Mohon tunggu...
Aji Sangaji
Aji Sangaji Mohon Tunggu... mahasiswa

hobi saya main burung sama ayam karena buat saya senang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Awan Mendung Menjadi Saksi Bisu Pelepasan PLP Fakultas keguruan dan Ilmu Pendidikan Angkatan 2022

19 Agustus 2025   23:21 Diperbarui: 19 Agustus 2025   23:24 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pelepasan plp mahasiswa unsika angkatan 2022 ( Sumber:Muhammad Sangaji K.U)

Langit pagi itu tampak diliputi awan mendung yang menggantung di atas kampus. Suasana yang syahdu seolah memberi warna tersendiri dalam momen pelepasan mahasiswa Praktik Lapangan Persekolahan (PLP) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) angkatan 2022.

Meski langit tidak cerah, semangat para mahasiswa justru berkobar. Mereka hadir dengan wajah penuh kebanggaan, siap melepas satu tahap penting dalam perjalanan akademiknya.

Kegiatan pelepasan PLP ini tidak hanya menjadi seremoni biasa, melainkan momentum yang sarat makna, di mana mahasiswa FKIP meneguhkan diri sebagai calon guru yang siap mengabdi.

Di bawah naungan awan mendung, acara pelepasan terasa khidmat. Seolah alam turut berperan menjadi saksi bisu dari kebersamaan dan perjuangan mahasiswa dalam menempuh proses panjang PLP.

PLP sendiri merupakan program strategis yang wajib dijalani mahasiswa FKIP. Melalui program ini, mereka ditempa untuk memahami dunia pendidikan secara langsung di lapangan, berinteraksi dengan siswa, guru, dan lingkungan sekolah.

Pelepasan angkatan 2022 menjadi ajang refleksi, betapa banyak pelajaran yang telah digali, mulai dari strategi pembelajaran, manajemen kelas, hingga membangun relasi yang erat dengan siswa dan rekan sejawat di sekolah.

Dekan FKIP dalam sambutannya menekankan bahwa PLP bukan sekadar pengalaman praktik, melainkan sebuah laboratorium nyata yang akan memperkuat profesionalitas calon guru. “Inilah bekal yang akan menjadi fondasi dalam pengabdian kalian ke depan.

Tidak sedikit mahasiswa yang menitikkan air mata haru. Persahabatan yang terbina selama PLP menjadi kisah yang sulit dilupakan. Mereka bukan hanya belajar mengajar, tetapi juga belajar saling mendukung dan menguatkan.

Awan mendung pagi itu seolah memayungi kenangan manis. Bukan menjadi tanda kesedihan, melainkan simbol kelembutan yang menyelimuti momen penuh kehangatan dan rasa syukur.

Strategi pembelajaran yang telah diasah dalam PLP menjadi catatan penting bagi mahasiswa. Mereka menyadari bahwa menjadi guru tidak cukup hanya dengan teori maupun praktek, tetapi juga kreativitas, empati, dan kemampuan menghadapi berbagai karakter siswa.

Di sisi lain, persahabatan yang lahir dari kebersamaan di lapangan menjadi harta tak ternilai. Dukungan antar-teman sesama PLP membuat perjalanan penuh tantangan terasa lebih ringan.

Mahasiswa angkatan 2022 juga berterima kasih kepada sekolah SMKS ROSMA  yang telah membuka ruang belajar dan memberikan pengalaman nyata. Kolaborasi antara kampus dan sekolah menjadi kunci keberhasilan PLP.

Momen pelepasan ini pun diwarnai dengan berbagai penampilan apresiasi. Ada yang membacakan puisi, menampilkan musik akustik, hingga berbagi testimoni pengalaman selama PLP. Semua dilakukan dengan rasa bangga sekaligus haru.

Para dosen pembimbing menegaskan bahwa pengalaman PLP harus dijadikan modal utama dalam menghadapi dunia kerja. “Jangan pernah lupakan nilai persahabatan dan kerja sama, karena itu yang akan menguatkan kalian sebagai pendidik,” pesan salah satu dosen.

Awan mendung tetap setia di langit hingga acara berakhir. Kehadirannya menjadi metafora bahwa meski perjalanan penuh tantangan, selalu ada keindahan dan ketenangan yang bisa dirasakan.

Pelepasan PLP FKIP angkatan 2022 pun ditutup dengan doa bersama. Suasana khidmat terasa begitu dalam, seakan menyatukan hati semua yang hadir dalam satu harapan: agar para mahasiswa mampu menjadi guru yang berintegritas, berkompeten, dan penuh kasih.

Dengan demikian, berakhir sudah satu babak dalam kisah mahasiswa FKIP angkatan 2022. Awan mendung yang menjadi saksi bisu, strategi pembelajaran yang ditempa, dan persahabatan yang terjalin, kini menjadi kenangan abadi sekaligus bekal menuju masa depan yang cerah.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun