Mohon tunggu...
Aisya
Aisya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menulis dan menonton adalah hobi yang bersimpangan

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Resensi Film Gara-Gara Warisan: Arti Keluarga yang Sebenarnya

4 Februari 2024   13:23 Diperbarui: 10 Februari 2024   17:41 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

RESENSI FILM GARA-GARA WARISAN: ARTI KELUARGA YANG SEBENARNYA

Gara-Gara Warisan merupakan film yang disutradarai oleh Muhadkly Acho yang tayang pada tahun 2022. Produser film ini adalah Ernest Prakasa, yang merupakan komika ternama Indonesia, dan sekaligus menjadi salah satu pemain dengan nama Benny. Ernest Prakasa ditemani oleh Chand Parwez Servia yang juga menjadi produser film Gara-Gara Warisan ini. Tokoh utama film ini diantaranya adalah Yayu Unru, Indah Permatasari, Oka Antara, dan Ge Pamungkas, serta para tokoh-tokoh pendukung lainnya yang berasal dari selebriti tanah air.

Film Gara-Gara Warisan merupakan film tanah air bergenre drama komedi keluarga yang bercerita tentang perebutan hak waris oleh ketiga anak Pak Dahlan, yaitu Adam, Laras, dan Dicky. 

Adam, anak pertama yang harus memikul beban berat sebagai seorang kakak yang harus rela mengalah demi adik-adiknya dan harus mampu menjadi contoh yang baik bagi mereka. Laras, anak perempuan yang mandiri dan idealis serta berwatak keras. Sementara itu, Dicky adalah anak bungsu yang selalu dimanja sejak kecil oleh ayahnya dan tumbuh menjadi anak yang menyimpang dan pembuat onar.

Ketiga kakak beradik tersebut saat usia dewasa hidup terpisah dari ayahnya setelah kematian ibu mereka. Laras yang tidak terima ayahnya menikah kembali memutuskan untuk pergi dari rumah dan menjadi pengurus panti jompo. Sementara itu Adam tinggal bersama keluarga kecilnya disebuah kontrakan. Sedangkan Dicky hidup luntang-lantung sebagai pecandu narkoba bersama pacarnya.

Suatu hari, ayah mereka, Dahlan, divonis penyakit serius, yaitu kanker stadium berat. Biaya yang dibutuhkan mulai dari operasi hingga pasca operasi sangat besar. Sebenarnya Dahlan bisa saja menjual Gest House, yang merupakan kekayaan yang dimilikinya dan menjadi alternatif untuk membiayai pengobatannya. Tetapi, Dahlan tidak ingin menjual Gest House tersebut karena dia ingin meninggalkan warisan untuk anak-anak dan istrinya.

Dahlan menelepon Adam, Laras, dan Dicky untuk pulang ke rumah dan membicarakan mengenai hak pewarisan Gest House. Dahlan memberikan syarat, pemilik Gest House adalah salah satu dari mereka bertiga dan harus mengelola Gest House selama satu bulan. Dalam waktu satu bulan itu, para karyawan akan memilih dan memutuskan siapakah yang cocok diantara mereka bertiga untuk menjadi pewaris Gest House dan pemilik Gest House selanjutnya.

Berbagai macam strategi dan cara dilakukan oleh Adam, Laras, dan Dicky untuk melakukan perbaikan yang lebih bagus untuk Gest House serta menarik perhatian karyawan agar memilih mereka nantinya. Awalnya, semua berjalan lancar, namun tiba-tiba terjadi sebuah insiden yang tidak dapat dihindari. Keuangan Gest House hilang tanpa jejak. Catatan kehilangan itu terjadi setiap kali Dicky bertugas dalam mengelola Gest House.

Film Gara-Gara Warisan yang memiliki tema keluarga ini ikut mengangkat berbagai isu-isu menarik dan nilai-nilai penting yang harus ada di dalam keluarga. Saling membantu, menerima, memaafkan, dan mengasihi adalah nilai-nilai yang dituangkan dalam film ini.

Hubungan yang buruk antara ketiga saudara, yaitu Adam, Laras, dan Dicky merupakan cerminan persaudaraan yang sering terjadi. Meskipun Dicky dibenci oleh kedua kakaknya karena merupakan seorang pecandu, pada akhirnya mereka mulai menjalin hubungan yang baik setelah melalui peristiwa yang memukul habis hidup mereka. Bahkan ketika Dicky melakukan kesalahan, kedua kakaknya tetap mendampinginya sampai akhir. Kerja sama mereka dalam mengelola Gest House meskipun dengan cara yang berbeda, pada akhirnya sama-sama punya peran yang penting. Tanpa mereka sadari, merekalah yang membangun Gest House itu bersama-sama hingga Gest House menjadi lebih baik.

Di antara pertikaian ketiga saudara, film ini menyampaikan bahwa tidak ada hubungan yang sempurna, bahkan di dalam keluarga sekalipun. Kebahagiaan baru bisa didapatkan jika seseorang mampu melewati penderitaan. Film ini mengajarkan bahwa apapun masalah yang kita hadapi dalam keluarga, kita harus bersatu dan bekerja sama untuk mencari jalan keluar dan mencapai akhir yang bahagia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun