Mohon tunggu...
Muhammad Zidan
Muhammad Zidan Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

sang penari pena

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Islam, Kristen, dan Yudaisme (Yahudi) Mana yang Benar?

8 Agustus 2022   13:49 Diperbarui: 8 Agustus 2022   14:55 747
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Original by : Muhammad Zidan

Dalam kepercayaan umat Islam, agama kristen adalah aliran keyakinan yang tercipta dari ajaran Tuhan, yang dulunya dirisalahkan kepada Nabi Isa As. kemudian, agama Yudaisme atau Yahudi adalah aliran keyakinan yang awal muasal pengikutnya adalah kaum Nabi Musa As. dan beberapa Nabi lainnya. Mengapa begitu, karena kitab suci yang menjadi pondasi iman dan ibadah mereka, yakni Injil yang diturunkan kepada Nabi Isa As. (menjadi Kitab Agama Kristen) serta Taurat dan Zabur yang diturunkan kepada Nabi Musa As. dan Nabi Daud As. (menjadi Kitab Agama Yahudi/Bani isra'el).

Kemudian agama Islam, yakni agama yang diturunkan kepada Nabi akhir zaman Rasulullah Muhammad Saw. Kitab nya adalah Al Qur'anul Karim, yang dalam wawasan islam bahwa Kitab Suci Al Qur'an adalah Kitab penyempurna kitab kitab sebelumnya, karena banyak point tentang keagamaan, aspek kehidupan, kepercayaan dan keimanan, serta dasar hukum yang belum atau mungkin sudah ada di kitab kitab sebelumnya, namun disederhanakan dan atau di kompleks dalam Al Qur'an.

 Sekarang, menurut beberapa sumber yang menuliskan bahwa kristen adalah agama dengan penganut terbanyak di dunia dengan jumlah terdata 32% penduduk dunia atau sekitar 2,38 miliar penganut. kemudian Islam, yang menjadi agama kedua dengan penganut terbanyak di dunia dengan jumlah 22% penduduk dunia atau sekitar 1,9 miliar penganut. Sedangkan yudaisme (yahudi) menempati posisi ke 10, dengan jumlah penganut terdata sekitar 14,5 - 17,4 juta jiwa di dunia.

Bila dibaca dalam karya sejarah kontemporer, kita akan menemukan bahwa Islam adalah agama yang paling muda dibandingkan dengan Kristen dan Yudaisme (yahudi). Memang, secara umum Islam adalah aliran keyakinan yang paling muda (baru) dibandingkan dengan aliran keyakinan lain. Dalam tarikh sejarah islam pun, Para Nabi yang mendapatkan kitab kitab, yang mana sekarang menjadi acuan keimanan oleh beberapa aliran keyakinan (agama) adalah Para Nabi terdahulu sebelum Nabi Muhammad Saw. Seperti hal nya Nabi Daud As. Nabi Isa As. Nabi Musa As.

Namun bila ditilik dari ilmu makrifat, kita akan mengetahui bahwa Kristen yang sepaham dan lurus dengan ajaran nabi nya serta pula yahudi (bani israe'l) yang sepaham dan lurus dengan ajaran nabi nya, maka sehakikinya itu adalah Islam. Mengapa? Karena hakikat dan ikhtisar dari kata dan pemaknaan "Islam" itu sendiri adalah "selamat". lalu apa maksud dan kaitannya? Menengok kembali dalam ajaran islam, bahwa Nabi Nabi yang bersangkutan (yakni Nabi Isa As. Nabi Daud As. serta Nabi Musa As.) mengajarkan dan merisalahkan sebuah kepercayaan dan pemahaman tentang tuhan kepada semua pengikutnya (kaum) yakni untuk meyakini bahwa "Tuhan Itu Satu" atau "Tuhan Itu Esa" dan disempurnakan menjadi "Allah Itu Satu". Dalam memaknai sebuah kalimat, perubahan bentuk kata dalam posisi yang sama, seperti halnya kata "Tuhan" yang terdefinisikan menjadi "Allah" adalah sesuatu bentuk kompleks dengan makna yang sama.

Itulah hakikat ajaran dan aliran dari kepercayaan (keyakinan) yang diajarkan oleh para Nabi kepada Umat nya. Lalu, jika hakikat nya satu mengapa harus terpisah menjadi beberapa kepercayaan? Penyimpangan yang menimbulkan keterpisahan satu hakikat tersebut, banyak disebabkan oleh segi pemahaman dari sebuah penyampaian yang awalnya benar (namun tidak sempurna) kemudian dicerna dengan pemahaman yang keliru. Sedangakan proses penyampaian tersebut masih terus meluas dan berlanjut yang mana tidak semua orang yang diberitakan hal tersebut paham secara benar dan lurus.

Bani israe'l (yahudi), Kristen dan juga Islam memahami bahwa "Tuhan Itu Satu" dan atau "Tuhan Itu Esa". Namun yang menjadi titik permasalahan dalam konteks "mengapa bisa berbeda kepercayaan?" adalah perbedaan pemahaman pada konteks "sebenarnya siapakah Tuhan yang dimaksud itu?". Contohnya dalam Islam kita semua meyakini secara pasti bahwa "Allah" adalah yang dimaksud, kemudian dalam Kristen meyakini bahwa "Yesus" lah yang dimaksud, dan dalam Yahudi meyakini bahwa "Yahweh" lah yang dimaksud.

Kristen meyakini bahwa "Isa Al Masih atau Yesus" adalah Tuhan, karena beberapa hal dan keistimewaannya. Namun dalam Islam, dituliskan bahwa Yesus dan Isa Al Masih sebenarnya adalah dua orang yang berbeda. Isa Al masih adalah Nabi, yang mana kita semua tahu bahwa sekarangpun beliau masih hidup (dalam suatu riwayat, keberadaannya ada di langit kedua). 

Dan Yesus yang mereka kira Isa Al masih adalah Bukan, melainkan salah satu pengikut Nabi Isa As. (Isa Al Masih) yang diubah wajah dan perawakannya persis seperti Nabi Isa As. saat peristiwa pengejaran Nabi Isa As. untuk dibunuh oleh para prajurit raja Herodes. Kemudian saat Nabi Isa sedang bersembunyi dari kejaran, ternyata ada seseorang yang mengetahui letak persembunyian nya lalu membocorkannya kepada Raja Herodes, akhirnya prajurit pun bergegas menuju lokasi yang dimaksud, 

Namun Allah Swt. Memerintahkan kepada Jibril As. untuk segera mengangkat Nabi Isa As. ke Langit. latar waktunya saat matahari terbenam dan malam mulai datang (sekitar waktu maghrib ke isya) lalu Jibril As. mendatangi Nabi Isa As. yang sedang sembunyi kemudian memberitahu bahwa Raja Herodes dan Para Prajuritnya sedang menuju ke tempat persembunyiannya. Jibril pun mengajak Nabi Isa As. untuk memenuhi perintah Allah Swt. Agar Isa As. diangkat ke Langit. Kemudian Nabi Isa pun mengiyakan hal tersebut, sebelum berangkat bersama Jibril As. ke langit, Nabi Isa As. menyempatkan untuk bersujud kepada Allah dengan landasan niat untuk bersyukur atas apa apa saja yang sudah terjadi kepadanya dan kepada ibunda nya.

 Disisi lain, kemudian Allah menjadikan "Yesaya" atau "Yudas" agar menyerupai Nabi Isa As. dan akhirnya ditemukan dan disalib oleh Raja Herodes dan Para Prajuritnya. Dan fenomena yang berbau fakta pada saat ini dan atau mungkin sejak masa awal adanya "Umat Kristen" adalah meyakini yang disalib tersebut adalah benar Isa Al Masih.

Begitupula "Yahweh" atau Tuhannya agama Yahudi. Mungkin secara logika semu, ada beberapa orang yang akan berfikiran bahwa sebenarnya kata "Yahweh" itu mirip dengan pengucapan kata "Allah". Namun para pemeluk agama yahudi selalu mengecam banyak argumen yang isi nya menyamakan "Yahweh" dengan "Allah".

Sayu waktu berjalan, kemudian lahirlah Nabi termulia, Nabi akhir zaman yakni Nabi Muhammad Saw. Yang kita semua tahu bahwa beliaulah pemimpin nya para Nabi dan Rasul. Beliau dimukjizatkan sebuah kitab suci yang bernama "Al Qur'an" yang menjadi pedoman bagi Umat Islam. Beliau dan juga Kitab suci Al Qur'an sering disebut sebagai "penyempurna". Karena ada beberapa atau mungkin banyak hal yang baru terdefinisikan secara jelas dan nyata di dalam Al Qur'an (yang kemudian semua isi dan pemaknaanya disampaikan secara sempurna oleh Nabi Muhammad Saw). Salah satu nya, yakni pemahaman tentang "siapakah sebernanya tuhan yang dimaksud". Semua rahasia rahasia besar yang banyak tidak diketahui oleh semua orang, semua nya terpanpang jelas dan ada pada diri Nabi Muhammad saw. Maka dari itulah beliau bersama Al Qur'an bisa disebut sebagai "penyempurna sesuatu yang belum sempurna".

Dalam islam itu sendiri, sangat dikecam perbuatan intoleran terhadap agama lain. Yang mana kita tahu hal itu tercantum jelas dalam Al Qur'an yakni Surah Al-Kafirun. Ada beberapa pertanyaan dari orang non islam tentang "mengapa orang non islam diberi label agak kasar oleh orang islam, mengapa sebutan kami adalah Kafir?". Pemaknaan kata dan kalimat yang akan nantinya terlihat apakah itu kasar atau halus adalah salah satu nya kapasitas ruang terima dari lawan bicara. Kata "Kafir" sendiri adalah langsung berasal dari Allah Swt. Yang tertuang dalam firman nya di Al Qur'an, yang mana sama sekali tidak ada campur aduk atau campur tangan manusia. "Kafir" sendiri sebenarnya memiliki makna yakni "orang yang tidak beriman" konteks beriman disini adalah iman kepada "Allah" sebagai "tuhan yang esa" dan hal tersebut adalah keyakinan dalam agama islam. Setiap orang yang merasa bahwa ia adalah orang yang "beriman" namun iman nya bukan lah kepada Allah swt. Maka sehakikinya tetap bahwa dalam sudut pandang islam ia adalah "kafir". Mungkin, jika struktural ajaran disetiap agama sedikit mirip maka mungkin saja Umat Islam disebut "kafir" juga oleh Umat Lain.

Lalu "manakah kepercayaan (agama) yang benar?"... sudah seyogya nya setiap penganut atau pemeluk agama baik Islam, Kristen dan atau Yudaisme pasti akan mendeklarasikan bahwa agama nya lah yang benar. Jika berlandaskan pada hal tersebut, maka sangat mustahil menemukan jawaban yang relevan, namun bukan berarti bahwa hal tersebut adalah salah. Karena, faktanya memang pertanyaan tersebut sangat menyangkut tentang "stratifikasi kepercayaan dan keyakinan". Pada dasar nya, dalam mengetahui apa apa tentang konteks kata "benar" adalah salah satu nya "mendalami teori asal" serta "persepsi & keyakinan". Membahas maksud dari teori asal, maka yang berkaitan adalah semua argumen dan fakta tentang Tuhan itu siapa, dimana tuhan berada, kapan tuhan menciptakan semuanya, dan apa tujuan tuhan menciptakan ini semua (termasuk agama). Kita semua akan sangat kesulitan menjawab nya, karena mungkin memang ada beberapa hal tersebut yang sudah terjawab dalam beberapa aspek ajaran agama, namun jawaban pasti dan yang memiliki sifat konkret hanyalah diketahui oleh "tuhan" itu sendiri. Membahas tentang agama, memang sangat erat dengan pembahasan tentang "tuhan".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun