Masjid bukan hanya sekadar tempat menunaikan salat, tetapi juga ruang tumbuhnya ilmu dan kedekatan dengan Al-Qur'an. Itulah nuansa yang kini hidup di Masjid Al-Munawwarah, salah satu lokasi yang menjadi pusat kegiatan saya selama melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Mandiri Angkatan 52 UIN STS Jambi. Dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini, saya bersama pihak masjid berupaya menghadirkan suasana belajar yang hangat dan menyenangkan bagi anak-anak.
Di masjid ini, anak-anak tidak hanya datang untuk salat berjamaah, tetapi juga ada kegiatan yang dilakukan yaitu menghafal dan bimbingan membaca Iqra' serta Al-Qur'an. Inisiatif ini merupakan cara nyata untuk menumbuhkan kecintaan terhadap Al-Qur'an sejak dini, dengan harapan akan lahir generasi yang lancar membaca, rajin menghafal, dan menjadikan Al-Qur'an sebagai pedoman hidup.
Melihat kenyataan bahwa masih banyak anak-anak yang kesulitan membaca Al-Qur'an. Ada yang belum bisa melafalkan huruf hijaiyah dengan benar, ada yang masih terbata-bata ketika membaca, bahkan ada juga yang sudah mulai menghafal tetapi hafalannya sering hilang karena jarang diulang. Dari kondisi inilah, saya membuat program sederhana yang berfokus untuk memperlancar bacaan dan menguatkan hafalan mereka.
Metode pembelajaran juga dibuat sederhana agar mudah diikuti semua anak. Bagi yang masih tahap awal, guru ngaji mengajarkan membaca Iqra'. Fokus utamanya adalah pengucapan huruf hijaiyah, ketepatan panjang-pendek bacaan, serta keteraturan dalam membaca. Setelah itu, anak-anak diarahkan untuk mulai membaca mushaf Al-Qur'an. Setiap kali pertemuan, mereka menyetorkan beberapa ayat untuk dikoreksi.
Seiring waktu, hasil dari program ini mulai terlihat nyata. Ada anak yang awalnya tidak bisa menyebutkan huruf hijaiyah, kini sudah lancar melafalkannya. Ada pula anak yang dulunya terbata-bata ketika membaca surat Al-Fatihah, sekarang sudah lancar bahkan mulai menghafal surat Al-Falaq. Lebih membahagiakan lagi, ada anak yang dulu sering lupa hafalan surat Al-Ma’un, kini sudah lancar dan bahkan berhasil melanjutkan hafalannya hingga surat Al-Fil. Kemajuan kecil seperti ini membuat suasana belajar semakin hangat dan penuh harapan.
Selain setoran bacaan dan hafalan, kegiatan sambung ayat menjadi momen yang paling dinanti. Dalam kegiatan ini, anak-anak duduk bersebelahan dalam kelompok kecil, biasanya berjumlah 4 sampai 5 orang. Mereka bergantian membaca ayat dari sebuah surat, lalu dilanjutkan oleh temannya. Ada yang sudah lancar, ada yang masih ragu-ragu, tetapi semuanya berusaha untuk membaca dengan benar. Suasana menjadi hidup karena mereka saling mendengarkan dan saling mendukung. Dari kegiatan sederhana ini, rasa kebersamaan dan semangat belajar semakin tumbuh.
Masjid Al-Munawwarah pun terasa lebih hidup. Bukan hanya ramai saat waktu salat, tetapi juga di lantai dua yang kini dipenuhi aktivitas belajar. Suasana di ruang belajar selalu tetap terasa hangat dan penuh semangat dari anak-anak yang menghadirkan suasana dengan lantunan ayat-ayat suci.