Mohon tunggu...
Ajinatha
Ajinatha Mohon Tunggu... Freelancer - Professional

Nothing

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Artikel Utama

Manusia dan Simbol-simbol

4 Desember 2018   09:17 Diperbarui: 4 Desember 2018   17:41 2238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kadang kita begitu mengagumi Simbol-simbol, sampai lupa mengagumi yang seharusnya. Simbol-simbol itu begitu melekat dikepala, bahkan di Tuhan-kan melebihi Tuhan yang sangat Maha, tidak ada selain-Nya.

Kadang kita begitu takut pada Simbol-simbol, melebihi ketakutan kita kepada-Nya. Itu karena kita lebih mendahulukan nafsu daripada nalar dan logika. Sangat marah kalau dikatakan lebih me-Nuhan-kan Simbol-simbol daripada-Nya.

Kadang kita tidak sadar disesatkan oleh Simbol-simbol, meninggalkan akal untuk memaknai perwujudan apa yang seharusnya disembah. Mendahulukan amarah untuk memahami sebuah kebenaran, sehingga hanya berputar dalam lingkaran setan kesesatan pikiran.

Tidak bisa beragama dengan menanggalkan akal, karena akan seperti memakai kacamata kuda. Tuhan anugerahi akal bukanlah sia-sia, agar manusia mengenal-Nya dengan ilmu dan pengetahuan, beriman kepada-Nya dengan keyakinan dan pengetahuan, bukan cuma takut nerakanya.

Mengagumi Simbol-simbol, sama saja dengan mempersekutukan-Nya. Syeitan sangat suka bersembunyi pada Simbol-simbol, begitulah caranya menyesatkan manusia, mengalihkan pandangan manusia dari Tuhannya, memutarbalikan fakta menjadi fatamorgana.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun