Mohon tunggu...
Rahmad Agus Koto
Rahmad Agus Koto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Entrepreneur

Aku? Aku gak mau bilang aku bukan siapa siapa. Terlalu klise. Tidak besar memang, melalui niat dan usaha, aku selalu meyakini bahwa aku selalunya memberikan pengaruh yang baik kepada lingkungan alam dan lingkungan sosial dimanapun aku berada.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Botulisme, Penyebab dan Pencegahan

5 Agustus 2013   17:01 Diperbarui: 24 Juni 2015   09:36 8953
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1375700386607016120

Botulisme luka yaitu botulisme yang terjadi karena jaringan yang luka terinfeksi C. botulinum.

Botulinum

Botulinum, disingkat BTX atau BoNT, adalah senyawa kimia yang bersifat racun, diproduksi oleh bakteri C. botulinum.

BTX terdiri dari tujuh jenis yaitu tipe A, B, C [C1, C2], D, E, F, dan G. Tipe A, B dan E adalah BTX yang menyebabkan botulisme pada manusia, sedangkan tipe C dan D bersifat racun pada hewan.

Clostridium botulinum

C. botulinum adalah bakteri anaerob (hidup dalam lingkungan tanpa oksigen atau udara) dan membentuk spora. Berbeda dengan jamur, spora pada bakteri berfungsi sebagai mekanisme bertahan hidup.

Ada ratusan jenis (strain) Clostridium, sebagian besar diantaranya tidak membahayakan kesehatan. C. botulinum adalah bakteri yang paling terkenal penyebab keracunan makanan.

Bakteri ini secara alami berada di tanah, saluran limbah dan di sedimen lautan.

Mencegah Terjadinya Botulisme

Berikut ini adalah tindakan pencegahan yang sebaiknya diperhatikan secara serius. Secara ringkas, higienitas adalah kunci pencegahannya.

Mencegah Botulisme Bayi

  1. Dari hasil penelitian, madu acapkali sebagai sumber kontaminan, oleh karena itu sebaiknya tidak diberikan pada bayi berusia dibawah satu tahun.
  2. Selain itu, apabila memberikan susu formula, perhatikan tata cara perlakuan sebelum dikonsumsi bayi. Diantaranya merebus botol susu, menutup segera bungkus susu yang tersisa dan menyimpannya di tempat yang aman dan bersih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun