Mohon tunggu...
Ajie Ajie
Ajie Ajie Mohon Tunggu... Guru

Sepakbola hanya hobi, bersama mu adalah keinginan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kreator FB Pro: Antara Pemersatu Bangsa dan Penyebar Kebingungan Nasional.

25 April 2025   02:25 Diperbarui: 25 April 2025   02:35 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Di zaman serba digital ini, jadi "konten kreator" sudah tak perlu studio megah atau gelar akademik tinggi. Cukup punya akun Facebook, kuota yang stabil, dan kemampuan mengetik status penuh emosi.Selamat, anda sudah resmi jadi "influencer rakyat"! Terutama di dunia FB Pro, tempat segala teori bisa hidup, asal punya nyali dan sering-sering salam intraksi.

Mari kita beri tepuk tangan dulu untuk para kreator FB Pro yang tiap hari rajin upload. Mulai dari video blur dengan suara bisik-bisik penuh konspirasi, sampai status panjang yang isinya campuran antara fakta sejarah, ramalan masa depan, dan curhat pribadi. Keren banget, kan? Bisa jadi tiga profesi sekaligus: jurnalis, motivator, dan ahli nujum.

Tapi sayangnya, kalau bicara soal edukasi,yah kayaknya itu cuma bonus atau lebih tepatnya efek samping yang tidak dijamin.

Banyak dari mereka tampaknya lebih fokus pada engagement ketimbang keakuratan. Yang penting ramai, viral, dan dapat like. Kalau isinya menyesatkan? Gampang, tinggal bilang "saya hanya menyampaikan, bukan membuat." Bertanggung jawab? Nanti dulu. Yang penting "sudah viral duluan."

Dan jangan lupakan gaya penyampaiannya yang khas pakai huruf besar semua, tanda seru bertumpuk, dan tentu saja, foto editan dengan watermark "ASLI!!!" seolah itu stempel dari Dewan Kebenaran Nasional.

Mereka sering mengklaim sebagai "wakil suara rakyat" atau "media alternatif," padahal lebih mirip pabrik drama digital. Kontennya lebih cocok jadi sinopsis FTV daripada sumber pengetahuan. Tapi anehnya, yang nonton dan share banyak banget. Mungkin karena masyarakat kita memang butuh hiburan meskipun kadang hiburannya bikin tambah bingung.

Yang lebih tragis konten mereka bisa mempengaruhi opini publik. Orang-orang percaya, karena "dari kemarin isinya cocok semua." Cocoklogi jadi logika, dan FB jadi kitab suci digital.

Jadi untuk para kreator FB Pro kalau bisa lebih cerdas, kenapa tetap pilih yang cetek? Potensi kalian besar. Coba deh sesekali riset, baca buku, atau minimal cek Google sebelum posting. Biar kontennya nggak cuma bikin rame, tapi juga bikin pintar.

Atau jangan-jangan... memang sengaja bikin begini karena edukasi itu gak viral?

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun