Ki Hajar Dewantara berpendapat bahwa pendidikan adalah salah satu jalan untuk memperjuangkan kemerdekaan dan mencapai kemajuan bangsa. Ia memperkenalkan metode pendidikan yang menekankan pentingnya kebudayaan lokal, serta mengajarkan pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa. Organisasi-organisasi pergerakan kebangsaan juga turut mengedepankan pendidikan politik untuk menumbuhkan semangat perjuangan di kalangan rakyat. Pada masa ini, pendidikan menjadi sarana untuk menanamkan rasa cinta tanah air dan membentuk kesadaran kolektif tentang pentingnya merdeka.
Zaman Pendudukan Militer Jepang
Pada masa penjajahan Jepang (1942-1945), pendidikan diubah untuk mendukung tujuan Jepang. Sekolah-sekolah dibangun dengan kurikulum yang menekankan rasa nasionalisme. Walaupun pendidikan ini lebih menguntungkan Jepang, ternyata ia juga memicu semangat perjuangan kemerdekaan di kalangan rakyat Indonesia. Pendidikan di masa ini membantu masyarakat Indonesia menyadari pentingnya kesatuan dan semangat untuk merdeka. Pendidikan politik di masa ini bertujuan untuk menanamkan rasa nasionalisme dan memperkuat tekad untuk merebut kemerdekaan.
Pendidikan pada masa ini lebih menekankan pada pelajaran mengenai sejarah Jepang dan pentingnya mendukung kepentingan militer Jepang. Namun, di balik itu semua, pendidikan ini juga memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk lebih memahami tentang pentingnya perjuangan untuk kebebasan dan hak asasi manusia.
Periode Kemerdekaan dan Reformasi
Setelah Indonesia merdeka pada tahun 1945, pendidikan politik di Indonesia berkembang pesat. Pemerintah baru menganggap pendidikan sebagai bagian penting dalam membangun negara. Kurikulum pendidikan mulai mengajarkan nilai-nilai demokrasi, hak asasi manusia, dan partisipasi aktif dalam politik. Pada masa reformasi 1998, ada perubahan besar di Indonesia. Masyarakat diberi kesempatan lebih banyak untuk terlibat dalam politik, baik melalui kebebasan pers, pemilihan umum, maupun otonomi daerah. Pendidikan politik menjadi lebih terintegrasi dalam sistem pendidikan, dengan tujuan agar masyarakat lebih peduli terhadap kehidupan politik dan bisa berperan dalam proses demokrasi. Pendidikan pada masa ini lebih menekankan pada pembelajaran tentang hak politik, cara berpartisipasi dalam pemilu, dan pentingnya menjaga nilai-nilai demokrasi.
Tantangan dan Harapan ke Depan
Meski pendidikan politik di Indonesia sudah banyak berkembang, masih banyak tantangan yang dihadapi. Salah satunya adalah kesenjangan pendidikan antara daerah kota dan desa. Masih banyak daerah yang kesulitan mendapatkan pendidikan yang berkualitas. Selain itu, pemahaman politik di kalangan sebagian masyarakat juga masih rendah, terutama di kalangan generasi muda. Oleh karena itu, penting bagi pemerintah dan masyarakat untuk bekerja sama memperbaiki sistem pendidikan, agar lebih merata dan berkualitas.
Ke depan, pendidikan politik di Indonesia harus bisa beradaptasi dengan perkembangan zaman. Pendidikan yang baik akan menghasilkan warga negara yang lebih sadar akan hak dan tanggung jawab mereka, serta berkomitmen untuk membangun masa depan yang lebih baik bagi Indonesia.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI