Kuripan, Jawa Tengah — Dalam rangka kegiatan Bakti Akademisi, mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) dari Universitas Negeri Semarang melaksanakan pengabdian masyarakat di SDN 3 Kuripan. Pengabdian kali ini bertema “Inovasi Media Konkret untuk Pembelajaran Pendidikan Pancasila di Sekolah Dasar”, dan difokuskan pada pengembangan serta penerapan Edugame Ular Tangga Pendidikan Pancasila bersama wali kelas V, Ibu Anik Ekawati.
Pembelajaran Pancasila di tingkat SD seringkali mengalami tantangan karena materi yang abstrak dan kurang menarik bagi siswa. Oleh karena itu, media konkret yang bersifat interaktif dan menyenangkan penting dikembangkan untuk mempermudah pemahaman nilai-nilai Pancasila sejak dini. Melalui kegiatan ini, mahasiswa ingin membantu guru dan siswa menjembatani gap antara konsep teori dan praktik dalam karakter kebangsaan.
Kegiatan pengabdian dilakukan dalam beberapa tahap:
-
Persiapan dan koordinasi
Mahasiswa melakukan kunjungan awal ke SDN 3 Kuripan untuk berdiskusi dengan kepala sekolah dan wali kelas V, Ibu Anik Ekawati, mengenai kebutuhan media pembelajaran dan karakteristik siswa kelas V. Bersama guru, mahasiswa merancang modul edugame ular tangga Pancasila yang sesuai dengan kurikulum dan level kelas. Sosialisasi kepada guru
Sebelum diterapkan ke siswa, mahasiswa memaparkan konsep dan cara penggunaan edugame tersebut kepada Ibu Anik dan guru lainnya. Materi meliputi cara menghubungkan kotak permainan dengan pertanyaan atau tantangan seputar nilai Pancasila, serta cara memfasilitasi diskusi ketika siswa menghadapi tantangan dalam permainan.Penerapan permainan bersama siswa
Pada hari pelaksanaan, mahasiswa dan guru membagi siswa kelas V menjadi kelompok kecil dan memperagakan permainan ular tangga. Setiap langkah di dalam permainan dilengkapi dengan kotak yang berisi pertanyaan, tantangan reflektif, atau skenario kehidupan nyata terkait sila Pancasila yang harus dijawab atau diselesaikan agar siswa dapat melanjutkan langkah berikutnya.Evaluasi dan refleksi bersama guru dan siswa
Setelah sesi bermain selesai, dilakukan diskusi reflektif mengenai pengalaman siswa selama bermain; nilai-nilai apa yang mereka pahami, bagaimana mereka akan menerapkannya, serta masukan untuk penyempurnaan media. Guru dan mahasiswa bersama-sama mendiskusikan aspek-aspek yang dapat ditingkatkan.
Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari wali kelas Ibu Anik Ekawati dan siswa kelas V. Ibu Anik menyatakan bahwa:
“Selama ini, menyampaikan nilai-nilai Pancasila sering terasa abstrak bagi siswa. Dengan edugame ular tangga ini, mereka menjadi lebih aktif berdiskusi, saling menolong, dan memahami nilai-nilai secara kontekstual.”
Siswa terlihat antusias dan terlibat, terutama ketika mereka mengaitkan situasi permainan dengan contoh perilaku sehari-hari (misalnya toleransi, kejujuran, gotong royong). Beberapa siswa bahkan berdiskusi antar kelompok jika mendapat tantangan yang menarik dan kompleks.