Mohon tunggu...
aisyah hasna assary
aisyah hasna assary Mohon Tunggu... Blogger

Tertarik pada banyak hal baru

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Desa Kalices sebagai Model Kawasan Tangguh Bencana Longsor di Kabupaten Kendal

10 September 2025   14:19 Diperbarui: 10 September 2025   14:18 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Google Street View

Kendal -- Desa Kalices, Kecamatan Patean, Kabupaten Kendal, tengah menyusun modul Kawasan Tangguh Bencana Longsor untuk mengantisipasi ancaman tanah longsor yang kerap terjadi pada musim hujan. Desa yang berada di ketinggian 530 meter di atas permukaan laut ini memiliki topografi perbukitan curam dengan curah hujan tinggi, sehingga masuk dalam kategori wilayah rawan bencana.

Berdasarkan pemetaan berbasis GIS yang dilakukan mahasiswa Universitas Negeri Semarang (UNNES), sebagian besar wilayah Kalices berada pada tingkat kerawanan sedang hingga tinggi. Zona merah ditemukan di lereng terjal dengan lahan terbuka maupun permukiman, sedangkan zona kuning banyak terdapat di area pertanian lereng menengah. Zona hijau relatif aman berada di kawasan berhutan rapat dan dataran rendah.

Jenis tanah di Kalices turut memperbesar risiko longsor. Tanah grumusol mudah retak saat kering dan menjadi licin saat jenuh air, regosol mudah tererosi, sementara litosol tipis rawan runtuh di tebing jalan. Kondisi ini diperparah dengan kemiringan lereng yang mencapai lebih dari 45 derajat di beberapa titik.

Untuk menekan dampak bencana, modul tersebut merekomendasikan pembangunan hunian tangguh longsor. Pondasi bangunan disesuaikan dengan kontur, atap menggunakan material ringan, serta dilengkapi sistem drainase yang baik. Vegetasi berakar kuat seperti bambu juga dianjurkan ditanam di sekitar lereng, disertai terasering pada lahan miring untuk mengurangi erosi.

Strategi tata ruang desa diarahkan agar permukiman dan infrastruktur tidak berdiri di zona rawan. Selain itu, diperlukan infrastruktur mitigasi seperti dinding penahan tanah, saluran drainase lereng, sistem peringatan dini, serta jalur dan titik evakuasi yang jelas.

Salah satu angota tim penyusun modul menegaskan, peran masyarakat menjadi kunci utama dalam mewujudkan desa tangguh. "Warga perlu dilibatkan sejak tahap pemetaan, perawatan drainase, hingga latihan evakuasi. Ketangguhan bukan hanya soal bangunan, tetapi kesiapan sosial yang terlatih," ujarnya.

Dengan adanya modul ini, Desa Kalices diharapkan mampu menjadi contoh penerapan mitigasi longsor berbasis data spasial dan partisipasi masyarakat. Langkah tersebut sekaligus menunjukkan bahwa kawasan rawan bencana tetap bisa dikelola secara aman dan berkelanjutan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun