar. Baik belum tentu benar. Namun sebelum membahas hal itu, saya mau mengajak teman-teman membahas sejumlah sosok yang berpeluang menjadi presiden Indonesia yang ke delapan, yang akan menggantikan tugas dan tanggung jawab Jokowi dalam memimpin pengelolaan pemerintahan kita untuk lima tahun berikutnya.

Setelah melalui berbagai saringan yang sifatnya semi-alamiah, melalui berbagai survei yang dilakukan oleh sejumlah lembaga survei dalam dua-tiga tahun terakhir, muncullah tiga sosok yang memiliki kans besar. Siapa lagi kalau bukan Prabowo Subianto, Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo.

Saya yakin bahwa ketiganya adalah orang-orang yang baik, dalam pengertian bukan orang-orang jahat, bukan orang-orang rusak dan gemar merusak. Tentunya kita semua sangat menginginkan presiden kita adalah sosok putra bangsa yang benar-benar terbaik, yang menjadi asbab kesejahteraan seluruh rakyat, yang mampu memajukembangkan negara secara signifikan, terutama dalam memberantas penyakit KKN yang sifatnya sudah sistemik, sudah mencapai taraf yang sangat mengkhawatirkan.

Lantas, siapakah yang terbaik dari mereka bertiga?

Parameter karakter pemimpin yang baik diantaranya adalah level kecerdasan, pengetahuan, wawasan dan pengalaman yang luas, fisik-mentalnya bugar dan kuat, mandiri, tegas, bertanggung jawab dan merakyat, memegang teguh prinsip-prinsip agama atau moral yang sifatnya universal.

Parameter yang paling utama adalah kebijaksanaan, yang merupakan manifestasi dari berbagai parameter yang lain.

Sebenarnya level semua parameter mereka bertiga bisa diukur secara akademik atau secara saintifik, namun pada prakteknya mustahil bisa dilakukan. Mekanisme pemilihannya diserahkan sepenuhnya kepada rakyat melalui voting (suara terbanyak). Rakyat memilih terutama berdasarkan intuisinya yang dipengaruhi oleh berbagai informasi tentang mereka melalui berbagai jenis media informasi seperti media pemberitaan mainstream, medsos dan buzzer/influencer.

Seorang rakyat yang memiliki hak memilih capres memerlukan energi dan waktu yang relatif cukup banyak untuk menggali informasi yang utuh mengenai karakter mereka bertiga. Padahal hal itu sepertinya hanya bisa dilakukan oleh sebagian kecil masyarakat pemilih. Secara umum, pemilu jadinya cenderung bersifat gambling.

Bagaimana menentukan bahwa pilihan kita adalah pilihan yang benar? Kita hanya bisa mengetahuinya setelah yang terpilih menyelesaikan masa kepemimpinannya.

Dilain waktu, saya mungkin akan menguraikan karakter kepemimpinan mereka bertiga.

[-Rahmad Agus Koto-]

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun