Setelah sekitar satu jam menikmati keindahan puncak, kami mulai turun kembali menuju Pos 3. Jalur yang saat naik terasa menantang, kini terasa lebih licin dan berdebu, sehingga kami harus ekstra hati-hati. Sesampainya di Pos 3, kami sarapan dan berkemas sebelum melanjutkan perjalanan pulang. Perjalanan turun memakan waktu lebih singkat, sekitar empat jam, namun tetap melelahkan karena tekanan di lutut dan beban di punggung.
Meski begitu, sepanjang jalan kami tetap menikmati pemandangan indah yang tak kalah mempesona. Hamparan hijau, udara segar, dan canda tawa membuat rasa lelah tak terasa berat. Sekitar pukul 14.00 siang, kami tiba kembali di basecamp Banaran dengan perasaan lega dan penuh syukur.
Pendakian dua hari satu malam ini mengajarkan banyak hal: kerja sama, kesabaran, dan rasa syukur atas keindahan ciptaan Tuhan. Bersama Satria dan Delon, saya belajar bahwa mendaki bukan hanya tentang mencapai puncak, tetapi tentang menikmati setiap langkah perjalanan — termasuk perjalanan turun yang menjadi penutup penuh kenangan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI