Dari adanya tantangan akibat dari perubahan kebijakan pendidikan di masa pandemi dan new normal tersebut kemudian dikaji ke dalam Teori Fungsional Struktural yang menekankan pada unsur-unsur stabilitas, Integritas, Fungsi, Koordinasi dan Konsensus. Konsep fungsionalisme maupun unsur-unsur normatif maupun perilaku sosial yang menjamin stabilitas sosial. Menurut teori ini, masyarakat merupakan suatu sistem sosial yang terdiri atas bagian-bagian atau elemen yang saling berkaitan dan saling menyatu dalam keseimbangan. Perubahan yang terjadi pada suatu bagian akan membawa perubahan pula terhadap bagian yang lain (Ritzer, 1992: 25).Â
Dalam perspektif Parsons pendidikan merupakan proses sosialisasi yang dalam diri individu-individu memungkinkan berkembangnya rasa tanggung jawab dan kecakapan-kecakapan (commitment dan capacities) yang semuanya diperlukan dalam melaksanakan peran sosial. Perspektif fungsionalisme ini menemukan dirinya sebagai fungsionalisme struktural yang fokus utamanya terhadap persyaratan fungsional atau kebutuhan dari suatu sistem sosial yang harus dipenuhi apabila sistem tersebut survive dan hubunganya dengan struktur.
Sesuai dengan pandangan tersebut, suatu sistem sosial selalu cenderung menampilkan tugas-tugas tertentu yang diperlukan untuk mempertahankan hidupnya dan analisis sosiologi yang mencakup usaha untuk menemukan struktur sosial yang dapat melaksanakan tugas-tugas tersebut atau yang dapat memenuhi kebutuhan sistem sosial tersebut.
Dari hal tersebut, Pada masa pandemi Covid-19, institusi pendidikan terdorong untuk bergerak menyesuaikan realitas sosial yang ada agar tetap dapat berjalannya sistem pendidikan di tengah pandemi dan new normal. Secara normatif, terjadinya hal tersebut diatur oleh berbagai kebijakan dan tujuan tertentu yang dipahami sebagai kenyataan sosial yang mendasar yang dimana pembelajaran yang dilakukan di masa pandemi dan new normal ini sudah ditentukan oleh pemangku kepentingan di satuan pendidikan. Kebijakan tersebut sebagai bagian tindakan dalam rangka menyelamatkan dunia pendidikan di tengah pandemi covid-19.
Oleh karena itu, Pembelajaran pun harus diselaraskan dengan model pembelajaran yang dilaksanakan agar tercapainya target kurikulum darurat dalam pembelajaran jarak jauh.Â
Model pembelajaran jarak jauh yang dirasa tepat dalam menyesuaikan kurikulum yang ditetapkan dan juga memudahkan proses pembelajaran di masa pandemi dan new normal ini yaitu model pembelajaran Blended Learning.Â
Blended learning mengkombinasikan berbagai bentuk perangkat yang dapat digunakan dalam pembelajaran mulai dari aplikasi komunikasi seperti whatsapp, zoom, Ruangguru, Zenius, Quipper, google classroom. Hal itu sesuai dengan kebijakan Pemerintah yang mengeluarkan Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 9/2018 tentang Pemanfaatan Rumah Belajar. Pada akhirnya anak dengan smarphonenya menginstall aplikasi belajar yang dibutuhkannya untuk menunjang pendidikannya salah satunya yaitu aplikasi Ruangguru.
Ruangguru sebagai salah satu Platform pendidikan yang sangat berguna dalam mengatasi kesulitan yang dirasakan oleh sebagian murid dalam memahami materi pembelajaran secara jarak jauh. Hal itu dikarenakan Ruangguru ini sangat tepat untuk digunakan dalam menunjang proses pembelajaran siswa karena menggunakan model pembelajaran Blended Learning yang  memudahkan para siswa dalam memahami materi pembelajaran yang sebelumnya pada saat pembelajaran online sebagian siswa ini mengalami kesulitan belajar.Â
Melalui program sekolah online Ruangguru Gratis, para siswa dapat mengikuti pembelajaran jarak jauh secara daring dengan maksimal layaknya sekolah biasa pada umumnya.Â
Ruangguru menyediakan banyak fitur pembelajaran Blended Learning dengan menyediakan 15 kanal live teaching yang mencakup semua mata pelajaran yang sesuai dengan kurikulum nasional. Materi belajar yang tersedia di Ruangguru telah sesuai juga dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang dapat diakses selama 24 jam nonstop. Ruangguru merupakan solusi pembelajaran di tengah pandemi covid-19 dan new normal ketika sebagian banyak murid tidak bisa menyesuaikan pembelajaran jarak jauh di sekolah.
Kesimpulan