Mohon tunggu...
Ajisaka Satria
Ajisaka Satria Mohon Tunggu... -

a human being living in this universe

Selanjutnya

Tutup

Money

Bitcoin dan Runtuhnya Sistem Perbankan Global

19 November 2017   12:21 Diperbarui: 19 November 2017   12:34 1529
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto | Bitcoin.co.id

Layaknya suatu sistem, bitcoin tentu saja mempunyai kelemahan dan kerawanan yang dapat dimanfaatkan. Karena sifatnya yang anonim maka bitcoin dikenal di dunia cyber sebagai alat pembayaran untuk segala transaksi di deep web. Deep web adalah salah satu bagian dari internet itu sendiri, namun untuk mengakses konten-konten di deep web dibutuhkan mesin pencari khusus (bukan seperti google dan yahoo). Dan penamaan deep web sendiri yang kesannya mistis memang begitu adanya, karena konten-konten yang disajikan kerap mengandung tindak kriminal. Penjualan organ tubuh, penyewaan jasa pembunuh bayaran, pornografi anak dibawah umur, narkoba, penjualan senjata api, dll. Bersamaan dengan hal tersebut, bitcoin juga dapat dimanfaatkan bagi koruptor atau penjahat-penjahat lainnya untuk pencucian uang, karena sifatnya yang anonim.

Terakhir adalah ancaman utama dari ketiga sifat bitcoin itu sendiri. Apa yang paling ditakutkan oleh para ekonom dunia? Yang paling ditakutkan adalah keruntuhan sistem perbankan global. Karena adanya bitcoin maka orang tidak perlu repot-repot menggunakan jasa bank untuk menyimpan atau mentransfer uangnya, karena menggunakan bitcoin jauh lebih murah dan relatif lebih aman. Bitcoin juga sangat menguntungkan untuk diinvestasikan karena harganya yang sangat cepat naik. Lalu karena anonimitasnya, konsumen lebih memilih bitcoin sebagai andalannya. Ibarat sebuah social media bitcoin lebih terprivatisasi daripada bank.

Apakah pada nantinya bitcoin menjadi mata uang seluruh dunia? Dunia dimana ia tidak lagi mengenal uang kertas atau logam. Apakah runtuhnya sistem perbankan global adalah suatu niscaya? Wallahu a'lambish-shawabi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun