Mohon tunggu...
Aisyah Hana Safira
Aisyah Hana Safira Mohon Tunggu... Mahasiswa

Haloo saya Aisyah Hana Safira Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan dengan Program Studi Pendidikan Agama Islam Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Manajemen Kurikulum: Kunci Sukses Pendidikan Era Modern

23 Mei 2025   19:55 Diperbarui: 23 Mei 2025   20:30 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pendidikan yang berkualitas tidak mungkin tercapai tanpa pengelolaan kurikulum yang matang. Di tengah derasnya arus globalisasi dan transformasi digital, dunia pendidikan di Indonesia dihadapkan pada tantangan besar: bagaimana menciptakan sistem belajar yang adaptif, efisien, dan relevan dengan kebutuhan zaman.

Di sinilah pentingnya manajemen kurikulum pendidikan. Bukan sekadar menyusun mata pelajaran, manajemen kurikulum adalah proses menyeluruh: mulai dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan hingga evaluasi sistematis atas semua kegiatan pembelajaran.

Apa Itu Manajemen Kurikulum?

Secara sederhana, manajemen kurikulum adalah proses merancang, mengatur, menerapkan, dan mengevaluasi kurikulum agar pendidikan bisa berjalan efektif. Proses ini melibatkan semua pihak: guru, siswa, kepala sekolah, orang tua, bahkan masyarakat sekitar.

Tujuannya? Agar apa yang diajarkan tidak hanya tersampaikan, tapi juga berdampak.

Dalam era globalisasi dan digitalisasi saat ini, tantangan pendidikan semakin kompleks. Anak-anak tidak hanya dituntut pintar, tetapi juga harus memiliki karakter, kreativitas, dan kemampuan berpikir kritis. Maka dari itu, kurikulum pun perlu dikelola dengan cara yang lebih adaptif dan strategis.

Prinsip-Prinsip yang Menjadi Fondasi

Manajemen kurikulum yang baik dibangun di atas prinsip-prinsip penting berikut:

  • Produktivitas: Memastikan setiap sumber daya yang dimiliki sekolah digunakan untuk hasil belajar yang optimal.

  • Demokratis: Melibatkan semua pihak dalam pengambilan keputusan, mulai dari guru hingga orang tua.

  • Kooperatif: Menumbuhkan kolaborasi antar pemangku kepentingan pendidikan.

  • HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
    Lihat Pendidikan Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun