Mohon tunggu...
Aisyah Supernova
Aisyah Supernova Mohon Tunggu... Konsultan - man purposes God disposes - ssu

Muslimah | Your Future Sociopreneur ! | Islamic Economic Science Bachelor | Islamic World, Innovation, Technology and Entrepreneurship Enthusiast | Sharing, Writing and Caring Addict | Because i want to see my God one day. It's my ultimate goal...!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

"The Sufipreneur"

10 Januari 2018   04:27 Diperbarui: 10 Januari 2018   04:36 683
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
www.differencebetween.net

Segar sekali rasanya aku menyaksikan acara Serambi Islami TVRI beberapa waktu lalu. Dua narasumber yang menyejukkan hati hadir. Syaikh Faturrachman dan Pak Sandiaga S. Uno berkolaborasi menginspirasi pemikiran kami sebagai penonton. Ya, tentu kita sudah tahu tentang apa pembahasan yang selama ini dibahas saat mengundang Pak Sandiaga S. Uno, yaitu Entrepreneurship dan dipadukan oleh Syaikh Faturrachman dengan Tassawuf.

Dalam karirnya sebagai wirausaha, ternyata terdapat kisah hidup yang begitu berat pernah dihadapi oleh Pak Sandi. Beliau pernah menjadi karyawan dan terkena PHK. Kemudian, beliau mendirikan konsultan keuangan sendiri. Awalnya hanya dengan 3 orang karyawan saja. Yang luar biasa, perusahan itu didirikan saat terjadinya krisis moneter di negeri ini. Dimana tentu saja agak tidak relevan perusahaan tersebut didirikan, di saat banyak perusahaan tutup karena krisis keuangan dan Pak Sandi malah membuka konsultan keuangan.

Dalam merintis usahanya, terdapat formula sukses yang dibocorkan oleh Pak Sandi. Iaitu, Kerja dengan 4 AS. Kerja keras, kerja cerdas, kerja tuntas dan yang terpenting kerja ikhlas. Saat ini, Pak Sandi memiliki 30.000 karyawan. Bayangkan, dari 3 menjadi 30.000. 10.000 kali lipat dari sebelumnya. Luar biasa. Beliaupun sadar, bahwa butuh lebih banyak lagi entrepreneur untuk bisa memperbaiki Indonesia. 

Dalam hal ini, aku optimis dan kagum pada beliau. Karena programnya OKE OCE, yang merupakan singkatan dari One Kecamatan One Centre of Entrepreneurship menurutku adalah ide dan program yang sangat brilian. Kita tentu tahu, bahwa dibutuhkan banyak pengusaha untuk membuka lebih banyak lapangan pekerjaan, membangun perekonomian dan menumbuhkan kesejahteraan masyarakat.

Syaikh Faturrachman menyampaikan terkait hakikat zuhud yang luar biasa. Jika dalam sebuah hadits Rasulullah SAW dinyatakan bahwa dunia itu tak lebih mulia dari seonggok bangkai anak kambing yang mati dengan kedua telinga yang kecil.sedangkan dalam Al-Qur'an ada ayat yang menyatakan bahwa tegakkan agama Alloh dengan harta dan jiwa maka terlihat sekilas seperti bertolak belakang.

( : )

"Dari Jabir bin Abdullah RA, bahwasanya Rasulullah Shallallahu 'alaihi Wassallam pernah masuk ke pasar melalui jalan yang tinggi dengan diikuti orang banyak di kanan kiri beliau. Kemudian beliau menemukan seekor anak kambing yang mati dengan kedua telinga yang kecil. Setelah itu beliau mengangkat anak kambing itu dengan beliau pegang telinganya seraya bertanya, "Siapakah di antara kalian yang mau membeli kambing ini seharga satu dirham?" Orang-orang menjawab, "Tentu kami tidak ingin membelinya ya Rasulullah. Untuk apa membeli kambing yang telah menjadi bangkai." Beliau bertanya lagi, "Apakah ada di antara kalian yang ingin memilikinya tanpa harus membeli?" Mereka menjawab, "Demi Allah, seandainya kambing itu masih hidup, maka kambing tersebut cacat, yaitu telinganya yang kecil. Terlebih lagi kini ia telah menjadi bangkai." Kemudian Rasulullah Shallallahu 'alaihi Wassallam bersabda, "Demi Allah, sungguh dunia itu di sisi Allah nilainya lebih hina daripada hinanya bangkai anak kambing ini di mata kalian." {Muslim 8/210-211}

"Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu hanyalah orang-orang yang percaya (beriman) kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjuang (berjihad) dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah. Mereka itulah orang-orang yang benar" (QS. Al-Hujurat [49]: 15).

Namun, pada aplikasinya, kita dapat melihat contoh dari para Sahabat Rasul Saw. Bagaimana Abu Bakar RA, Umar RA, Utsman RA, Abdurrahman bin Auf, dan banyak sahabat lainnya yang justru adalah entrepreneur kaya raya yang menginfaqkan hartanya untuk menegakkan Islam.

Maka sepemahamanku dari penuturan beliau, zuhud yang sejati adalah dimana dunia berada di genggaman, bukan di hati. Bukan sekedar penampilan yang begitu sederhana. Bukan, bukan itu. Namun bagaimana harta yang berlimpah itu tidak memalingkan fokus kita untuk tetap rendah hati dan menjadikkan semua itu semata sebagai peluang investasi meraih ridho Ilahi. Merekalah para Sufipreneur. Para entrepreneur yang melaksanakan tauhid, syariat dan tasawuf dalam harmoni. Suci aqidah, suci raga, harta dan suci jiwa. Bening dan bermanfaat bagi banyak orang, sebagaimana mata air jernih dan menyehatkan yang mengalir terus dengan memberi manfaat kepada banyak pihak.

Kita butuh lebih banyak Sufipreneur di negeri bahkan dunia ini. Karena merekalah yang sejatinya akan merubah dunia menjadi lebih baik dan sejahtera. Dimana perekonoian tumbuh seiring dengan menurunnya pengangguran, kemiskinan, ketimpangan dan kriminalitas. Semoga, aku, kamu dan kita semua yang bercita-cita menjadi entrepreneur bisa menjadi Sufipreneur. Aamiin.

Bumi Inspirasi,

3 Oktober 2017

Aisyah Supernova

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun