Mohon tunggu...
Aisyah Nurul Fitri
Aisyah Nurul Fitri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya merupakan mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi UPN Veteran Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

"Inside Out", Film Animasi Menarik dengan Melihat Sisi Sistem Komunikasi Intrapersonal

9 Desember 2023   21:45 Diperbarui: 9 Desember 2023   22:00 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
canva.com/Diolah penulis

Inside Out adalah film animasi pixar yang cocok di kalangan semua umur karena dari segi gambar dan ceritanya sangat hangat serta terdapat pelajaran yang dapat diambil dari ceritanya. Film ini sedang ramai dibicarakan karena akan adanya Inside Out 2 yang pastinya lebih banyak lagi emosi yang terdapat di dalam ceritanya.

Dalam filmnya, dijelaskan bahwa sosok Riley adalah seorang anak kecil yang baru menjalani kehidupannya namun dengan ketidaksesuaian ekspektasinya. Ia harus pindah ke kota baru dan meninggalkan rumah lamanya, sekolah, dan bahkan sahabatnya. Disitu lah mulai terjadinya konflik yang dirasakan oleh Riley dalam pikiran serta perasaannya. 

Film ini memperkenalkan lima karakter emosi utama, yakni Joy (Kegembiraan), Sadness (Kesedihan), Fear (Ketakutan), Anger (Kemarahan), dan Disgust (Jijik). Setiap karakter ini memiliki peran dan kepribadian unik yang mencerminkan berbagai aspek emosi manusia. Joy, yang dominan, berusaha menjaga agar Riley selalu bahagia, sementara Sadness, meskipun sering dianggap negatif, memegang peran penting dalam memahami dan mengatasi perasaan. 

Fear, si Ketakutan, selalu siaga untuk melindungi Riley dari risiko dan bahaya. Anger, si Kemarahan, menambahkan intensitas dan energi saat menghadapi ketidakadilan. 

Disgust, atau Jijik, berfokus pada pemeliharaan citra diri dan membantu Riley membuat keputusan yang baik untuk kesejahteraan dirinya. Bersama-sama, kelima karakter ini menciptakan keseimbangan dinamis yang mencerminkan keanekaragaman emosi dalam perjalanan kehidupan seorang anak remaja.

Sistem Komunikasi Intrapersonal adalah suatu proses komunikasi yang terjadi terhadap dirinya sendiri, dimana hal tersebut melibatkan pikiran dan perasaan pribadi dengan apa yang akan dilakukan oleh seseorang. Seringkali kita temui dan rasakan bagaimana berbicara dan berdebat dengan diri sendiri, hal tersebutlah yang dapat dikatakan sebagai komunikasi intrapersonal.

Dalam komunikasi intrapersonal, terdapat proses pengolahan informasi yang terjadi di setiap diri manusia. Yang termasuk proses pengolahan informasi adalah, 

1. Sensasi 

Sensasi diartikan sebagai tahapan awal dalam diri seorang manusia dalam menerima informasi. Lebih lengkapnya, sensasi merupakan pengalaman elementer yang segera, dan sangat berhubungan dengan aktivitas panca indera. Dalam sensasi, ada yang disebut intensitas stimuli atau tingkat intensitas minimum yang diperlukan agar stimulus yang ditangkap dapat dideteksi dan ditindaklanjuti, yaitu : 

  • Mata

Dengan mata, tingkat intensitas minimum yang diperlukan adalah panjang gelombang cahaya antara 280-780 nanometer

  • Telinga

Stimulus bisa dideteksi dan ditindaklanjuti ketika frekuensi gelombang suara yang diterima oleh telinga berada di antara 20-20.000 hertz

  • Temperatur

Suhu udara yang diperlukan agar stimulus bisa diteruskan berada di ambang mutlak, yaitu 10 hingga 45 derajat celcius

2. Persepsi

Persepsi diartikan sebagai pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. Persepsi berfungsi untuk memberikan makna pada stimuli inderawi, hal ini tidak hanya melibatkan sensasi, tapi juga atensi, ekspektasi, motivasi, dan memori. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi persepsi, diantaranya:

  • Faktor Eksternal

Faktor eksternal yang dimaksud pada poin ini meliputi determinan-determinan perhatian yang sifatnya eksternal atau penarik perhatian (attention getter). Contoh dari faktor eksternal adalah gerakan, intensitas stimuli, hal-hal yang memiliki kebaruan (novelty), dan pengulangan.

  • Faktor Internal

- Faktor biologis : contohnya adalah ketika seseorang dalam keadaan lapar, maka pusat perhatiannya cenderung 

- Faktor sosiopsikologis : motif sosiogenesis (rasa ingin tahu, kompetensi, harga diri), sikap, kebiasaan, kemauan memengaruhi apa yang kita perhatikan

  • Faktor Fungsional

Faktor fungsional ini asalnya dari kebutuhan, pengalaman dari masa lalu dan hal-hal lain yang termasuk dalam faktor-faktor personal. Faktor-faktor fungsional yang mempengaruhi persepsi biasanya disebut dengan kerangka rujukan, yaitu bagaimana seseorang memberi sebuah makna terhadap pesan yang ia terima.

  • Faktor Struktural

Ada dua tokoh yang memberikan definisi terkait faktor struktural ini, mereka adalah Gestalt dan Kohler. Gestalt menyebutkan, ketika seseorang mempersepsi sesuatu, ia cenderung melihat sebagai suatu keseluruhan langsung, bukan melihat bagian-bagian yang nanti akan dihimpun menjadi satu. Kohler juga memberikan pendapat yang sama, ia mengatakan bahwa ketika ingin memahami suatu peristiwa, kita harus menelitinya secara keseluruhan (lingkungan, masalah yang dihadapi, konteks, dll).

3. Memori 

Memori diartikan sebagai sistem yang terstruktur, dan menyebabkan organisme sanggup merekam fakta yang ada di sekitarnya agar pengetahuan yang dimilikinya mampu membimbing perilakunya. Adapun proses-proses dalam memori, yaitu: 

  • Encoding (perekaman) : pencatatan informasi melalui reseptor indera

  • Storage (penyimpanan) : proses menentukan berapa lama informasi yang kita terima berada di otak kita, dalam bentuk apa, dan diletakkan di mana

  • Retrieval (pemanggilan) : proses mengingat lagi dengan menggunakan informasi yang disimpan

4. Berpikir 

Berpikir merupakan proses keempat dalam proses pengolahan informasi yang mempengaruhi penafsiran kita terhadap suatu stimuli. Berpikir menunjukkan berbagai kegiatan yang melibatkan penggunaan konsep dan lambang (sebagai pengganti objek dan peristiwa).  Berpikir dalam proses pengolahan informasi berfungsi sebagai decision making (pengambilan keputusan), problem solving (penyelesaian masalah), creative thinking 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun