Mohon tunggu...
Ajeng Anggraini
Ajeng Anggraini Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa IAIN JEMBER

PGMI'19 D4 Filsafat pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Aliran Filsafat Realisme dan Tokoh-tokohnya

8 April 2020   19:55 Diperbarui: 8 April 2020   19:54 642
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Assalamualaikum para pembaca

Bagaimana kabar anda,, sekarang saya akan berbagi pengetahuan saya yang berjudul "Aliran Filsafat realisme dan tokoh - tokohnya"

Pertama saya akan menjelaskan pengertian aliran filsafat realisme.

Realisme adalah aliran filsafat yang luas, yang meliputi materialisme, disatu sisi dan sikap yang lebih dekat kepada idealisme dipihak lain. 

Realisme berpandangan bahwa objek – objek indra adalah realita atau nyata, dan berada sendiri tanpa bersandar kepada pengetahuan lain atau kesadaran akal. 

Dalam filsafat pendidikan aliran ini mendefinisikan dirinya sebagai aliran filsafat pendidikan dengan basis tiga kategori dasar yakni ; konsepsi metafisika, konsepsi epistimologi dan aksiologi realisme.
Yang kedua saya akan menjelaskan Tokoh – tokoh filsafat realisme

1. Aristoteles,filsafat aristoteles berkembang dengan tiga tahap yakni pertama ketika dia masih belajar di Akademia plato, kedua gagasannya yang masih dekat dengan gurunya, kemudian ketika dia mengungsi dan terakhir pada waktu ia memimpin liseum mencakup 6 karya tulisnya yang membahas masalah logika yang dianggap sebagai karya nya yang paling penting, selain kontribusinya dibidang metafisika,fisika, etika, politik, ilmu kedokteran, ilmu alam dan karya seni.

2. John amos koniemesius dia mengemukakan bahwa semua manusia harus berusaha mencapai dua tujuan,pertama keselamatan dan kebahagiaan hidup yang abadi, kedua keadaan dan kehidupan dunia yang sejahtera dan damai.

3. Williem MC gucken yang merupakan pengikut Aristoteles dan Thomas Aquina Yang berakar pada metafisika dan ephistimologi, yang juga membicarakan natural dan supranatural, tujuan pendidikan adalah keselamatan atau kebahagiaan jasmani dan rohani sekaligus, anak yang lahir pada dasarnya,  rohaninya masih dalam keadaan baik, penuh rahmat diisi dengan nilai – nilai ketuhanan.

4. Francis bazon , induksi melibatkan kumpulan – kumpulan data tentang filsafat, bukan hanya katalog nomor, data harus di uji dan dimana perbedaan – perbedaan tersebut harus didapat, jika metode induksi bisa berkembang dengan baik dan diaplikasikan dengan secara teliti.

5. John locke, beberapa pemikiran mengenai pendidikan tidak spesikuasi dan tidak teoritis, tidak spekuasinya dalam ephistimologi, mereka merupakan gagasan – gagasan praktis tentang kelakuan, kemalasan, penghargaan dan hukuman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun