Mohon tunggu...
Ajeng Parhati
Ajeng Parhati Mohon Tunggu... Mahasiswa

Ajeng Parhati adalah mahasiswa UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, Program Studi Pendidikan Agama Islam semester 7. Bagiku, belajar PAI bukan hanya soal teori, tetapi juga bagaimana menghadirkan nilai-nilainya dalam kehidupan sehari-hari. Itulah mengapa aku senang menjadi pendengar bagi orang lain, karena dari situlah aku bisa melatih empati, memahami masalah mereka, sekaligus menerapkan sikap Islami dalam berinteraksi sosial.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

KUKERTA Mandiri UIN STS Jambi 2025: Cerita Kecil Dari Masjid Al-Munawwarah Membaca dan Menghafal Bersama

24 Agustus 2025   21:24 Diperbarui: 24 Agustus 2025   21:24 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masjid bukan hanya sekadar tempat menunaikan salat, tetapi juga ruang tumbuhnya ilmu dan kedekatan dengan Al-Qur'an. Itulah nuansa yang kini hidup di Masjid Al-Munawwarah, salah satu lokasi yang menjadi pusat kegiatan saya selama melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Mandiri Angkatan 52 UIN STS Jambi. Dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini, saya bersama pihak masjid berupaya menghadirkan suasana belajar yang hangat dan menyenangkan bagi anak-anak.

Di masjid ini, anak-anak tidak hanya datang untuk salat berjamaah, tetapi juga ada kegiatan yang dilakukan yaitu menghafal dan bimbingan membaca Iqra' serta Al-Qur'an. Inisiatif ini merupakan cara nyata untuk menumbuhkan kecintaan terhadap Al-Qur'an sejak dini, dengan harapan akan lahir generasi yang lancar membaca, rajin menghafal, dan menjadikan Al-Qur'an sebagai pedoman hidup.

Kegiatan belajar mengaji bersama anak-anak
Kegiatan belajar mengaji bersama anak-anak

Melihat kenyataan bahwa masih banyak anak-anak yang kesulitan membaca Al-Qur'an. Ada yang belum bisa melafalkan huruf hijaiyah dengan benar, ada yang masih terbata-bata ketika membaca, bahkan ada juga yang sudah mulai menghafal tetapi hafalannya sering hilang karena jarang diulang. Dari kondisi inilah, saya membuat program sederhana yang berfokus untuk memperlancar bacaan dan menguatkan hafalan mereka.

Metode pembelajaran juga dibuat sederhana agar mudah diikuti semua anak. Bagi yang masih tahap awal, guru ngaji mengajarkan membaca Iqra'. Fokus utamanya adalah pengucapan huruf hijaiyah, ketepatan panjang-pendek bacaan, serta keteraturan dalam membaca. Setelah itu, anak-anak diarahkan untuk mulai membaca mushaf Al-Qur'an. Setiap kali pertemuan, mereka menyetorkan beberapa ayat untuk dikoreksi.

Kegiatan belajar mengaji bersama anak-anak
Kegiatan belajar mengaji bersama anak-anak
Selain bacaan, anak-anak juga menyetorkan hafalan surat-surat pendek dari Juz ‘Amma. Hafalan dilakukan setiap hari, tetapi anak-anak menyetorkan hafalannya ketika mereka sudah siap dan merasa lancar. Setiap setoran kemudian diperhatikan dengan cermat dan dibimbing agar lebih baik. Tidak ada hadiah berupa benda, namun anak-anak diberi apresiasi berupa pujian. Dari pujian sederhana itu, tumbuh rasa percaya diri dan rasa bangga karena berhasil menghafal.

Seiring waktu, hasil dari program ini mulai terlihat nyata. Ada anak yang awalnya tidak bisa menyebutkan huruf hijaiyah, kini sudah lancar melafalkannya. Ada pula anak yang dulunya terbata-bata ketika membaca surat Al-Fatihah, sekarang sudah lancar bahkan mulai menghafal surat Al-Falaq. Lebih membahagiakan lagi, ada anak yang dulu sering lupa hafalan surat Al-Ma’un, kini sudah lancar dan bahkan berhasil melanjutkan hafalannya hingga surat Al-Fil. Kemajuan kecil seperti ini membuat suasana belajar semakin hangat dan penuh harapan.

Selain setoran bacaan dan hafalan, kegiatan sambung ayat menjadi momen yang paling dinanti. Dalam kegiatan ini, anak-anak duduk bersebelahan dalam kelompok kecil, biasanya berjumlah 4 sampai 5 orang. Mereka bergantian membaca ayat dari sebuah surat, lalu dilanjutkan oleh temannya. Ada yang sudah lancar, ada yang masih ragu-ragu, tetapi semuanya berusaha untuk membaca dengan benar. Suasana menjadi hidup karena mereka saling mendengarkan dan saling mendukung. Dari kegiatan sederhana ini, rasa kebersamaan dan semangat belajar semakin tumbuh.

Kegiatan menyetor hapalan surat-surat pendek
Kegiatan menyetor hapalan surat-surat pendek

Masjid Al-Munawwarah pun terasa lebih hidup. Bukan hanya ramai saat waktu salat, tetapi juga di lantai dua yang kini dipenuhi aktivitas belajar. Suasana di ruang belajar selalu tetap terasa hangat dan penuh semangat dari anak-anak yang menghadirkan suasana dengan lantunan ayat-ayat suci.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun