Mohon tunggu...
Aisyah Putri Nabila
Aisyah Putri Nabila Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - nothing

Hello there!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Melawan Covid -19 Tidak Bisa Sendiri

29 Juli 2021   14:08 Diperbarui: 29 Juli 2021   16:32 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Melawan Pandemi Covid-19 Tidak Bisa Sendiri
 
Di era pandemi Covid-19 seperti ini hampir semua sektor merasakan imbasnya. Lalu, apa sih Covid-19 itu? Covid-19 sendiri merupakan virus yang tergolong sangat berbahaya yang menyerang sitem pernafasan dan dapat menular dengan sangat cepat. 

Virus ini pertama kali ditemukan di kota Wuhan, Cina dan dengan cepat menyerang ke penjuru dunia.  Oleh sebab itu pandemik ini terasa sangat berat dibanding dengan pandemi terdahulu yang pernah terjadi. Hampir dari semua negara membuat kebijakan yang tegas, khusus untuk menangani kasus Covid-19 ini yang diharapkan akan segera selesai.

Namun sepertinya sekeras apapun usaha yang telah dilakukan, nampaknya pandemi ini tergolong cukup sukar untuk diselesaikan. Terlihat dari banyaknya tenaga medis yang tampak kewalahan, karena harus siap menjadi garda terdepan menangani kasus Covid-19 ini. 

Peningkatan pasien dari hari ke hari yang tak kunjung mereda juga memperburuk keadaan. Akhirnya, seperti yang kita tahu banyak pasien yang tak tertangani bahkan tak terselamatkan karena rumah sakit-rumah sakit yang ada terisi penuh dan tak terkondusif kan.  

Lalu, untuk Indonesia sendiri Indonesia termasuk negara yang cukup tergolong gagal menangani kasus Covid-19. Menurut data dari Peta Sebaran, tercatat ada 3.194.733 kasus terkonfirmasi yang ternyata naik 28.228 kasus dari data sebelumnya. Dan tercatat ada 84.766 kasus pasien meninggal dunia karena penyakit ini yang naik 1.487 kasus dari data sebelumnya. Walaupun, kasus pasien meninggal dunia hanya 2,7% dari total kasus yang ada, namun banyak dari masyarakat yang tetap merasa kecewa dan mengganggap pemerintah lelet menagani kasus Covid-19 ini. 

Kekhawatiran berlebih lah yang membuat masyarakat terkadang sering salah paham dengan pemerintah. Padahal pemerintah maupun para petugas yang menangani kasus ini berpendapat jika mereka sudah bekerja sebaik yang mereka bisa untuk melawan pandemik dan berusaha mengusirnya dari tanah air tercinta ini.

Mungkin, memang banyak oknum berwenang yang terlihat memanfaatkan situasi buruk ini dan hal itu memang amat sangat disayangkan. Mereka yang seharusnya menjadi pahlawan negara malah berbalik menjadi senjata yang membunuh rakyat perlahan. 

Namun tak bisa dipungkiri juga masih banyak pejabat yang tetap memikirkan rakyat dan bekerja dengan
totalitas.  Karena mereka lah kita akhirnya bisa mendapat beberapa bantuan keringanan berupa sembako, uang tunai, masker gratis, dan sebagainya. 

Karena mereka pula, rakyat Indonesia bisa mendapatkan vaksin secara gratis. Vaksin sendiri memang sudah sangat
dinanti-nanti masyarakat karena dianggap menjadi satu-satunya harapan mereka untuk keluar dari situasi buruk ini. Kedatangan vaksin di Indonesia juga menuai banyak pro kontra sebenarnya, ada yang menganggap vaksin merupakan suatu hal yang berbahaya namun juga ada yang menyambutnya dengan penuh sukacita. 

Pemerintah pun terkadang kewalahan dengan beberapa masyarakat yang sulit diatur, mereka banyak menuntut tetapi
enggan menurut. Banyak dari mereka yang terhasut dan akhirnya melawan juga untuk divaksin, mereka menuntut pemerintah untuk terlebih dahulu di vaksin. 

Saran tersebut akhirnya diterima oleh pemerintah, dan seperti yang sudah kita ketahui bersama pada 13 Januari 2021, Presiden RI bapak Ir. H. Joko Widodo melaksanakan vaksin terbuka dan mengajak beberapa kalangan yang menurutnya beperan besar untuk mengajak masyarakat agar mau divaksin. Langkah seperti itu  dinilai sangat bijak dan tepat, tetapi sayangnya ttetap banyak menuai kontra dari masyarakat sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun