Mohon tunggu...
Aisyah Ghina Hanindita
Aisyah Ghina Hanindita Mohon Tunggu... Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga NIM : 24107030042

Bukan sosok yang pandai berpuisi hanya seorang penulis pemula yang ingin menyampaikan kata - kata melalui sebuah tulisan

Selanjutnya

Tutup

Seni

"ADUIN Fest 25" : Dari Suara ke Layar, Belajar Seru Bareng Para Ahli

23 Mei 2025   18:37 Diperbarui: 23 Mei 2025   18:37 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Dokumen Pribadi

Tanggal 22 Mei 2025 kemarin, UIN Sunan Kalijaga kedatangan acara keren bertajuk ADUIN Fest 25 dengan tema "Dari Suara ke Layar". Acara ini digelar di Convention Hall Lantai 2 dari jam 08.00 sampai 11.30 pagi, dan sukses bikin peserta betah duduk dari awal sampai akhir. Nggak heran sih, soalnya dua pembicara yang hadir emang jago-jago dan inspiratif banget.

Acara ini dimoderatori oleh Cut Kharisma Maharani, yang sukses menjaga alur diskusi tetap hidup dan menarik. Sementara itu, sesi berbagi ilmu diisi oleh:

Nicky Shaquilla, seorang content creator, radio announcer SuaraGama FM, sekaligus MC yang punya pengalaman luas di dunia audio dan siaran.

Dena Isni Pasha, seorang ilustrator andal dari Mojok.co, yang juga aktif menyuarakan berbagai isu sosial dan budaya lewat karya visualnya.

Yuk kita bahas satu per satu isi materinya yang super insightful!

Belajar Iklan Radio Bareng Nicky Shaquilla

Sesi pertama dibuka bareng Kak Nicky Shaquilla, yang langsung ngajak peserta buat menyelami dunia per-radio-an. Nggak cuma soal ngomong di mic, tapi juga soal gimana suara bisa jadi alat komunikasi yang powerful, khususnya di dunia iklan radio.

Nicky mulai dengan ngasih pengertian tentang radio advertising. Intinya, ini adalah bentuk promosi lewat media radio. Tapi ternyata jenis-jenisnya banyak lho! Ini beberapa yang dijelasin Kak Nicky:

1. Produced Spot         

   Iklan yang udah jadi dari instansi tertentu, terus minta diputar di radio. Udah lengkap dengan suara, musik, dan efek.

2. Radio Adlibs

   Dibaca langsung saat siaran. Harus spontan, tapi jelas dan nggak lebih dari 60 detik.

3. Produced Flash Spot

   Iklan singkat dengan jadwal tayang tertentu, mirip iklan Spotify.

4. Time Signal

   Iklan yang tayang tepat waktu, misalnya saat buka puasa atau sahur.

5. Sponsorship Program

   Bentuk kerja sama acara dengan sponsor. Bisa disebutkan secara eksplisit atau jadi bagian dari program.

6. Radio Talk Show

   Acara bincang-bincang yang juga bisa jadi media promosi kalau dikemas dengan topik yang relevan.

7. Planes Interview

   Sesi wawancara singkat tapi padat.

8. Live Report

   Liputan langsung dari tempat kejadian, bikin pendengar merasa "ikut hadir".

9. Public Service Announcement (PSA)

   Iklan layanan masyarakat, misalnya soal keselamatan atau kesehatan.

10. Jingle Advertising

    Iklan dalam bentuk lagu singkat yang catchy.

Selain itu, Kak Nicky juga bagi tips tentang audio vocal technique. Misalnya, penting buat jaga tone of voice, artikulasi harus jelas dan sesuai kondisi. Baca dulu skripnya, atur mood, dan jangan lupa soal pacing dan speed biar enak didengar.

Dan yang paling penting: kreativitas adalah kunci! Setiap adlibs harus punya bridging yang kreatif---bisa dari lagu, waktu, cuaca, atau pengalaman pribadi.

Visual yang Bersuara: Dena Isni Pasha Bikin Ilustrasi Jadi Makna

Sesi selanjutnya bareng Kak Dena Isni Pasha juga nggak kalah menarik. Sebagai ilustrator Mojok.co, Kak Dena punya banyak pengalaman dalam menyampaikan pesan lewat media visual.

Menurut Kak Dena, kadang kita bisa ngerti isu sosial atau opini publik hanya lewat gambar. Dan yang paling penting dari sebuah karya visual bukanlah seberapa bagus gambarnya, tapi pesan apa yang disampaikan.

Kak Dena juga ngasih banyak tips untuk teman-teman yang pengen bikin ilustrasi yang meaningful:

Cari referensi sebanyak mungkin biar tahu banyak sudut pandang.

Gunakan komik sebagai storyboard, cara asyik buat nyusun narasi visual.

Jangan batasi media, nggak harus serius, bisa lewat meme, kartun, atau humor visual lainnya.

Ingat, visual bukan cuma pemanis, tapi bisa menyampaikan makna dan kritik sosial yang kuat.

Ilustrasi bisa bikin orang mikir, ketawa, atau bahkan berubah pandangan. Itulah kekuatan layar sebagai penyampai pesan.

ADUIN Fest 25 sukses banget ngebuka wawasan peserta tentang bagaimana suara dan gambar bisa sama-sama jadi media komunikasi yang kuat. Di satu sisi, suara menyentuh perasaan lewat nada dan intonasi. Di sisi lain, gambar bisa menyampaikan makna secara instan dan tajam.

Kegiatan ini jadi bukti bahwa di era digital, konten bukan cuma soal apa yang disampaikan, tapi juga gimana cara menyampaikannya. Mau lewat suara atau gambar, semuanya bisa jadi jembatan komunikasi yang berdampak besar.

Kegiatan ini pun mendapat respon positif dari peserta. Salah satunya Dita, yang bilang,

"Pemateri menyampaikan materi dengan sangat jelas. Jadi nggak bingung sama sekali dari awal sampai akhir!"

Hal yang sama juga dirasakan oleh Ilma, peserta lainnya,

"Aku dapet banyak banget ilmu dari seminar ini. Rasanya pengen langsung praktik bikin konten suara dan visual!"

ADUIN Fest 25 mungkin cuma berlangsung tiga setengah jam, tapi dampaknya bisa bertahan lama. Dari suara sampai layar, dari studio radio sampai halaman media online semuanya saling terhubung dan bisa jadi sarana menyampaikan ide dan pesan.

Terima kasih buat Nicky, Dena, Cut Kharisma Maharani, dan semua panitia yang udah bikin acara ini seru dan bermakna. Semoga makin banyak acara kayak gini ke depannya. Sampai jumpa di ADUIN Fest selanjutnya!

Sumber : Dokumen Pribadi
Sumber : Dokumen Pribadi

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun