Mohon tunggu...
Aji
Aji Mohon Tunggu... Penulis - Cuma Manusia

Rakyat saja

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kapal-kapalan

17 Juni 2021   19:12 Diperbarui: 17 Juni 2021   19:22 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dua anak. Satu anak Laki-laki dan satu anak Perempuan. Disebelah persawahan terdapat sungai, mereka bermain kapal-kapalan. Nampak dari raut mereka berdua sangat bahagia. Mereka berdua berkerjasama, untuk menjaga kapal tersebut berlayar mengintari sungai. Anak Laki-laki memindahkan batu yang menjadi penghalang laju kapalnya berlayar dan si anak Perempuan sedang mencabuti daun serta akar rumput yang menjadi hambatan kapalnya berlayar. Mereka berdua bekerjasama seolah semua sudah menjadi tanggung jawab bersama.

Udara sejuk dengan hijaunya persawahan. Dimana kedua anak itu berpetualang. Hingga lupa jam makan siang, bekal yang diberikan oleh ibu diasingkan dekat pohon bambu. Tiba-tiba anak Perempuan terpleset terjatuh ke sungai. Sontak kaget membuat anak Laki-laki berlari menuju dimana anak Perempuan terjatuh. Dia merengek si anak Perempuan menahan sakit. Darah muncul pada telapak tangan anak Perempuan itu. Luka memang tidak begitu parah, namun apabila tidak ditangani bisa jadi nanti darah semakin keluar. Anak Perempuan terisyak tangis dengan basah kuyup dilihat dari pakaianya. Dia duduk diatas batu besar, sedih memandang luka yang mengeluarkan darah.

Dengan sigap. Anak Laki-laki merobek bajunya, untuk dijadikan sehelai kain guna menutupi luka anak Perempuan itu. Sambil menutupi luka tangan anak perempuan itu. Anak Laki-laki mencoba menghibur anak Perempuan supaya tidak sedih.Gurauan,ejekan nama hewan, serta plesetan-plesetan yang diutarakan. Semua diutarakan. Agar meredakan kesedihan yang dialami Anak Perempuan. Pada saat anak laki-laki memegang tangan anak Perempuan. Anak perempuan kagum dan matanya terpandang menuju sehelai kain yang menutupi luka tanganya.

Sontak terdiam. Hanya bunyi swara kodok bernyanyi. Tanda senja telah tiba. Waktunya pulang, ajakan anak Laki-laki. Dengan menahan rasa sakit, anak perempuan berdiri, lalu menerima ajakan anak Laki-laki itu. Keduanya meninggalkan sungai persawahan sambil bergandengan tangan, merasa bahagia semula sedih berubah jadi bahagia. Besok kita main kapal-kapalan lagi ya, ajakan anak laki-laki. Sesaat setelah ajakan itu dilontarkan membuat anak Perempuan teringat dan berkata. Nampaknya kapal-kapalan kita tertinggal deh, soalnya aku tidak bawa. Dan kamu cuma membawa ransel yang berisi makanan kita yang belum kita makan. Si anak perempuan menjawab dengan penuh senyuman. Lalu anak Laki-laki membalas dengan senyuman dan memegang tangan anak Perempuan dengan erat dan diajak berlari.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun