Mohon tunggu...
Aji NajiullahThaib
Aji NajiullahThaib Mohon Tunggu... Freelancer - Pekerja Seni

Hanya seorang kakek yang hobi menulis

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Niat Baik Pemerintah Tidak Tepat Sasaran

9 Mei 2020   17:37 Diperbarui: 9 Mei 2020   18:26 277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketiga, materi sembako yang  berubah-ubah isinya, dan berbeda antara bulan yang pertama dengan yang berikutnya. Bulan pertama diberikan secara komplit, mulai dari beras sampai makanan kecil, juga mie instan. Namun pada bulan kedua ternyata hanya beras 20 litter.

Dan anehnya beras yang diterima tidak lagi dalam kantong khusus bantuan presiden, tapi hanya dalam kantong plastik kresek biasa. Alasannya supaya bisa dibagikan secara merata, sehingga perlu dibongkar dari kantong aslinya.

Apakah benar atau tidaknya kenyataan di lapangan, hanya kemensos yang tahu, karena kemensoslah yang membagi-bagikan bantuan dari Presiden. Pada pembagian pertama saja, kualitas produk yang dibagikan beragam, dan tidak seragam.

Penulis tidak sedang menduga-duga, karena yang terjadi di lapangan kenyataannya memang demikian. Itulah kenapa penulis bilang, jaringan pengaman sosial ini sangat rawan untuk di selewengkan, karena memang banyak sekali peluang untuk diselewengkan.

Pemerintah memang dilematis, tidak memberikan bantuan dalam kondisi pandemi saat ini, jelas bisa dianggap tidak bertanggung jawab, dan tidak peduli dengan nasib masyarakat. Namun digelontorkan bantuan, malah dimanfaatkan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab

Pada akhirnya niat baik pemerintah malah tidak sampai pada yang berhak, yang tidak berhak malah menikmatinya dengan nyaman. Solusi yang diberika pemerintah untuk membantu rakyat miskin, pada akhirnya tidaklah sepenuhnya diterima rakyat miskin.

Harusnya pemerintah punya cara yang tepat dalam mendistribusikan bantuan sosial, agar tepat sasaran, dan tidak mudah diselewengkan oleh oknum dilapangan. Kalau setiap bantuan untuk masyarakat selalu tidak tepat sasaran, maka bantuan yang disiapkan minim manfaaatnya.

Yang sedang hangat menjadi pembicaraan adalah program kartu prakerja, yang juga dianggap tidak tepat sasaran. Program dengan anggaran 5,6 triliun diisukan penuh dengan skandal, karena hanya menguntungkan mitra penyelenggara pendidikan online.

Sementara para penerima kartu prakerja sendiri, dianggap tidak terlalu terbantukan oleh program pendidilan online, yang diberikan oleh mitra kerja pemerintah dalam program kartu prakerja. Karena video yang harus dibayar begitu mahal, ternyata video serup bisa didapat secara gratis di YouTube.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun