Mohon tunggu...
Ajinatha
Ajinatha Mohon Tunggu... Freelancer - Professional

Nothing

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Cerita Hanung Tentang Habibie yang "Serba Ainun"

16 September 2019   19:31 Diperbarui: 16 September 2019   20:34 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto : Kompas.com dan Fimela.com edit by Ajinatha

Menuliskan cerita tentang Presiden RI Ke 3, Bacharuddin Jusuf Habibie atau yang akrab disapa Bapak BJ Habibie, lahir pada tanggal 25 Juni 1936 di Parepare, sama asyiknya dengan menulis tentang Presiden RI yang Pertama, Ir. Sukarno. Keduanya adalah Bapak Bangsa yang penuh dengan Pesona tersendiri.

Memang kalau menulis tentang Ir. Sukarno, tidak semua sisi bisa dijadikan bahan cerita yang menyenangkan, terutama tentang Poligaminya, tentu sangat berbeda dengan BJ Habibie, yang lebih memilih setia sampai akhir hayatnya pada satu Cinta dan satu pasangan.

Baca juga : Romo Mangun Ajari Habibie Ber-Islam

Dalam tulisan ini saya juga akan menyisipkan beberapa kata-kata Mutiara yang pernah almarhum tuliskan, tentunya khusus yang berkaitan tentang cinta, karena cerita Hanung Bramantyo, sutradara film  Bumi Manusia, Juga Film Habibie & Ainun, adalah film tentang Habibie dan Cintanya pada Ainun, sehingga semua Serba Ainun.

"Tanpa cinta, kecerdasan itu berbahaya. dan tanpa kecerdasan, cinta itu tidak cukup."~ BJ Habibie

Tidak ada yang meragukan seperti apa Cintanya Habibie pada isterinya Ainun, sehingga meskipun Ainun sudah tidak ada lagi disisinya, dia selalu ingin menciptakan suasana seakan-akan Ainun selalu ada.

Saking begitu Cintanya kepada Ainun, seperti yang ceritakan Hanung dalam suatu kesempatan, Hanung menceritakan pertemuannya ketika di Jerman, saat ditemui di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan, Kamis (12/9/2019).

"Saat sarapan pagi di Jerman, saya diundang sama beliau (BJ Habibie), di sampingnya itu ada piring dan kursi kosong. Beliau pun bilang, 'Ini kursi dan piringnya ibu Ainun,"

"Beliau itu selalu men-treat bahwa istrinya masih hidup atau ada," ujar Hanung.

Jadi wajar kalau beliau menganggap sampai sebelum akhir hayatnya, tidak pernah merasa kehilangan Ainun, karena Ainun selalu ada dihatinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun