Mohon tunggu...
Afnizar Hasan
Afnizar Hasan Mohon Tunggu... ibu rumah tangga -

Saya seorang hamba Allah yang senang membaca juga menulis pengalaman-pengalaman yang mungkin bermanfaat untuk diri saya dan juga untuk para sahabat yang membacanya.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

"Dunia yang Hilang"

8 September 2013   14:28 Diperbarui: 24 Juni 2015   08:11 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Adakalanya kehidupan tidak seperti yang kita inginkan,tapidunia akan terus berputar, kita hanya menjalankan saja seperti roda yang terus berputar sampai suatu saat dia akan berhenti sampai ketujuan yang sebenarnya.

Di simpang jalan didekat komplek perumahan mewah itu selalu ramai, oleh para pembeli yang menjajakan segala jenis makanan , dari yang sederhana sampai yang mahal , semuanya lengkap tinggal memilih mau makanan dari rasa singkong, keju, coklat yang pasti semua nya lengkap, sehingga setiap yang lewat disimpang perumahan ini selalu ingin berhenti untuk membelinya, termasuk diri ini tidak ketinggalan karena biasanya hari minggu pagi segala jenis makanan lengkap ada disini.

Tiba – tiba seseorang ibu , menyapa ku : “ ibu tahu nggak, kenapa Indonesia dari zaman orde baru sampai dengan zaman reformasi , tidak pernah maju–maju , itu disebabkan para pemimpin nya tidak ada yang benar, wanita-wanita dizalimi, korupsi merajalela, yang kaya semakin kaya yang miskin semakin miskin, janji tinggal janji semua hanya janji palsu. Pemimpin dan seluruh jajarannya semua mengambil keuntungan dari uang rakyat, menyedihkan nasib bangsa ini, apa yang akan terjadi pada nasib-nasib anak kita nanti”

Dengan semangat sang ibu berkata begitu berapi-api, aku pun menjadi berhenti memilih kue-kue dan berusaha untukmenatap wanita yang berada disebelahku ini, yang berbicara dengan lantangnya dan berapi-api.

“Ibu…, tahu enggak sudah berapa puluh tahun kita merdeka, tapi kenapa Negara kita malah semakin terpuruk , tingkat korupsi sudah menjadi wabah yang mengerikan dinegeri ini , para pejabat sudah lupa diri, para anggota dewan bukan nya memikirkan nasib rakyat malah memikirkan bagaimana menyelamatkan dirinya sendiri dari terali-terali besi yang siap untuk menjeratnya, apa jadi nya bangsa Indonesia ini bila tidak memiliki para pemimpin yang baik”.

Mau tidak mau aku menjadi benar-benar memperhatikan wanita disebelahku ini dengan lebih seksama, ternyata wanita ini berparas cantik, berkulit kuning langsat dengan rambutdigelung indah, usianyakurang lebih 38 tahun, aku tersenyum dan berusaha mengiyakan semua perkataannya nya. Setiap kalimat-kalimat yang dilontarkan oleh ibu disebelahku ini, membuat bulu kudukku merinding, ah, kalimat ini kan lebih cocok dilontarkan dimedia atau didepan wartawan biar , seluruh wartawan bisa meliput ucapan dari ibu disebelahku ini betapa resahnya masyarakat, melihat perkembangan bangsa Indonesia saat ini, siapa sebenarnya wanita ini.

Dia pun melanjutkan perkataan sambilmemilih kue-kue yang ingin dibelinya : “ Makanya kalau jadi wanita itu harus pintar jangan menjadi bodoh, belajar walau harus ke negeri cina, belajar itu sangat perlu dan bagi yang belum mendapat kerja, tidak perlu menjadi tkw, kerja saja di tempat saya , karena masih ada lowongan bagi wanita-wanita, siapa saja boleh bekerja di tempat saya” . Seolah- olah mengajak semuapara pembeli untuk bergabung dan bersama-sama bekerja ditempatnya”.

Tiba-tiba sang penjual kue mengedip-ngedipkan mata seolah-olah memberi isyarat sambiltersenyum padakuseakan – akan menyuruhku untuk mengiyakan seluruh perkataan wanita cantik yang ada disebelahku ini. Akupun jadi mengerti dan berusaha untuk tersenyum dan mengerti maksud isyarat dari sang penjual

Aku semakin penasaran siapa wanita ini, darisikap, penampilan sangat baik dan menarik dari wajah juga cantik,tapi apakah tidak risih membicarakan tentang korupsi , kezaliman para pejabat semua terlontar dari bibir nya yang indah itu.

Setelah memilih semua kue keinginan nya wanita itu berkata pada sang penjual : “ Nanti kalau mau kerumah datang saja, saya selalu ada dirumah dan pintu rumah saya selalu terbuka bagi setiap wanita yang memerlukan pertolongan saya, katanya dengan sangat tulus dan bersahaja”. Sang penjual mengangguk dan mengucapkan terimakasih kepada wanita tersebut.

Setelah wanita cantik tadi berlalu, sang penjual kue, menatapku sambil tersenyum, dan berkata :

“ Yang tadi itu adalah seorang pengusaha yang mempunyaiusaha batik, rumahnyatidak jauh dari sini, juga mempunyai beberapa orang pegawai semuanya wanita, dulunya dia mencalonkan diri untuk menjadi anggota DPR, katanya ingin merubah nasib kaum wanita yang tertindas ternyata tidak terpilih, padahal orang nya baik dan sangat memperhatikan nasib sesama wanita, tapimungkinbelum takdir untuk menjadi anggota dewan, nah akhirnya agak sedikit stress, tapi masih tetap aktif tapi yah itu tadi kalau sudah mulai ada orang ramai dia terus berbicara , seolah-olah ingin semua orang memahami dan mendengarkan perkataannya, dan kalau kita tidak mengiyakan dia akan menjadi marah dan tersinggung”

Oh ternyatabenar dugaan ku sedikit stress tapi masih lebih baik, dibaliksikapnya yang kelihatan seperti orang stress itu masih sempat juga memikirkan nasib kaum nya, dan selalu berjuang lewat kata-kata dan menganjurkan setiap wanita harus pintar , harus trampil jangan menjadikorban kebodohan orang-orang yang tidak bertanggung jawab dengan segala iming-iming dan janji-janji muluk sehingga menjerumuskan kejalan yang sesat.

Betapa banyak wanita diluar sana berteriak disetiap kesempatan baik dimediaataupun didalam wawancara pada wartawan kenapa anda ingin menjadianggota dewan, jawaban nya sangat indah dan membuat semua orang selalu berharap. “ Saya ingin memperbaiki nasib para wanita Indonesia yang belum , setara dengan kaum lelaki “.Setelah terpilih menjadi anggota dewan, banyak yang melupakan tujuan yang dulu di selalu diharapkan masyarakat , malah bergelimang harta dan memberikan citra yang buruk dimata masyarakat.

Dunia wanita cantik tadi memangsudah hilang, tapi semangat nya terus menyala walau dia tidak menjadi anggotadewan tapi dia telah memberikan kontrubusi yang baik bagi masyarakat dengan memberikan lapangan kerja bagi wanita-wanita di lingkungan tempat tinggalnya.

Dunia ini memang tidak seperti yang kita harapkan tapi sekecil apapun yang kita lakukan asal berguna bagi orang lain masih lebih baik, wanita cantik dengan Dunia nya sendiri masih berusaha menyadarkan orang-orang disekitarnya untuk berbuat yang terbaik bagi orang lain.

Salam,

“Afnizar Hasan”

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun