Mohon tunggu...
Aisyah Fitri
Aisyah Fitri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Negeri Surabaya

Saya Aisyah Fitri Rosliana yang saat ini bertempat tinggal di salah satu kota yang ada di Jawa Timur yaitu Surabaya. Kesibukan yang saya jalani yaitu melanjutkan sekolah ke perguruan tinggi yang ada di Surabaya yakni Universitas Negeri Surabaya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Senioritas di Kampus Berujung Maut

14 Oktober 2023   18:45 Diperbarui: 14 Oktober 2023   18:54 330
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Dikutip dari cnnindonesia.com seorang mahasiswa Politeknik Pelayaran Surabaya (Poltekpel) ditemukan dalam kondisi sudah tidak bernyawa  di kampusnya. Diduga korban dipukul oleh Seniornya di Poltekpel Surabaya. Kejadian bermula saat korban yang sedang makan, namun tiba-tiba diajak oleh empat orang untuk ke toilet. Alasan mereka mengajak korban ke toilet yaitu memberikan pembinaan kepada korban yang pada saat itu masih berstatus mahasiswa baru. Kemudian salah satu orang dari mereka memukul korban hingga korban tergeletak di lantai kamar mandi. Setalah beberapa jam korban ditemukan dalam kondisi penuh luka ini, dilarikan ke Rumah Sakit Asrama Haji Sukolilo. Namun naas nyawa mahasiswa yang baru menginjak semester 1 ini tak bisa tertolong.

Sebuah budaya yang terjadi secara turun menurun di dunia pendidikan yaitu senioritas. Dalam kehidupan sehari-hari senioritas ini tidak dapat dipisahkan dengan adanya senioritas. Hal ini disebabkan karena dalam kehidupan Masyarakat terdapat perbedaan tingkatan. Seperti di dunia pendidikan ini terdapat senior dan junior. Di Indonesia budaya senioritas ini, menghormati yang lebih tua dan menyayangi yang lebih muda. Namun, disisi lain, perbedaan tingkatan ini dimanfaatkan untuk bersikap semena-mena kepada junior. Sehingga tak heran jika kasus senioritas yang memunculkan aksi-aksi kekerasan sering terjadi di Indonesia. Bahkan yang lebih parah hingga menimbulkan korban jiwa.

Dari kasus diatas, bisa dilihat senioritas masih merajalela di Indonesia ini. Masyarakat Indonesia berpemikiran bahwan yang tua lebih paham, lebih berkuasa, lebih berpengalaman, dan lebih mampu. Meskipun pemikiran tersebut tidak dikatakan salah, namun nyatanya akibat pemikiran tersebut masih banyak orang yang malah menjadi angkuh dan memandang sebelah mata para juniornya. Ditambah lagi budaya senioritas ini merupakan tradisi yang sudah turun menurun terjadi. Ketika seseorang masih junior kemudian ketika sudah menjadi senior, itulah yang menyebabkan timbul perasaan dendam akibat yang dialaminya semasa masih menjadi junior. Itulah yang mendasari mengapa senioritas masih marak terjadi.

Dalam kehidupan manusia, senioritas merupakan suatu hal yang wajar terjadi. Sebenarnya budaya senioritas tidak berdampak negatif hingga membawa unsur-unsur kekerasan. Namun, jika seseorang menyalah artikan seniritas dan terus dilestarikan. Itulah yang membuat budaya senioritas  berubah arti dan beridentik dengan adanya kekerasan. Sudah menjadi keharusan kita para generasi muda agar budaya senioritas yang diikuti dengan tindakan kekerasan ini dapat dicegah agar tidak ada lagi korban hingga kehilangan nyawa.

Kasus senioritas yang menjadi sebuah tindakan bullying karena menjadi Tindakan mengintimidasi  bahkan melukai baik secara fisik atau non fisik pihak lain yang dilakukan oleh sesorang atau kelompok yang merasa memiliki kekuasaan dan kekuatan. Senior merasa memiliki kekuasaan serta memiliki tingkatan yang lebih tinggi daripada junior. Mereka juga tak segann untuk memberikan kekerasan dengan maksud menguji mental mereka sebagai bentuk adaptasi awal menjadi mahasiswa baru. Seperti pada kasus yang terjadi di Surabaya yang telah dijelaskan. 

Agar kasus senioritas yang terjadi ini bisa menjadi sebuah budaya yang positif, maka perlu dari kita untuk membuka mata dan mencoba untuk lebih memahami maksud dari senioritas itu sendiri. Seperti menjadi senioritas tidak perlu melibatkan Tindakan kekerasan hingga melukai dan bahkan meregut nyawa seseorang. Senior memposisikan diri menjadi layaknya seperti saundara. Menjadi senior yang menyenangkan dan sering berbagi pengalaman dan ilmu pengetahuan. Karena antara senior dan junior memiliki kedudukan yang sama dan memiliki tujuan yang sama yakni mengejar mimpi masing-masing. Maka, tidak salah jika senioritas tidak perlu lagi dengan adanya kekerasan. Dengan hal ini, senioritas yang menyebabkan korban jiwa dapat diatasi dan berkurang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun