Mohon tunggu...
Ajinatha
Ajinatha Mohon Tunggu... Freelancer - Professional

Nothing

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Euphoria Perayaan Kelulusan..

26 Mei 2012   09:58 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:46 349
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Euphoria kelulusan Sekolah Menengah baik SMP mau pun SMA selalu dirayakan dengan Corat-coret seragam sekolah dan Konvoi kendaraan di jalanan, dan bahkan ada juga yang merayakannya dengan Pesta Miras. Bagi kita yang melihat mungkin kita tidak akan tahu apa manfaat dan nikmatnya, lain halnya dengan mereka yang sedang merayakannya.


Euphoria seperti ini sudah dijadikan simbol melepaskan masa sekolah dan segera masuk kekehidupan baru dunia perkuliahan. Pada awalnya memang perayaan seperti ini hanya dilakukan saat kelulusan dari SMA, tapi sekarang tidak lagi, setingkat SMP pun sudah ketularan, bahkan anak-anak disekolah dasar pun sudah melakukannya.


Kalau dilihat dari sisi manfaatnya jelas tidak ada, tapi kalau dari sisi kesenangan jelas saja mereka sangat senang melakukannya, sehingga hal seperti itu dijadikan "Tradisi" setiap kelulusan. Pihak sekolah dan aparat keamanan pastinya sangat direpotkan saat perayaan kelulusan tersebut, dan tradisi itu tentunya menjadi pusat perhatian.


Indah, salah satu siswa di SMAN 2 Denpasar :

"Saya dan teman-teman sepakat sengaja membawa baju seragam ganti dari rumah. Ada yang kurang rasanya jika tidak diisi dengan corat-coret," kata Indah.(Antaranews.com)


Tidak jarang situasi dan kondisi berubah menjadi keonaran. Kalau sudah begitu maka pihak sekolah dan aparat keamanan pun cukup direpotkan. Pertanyaannya adalah, apakah sebuah tradisi yang buruk dan tidak mendatangkan manfaat apa-apa itu terus dipertahankan, bukankah banyak hal-hal yang positif bisa dilakukan.


Tapi memang tidak selalu berakhir menjadi keonaran, ada juga yang tertib dalam pelaksanaannya, sehingga tidak ada pihak yang direpotkan. Perayaan kelulusan dengan corat-coret seragam ini terjadi diberbagai daerah di Indonesia, dengan berbagai cara dalam merayakannya.


Pengalaman saya semasa kelulusan SMA dahulu lain lagi cara merayakannya. Tanpa aksi corat-coret seragam, tapi tetap dalam kesenangan merayakannya. Mendatangi Panti Asuhan dan berbagi kesenangan dengan teman-teman di Pantu Asuhan, selain memberikan sumbangan, juga membuat acara hiburan di Panti Asuhan. Masih banyak hal-hal postif lainnya yang bisa dilakukan untuk merayakan kelulusan, aksi corat-coret seragam sekolah hanyalah sebuah aksi yang tidak memberikan manfaat dan keuntungan, baik bagi diri sendiri mau pun bagi orang lain.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun