Mohon tunggu...
Aisyah Ghina Hanindita
Aisyah Ghina Hanindita Mohon Tunggu... Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga NIM : 24107030042

Bukan sosok yang pandai berpuisi hanya seorang penulis pemula yang ingin menyampaikan kata - kata melalui sebuah tulisan

Selanjutnya

Tutup

Film

Cintaku Tersambar Petir: Kronik Dewa Cinta yang Belum Ikhlas

12 Juni 2025   11:58 Diperbarui: 12 Juni 2025   11:58 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://www.imdb.com/title/tt15456878/mediaviewer/rm2179495425/

Cinta adalah kekuatan paling misterius dan mendalam yang bisa dirasakan manusia. Ia mampu melampaui batas ruang dan waktu, menyembuhkan luka paling dalam, dan memberikan harapan di tengah kehampaan. Namun, cinta sejati tidak hanya tentang kebersamaan, melainkan juga tentang kesetiaan yakni kesediaan untuk tetap mencintai, bahkan ketika kehadiran fisik tak lagi memungkinkan.

Kisah cinta dan kesetiaan telah lama menjadi bahan bakar utama dalam banyak karya sastra, lagu, hingga film. Salah satu film yang berhasil menggambarkan kisah cinta yang tidak biasa, namun begitu menyentuh, adalah Till We Meet Again. Film ini bukan hanya tentang cinta antara dua insan, tetapi juga tentang pengorbanan, kehilangan, dan bagaimana cinta sejati tetap bertahan bahkan setelah kematian memisahkan.

Till We Meet Again membawa penonton ke dunia yang jarang dieksplorasi: dunia limbo sebuah tempat antara kehidupan dan kematian, sebelum seseorang bereinkarnasi. Di dunia ini, kita mengenal Shi Xiao Lun, seorang pria muda yang kehilangan nyawanya akibat sambaran petir dan lupa akan masa lalunya. Ia bertemu dengan Pinky, gadis yang juga mati muda dan sama-sama ingin bereinkarnasi. Keduanya memilih untuk menjadi dewa dan dewi cinta demi mempercepat proses reinkarnasi mereka.

Namun, takdir membawa Shi kembali kepada kisah cintanya yang tertinggal: Xiao Mi, kekasih yang ditinggalkannya di dunia. Ketika melihat Xiao Mi, ingatannya kembali. Ia teringat betapa dalam cinta mereka, dan bagaimana perpisahan mereka bukan karena kehendak, melainkan takdir. Shi, yang sudah menjadi "dewa cinta", justru dihadapkan pada dilema emosional: membantu Xiao Mi menemukan cinta baru, atau membiarkannya terus mencintainya meskipun ia tak lagi hadir di dunia manusia.

Inilah momen paling emosional dalam film ketika cinta dan kesetiaan diuji dari dua dunia yang berbeda.

Xiao Mi tetap mencintai Shi, bahkan setelah kematiannya. Ia tidak tahu bahwa arwah Shi kini hadir di dekatnya sebagai makhluk yang tak kasatmata. Kesetiaannya menggambarkan bentuk cinta yang sangat tulus. Tidak ada komunikasi, tidak ada sentuhan, dan tidak ada kepastian namun perasaannya tetap hidup.

Sementara itu, Shi dan Pinky berusaha menyatukan Xiao Mi dengan pria-pria lain demi kebahagiaannya. Ini menjadi bentuk cinta yang lebih tinggi: pengorbanan. Shi menyadari bahwa ia tidak lagi bisa menemani Xiao Mi sebagai manusia, dan satu-satunya cara untuk membahagiakan orang yang dicintainya adalah dengan melepaskannya. Kesetiaan tidak selalu berarti mempertahankan, tetapi juga tentang merelakan dengan sepenuh hati.

Kisah ini menyentuh lapisan emosional yang dalam. Kita dihadapkan pada pertanyaan-pertanyaan besar: apakah cinta harus berakhir ketika kematian datang? Apakah kita masih punya kewajiban mencintai meskipun tak bisa bersama lagi? Dan lebih jauh lagi apakah cinta sejati itu mampu melampaui kehidupan itu sendiri?

Dalam kerangka kepercayaan Buddhisme yang menjadi latar spiritual film ini, terdapat kepercayaan bahwa manusia akan bereinkarnasi sesuai dengan karma yang mereka bangun selama hidup. Konsep ini membawa makna mendalam tentang pentingnya menjalani hidup dengan niat baik dan penuh kasih. Dalam konteks cinta, karma juga berbicara tentang konsekuensi dari kesetiaan, ketulusan, dan pengorbanan.

Shi dan Pinky, meskipun sudah berada di alam yang berbeda, masih terikat pada rasa dan relasi yang belum selesai. Mereka memikul tanggung jawab atas cinta yang mereka tinggalkan, dan itulah yang membuat perjalanan mereka begitu menyentuh. Pinky, yang awalnya tampak ceria dan kekanak-kanakan, lambat laun juga menunjukkan sisi kedewasaan emosional ia belajar dari Shi, dari Xiao Mi, dan dari perasaan kehilangan yang mereka semua alami.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun