Mohon tunggu...
Ajinatha
Ajinatha Mohon Tunggu... Freelancer - Professional

Nothing

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menolak Dipanggil Habib dan Kiai

17 Mei 2019   20:54 Diperbarui: 17 Mei 2019   21:15 2934
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di tengah inflasi para Habib, malah ada yang tidak ingin dipanggil Habib, padahal memiliki hak untuk dipanggil Habib. 

Sementara ada yang tidak berhak dipanggil Habib, hanya bermodalkan gamis dan sorban, dengan bangga menyandang gelar Habib.

Secara harfiah, habib berarti "orang yang mencintai." Meskipun demikian, menjadi habib tidak sesederhana arti harfiahnya.

"Pengertiannya bukan hanya orang yang mencintai, tapi termasuk orang yang dicintai, alias jadi Al-Mahbub," kata Habib Ahmad Muhammad bin Alatas, Ketua Maktab Nasab Rabithah Alawiyah --organisasi pencatat silsilah habib di Indonesia-- kepada kumparan, Rabu (11/1).

Mungkin hanya di Indonesia menjadi Habib itu begitu mudah, padahal bukanlah tanpa asal dan muasal seseorang bisa ujug-ujug disebut Habib. Ada prosedur yang mendasari kenapa seseorang bisa menyandang predikat Habib.

Di samping itu ada pertanggungjawaban moral yang harus dipertaruhkan. Terutama mewarisi akhlak dan Perilaku Rasulullah Shallallhu'alaihi wassalam, yang memang sangat terpuji baik lisannya maupun Adab kesantunannya.

Kalau seorang Habib tidak mampu mewarisi akhlak dan Perilaku Rasulullah Shallallhu'alaihi wassalam, tidak mampu menjaga lisan juga Adab perbuatannya, sama juga halnya mempermalukan Rasulullah dan keturunannya.

Menjadi habib bukan perkara mudah. Ada kriteria dan mekanisme yang harus dipenuhi. Mereka mesti menyerahkan daftar silsilah turunan Rasul hingga tujuh tangga keluarga ke atas. Berbagai syarat administrasi pun wajib dipenuhi. Semua itu diatur oleh Rabithah Alawiyah.

Habib, di kalangan Arab-Indonesia, lebih menjadi titel kebangsawanan orang-orang Timur Tengah kerabat Nabi Muhammad SAW --dari keturunan putri Rasulullah, Fatimah, dengan Ali bin Abi Thalib.

Apa Yang kurang dari seorang Quraish Shihab, akademisi, mufasir, dan menteri agama era Soeharto itu sesungguhnya punya semua persyaratan untuk menjadi seorang habib.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun