Mohon tunggu...
Rahmad Agus Koto
Rahmad Agus Koto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Entrepreneur

Aku? Aku gak mau bilang aku bukan siapa siapa. Terlalu klise. Tidak besar memang, melalui niat dan usaha, aku selalu meyakini bahwa aku selalunya memberikan pengaruh yang baik kepada lingkungan alam dan lingkungan sosial dimanapun aku berada.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Botulisme, Penyebab dan Pencegahan

5 Agustus 2013   17:01 Diperbarui: 24 Juni 2015   09:36 8953
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1375700386607016120

[caption id="attachment_258278" align="aligncenter" width="450" caption="Clostirium botulinum - chinaaseansps.com"][/caption]

Beberapa hari yang lalu, isu botulisme naik ke permukaan, dipicu oleh terjadinya kontaminasi bakteri Clostridium pada bahan baku sebagian produk-produk Fonterra, yang sudah saya kabarkan di artikel ini,

"Fonterra Menarik Produk Susu Terkontaminasi Clostridium."

Disini saya hendak berbagi mengenai botulisme, penyakit yang sangat membahayakan kesehatan. Terutama bagi teman-teman yang mungkin belum mengetahuinya.

Botulisme

Botulisme, yaitu penyakit yang mengakibatkan gangguan pada otot, sistem pernafasan dan pencernaan, yang diakibatkan oleh senyawa botulinum yang diproduksi oleh Clostridium botulinum. Meskipun relatif jarang terjadi, penderita botulisme bisa berujung kepada kematian jika tidak ditangani dengan segera.

Gejala-gejala umum botulisme diantaranya adalah,

  1. Mengalami kesulitan dalam berbicara dan menelan makanan.
  2. Mulut kering.
  3. Terasa lemas di bagian wajah.
  4. Pandangan kabur atau membayang
  5. Kelopak mata jatuh/turun
  6. Sulit bernafas
  7. Mual, muntah, kram pada bagian perut
  8. Mengalami kejang otot (paralysis).

Apabila menemukan gejala-gejala di atas, sebaiknya langsung di bawa ke dokter sesegera mungkin.

Berdasarkan sumbernya, botulisme terdiri dari tiga jenis yaitu Botulisme Bayi, Botulisme Keracunan Makanan (food borne) dan Botulisme Luka.

Botulisme bayi terjadi karena perkembangbiakan C. botulinum di dalam sistem pencernaan yang berasal dari makanan atau minuman yang mengandung spora C. botulinum. Ciri bayi yang menderita botulisme yaitu konstipasi (sembelit), lemas, tidak bisa menghisap atau menelan makanan.

Botulisme keracunan makanan terjadi karena mengkonsumsi makanan yang mengandung botulin, yaitu senyawa toksik yang dihasilkan oleh C. botulinum. Biasanya jenis ini diakibatkan oleh mengkonsumsi makanan kaleng yang terkontaminasi atau sudah expired.

Botulisme luka yaitu botulisme yang terjadi karena jaringan yang luka terinfeksi C. botulinum.

Botulinum

Botulinum, disingkat BTX atau BoNT, adalah senyawa kimia yang bersifat racun, diproduksi oleh bakteri C. botulinum.

BTX terdiri dari tujuh jenis yaitu tipe A, B, C [C1, C2], D, E, F, dan G. Tipe A, B dan E adalah BTX yang menyebabkan botulisme pada manusia, sedangkan tipe C dan D bersifat racun pada hewan.

Clostridium botulinum

C. botulinum adalah bakteri anaerob (hidup dalam lingkungan tanpa oksigen atau udara) dan membentuk spora. Berbeda dengan jamur, spora pada bakteri berfungsi sebagai mekanisme bertahan hidup.

Ada ratusan jenis (strain) Clostridium, sebagian besar diantaranya tidak membahayakan kesehatan. C. botulinum adalah bakteri yang paling terkenal penyebab keracunan makanan.

Bakteri ini secara alami berada di tanah, saluran limbah dan di sedimen lautan.

Mencegah Terjadinya Botulisme

Berikut ini adalah tindakan pencegahan yang sebaiknya diperhatikan secara serius. Secara ringkas, higienitas adalah kunci pencegahannya.

Mencegah Botulisme Bayi

  1. Dari hasil penelitian, madu acapkali sebagai sumber kontaminan, oleh karena itu sebaiknya tidak diberikan pada bayi berusia dibawah satu tahun.
  2. Selain itu, apabila memberikan susu formula, perhatikan tata cara perlakuan sebelum dikonsumsi bayi. Diantaranya merebus botol susu, menutup segera bungkus susu yang tersisa dan menyimpannya di tempat yang aman dan bersih.

Mencegah Botulisme Makanan

  1. Sebelum membeli makanan kaleng, perhatikan bentuk wadahnya. Bentuk yang terkontaminasi kembung secara menonjol, relatif jauh berbeda dengan yang normal.
  2. Ikuti tata cara perlakuan sebelum mengkonsumsi makanan awetan, khususnya yang dikalengkan, atau rebus hingga mendidih selama 10 menit, waktu dihitung mulai saat mendidih. Akan jauh lebih baik apabila direbus di dalam panci presto. Demikian juga untuk jenis makanan awetan tertutup lainnya.

Mencegah Botulisme Luka

  1. Menghindari luka dari kotoran khususnya dari tanah.
  2. Segera memberikan cairan antiseptik.
  3. Tidak menutup luka rapat-rapat (kedap udara).

Well Dear Readers...

Mudah-mudahan artikel ini bermanfaat, dan semoga kita dan keluarga terhindar dari botulisme yang sangat membahayakan kesehatan ini.

Salam Hangat Sahabat Kompasianers...

Referensi: Mayo Clinic, Medscape,

[-Rahmad Agus Koto-]

-----

Penulis adalah Kepala Laboratorium Mikrobiologi Hamsa Multisains Indonesia, perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan air, limbah industri dan domestik yang berada di kota Medan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun