Dokumentasi dan Komunikasi – Menyusun dokumentasi teknis agar dapat dipahami oleh semua tim pengembang.
Tantangan dalam Merancang Arsitektur
Menyeimbangkan antara fleksibilitas dan kompleksitas sistem.
Menjaga konsistensi saat terjadi perubahan dalam kebutuhan bisnis.
-
Mengintegrasikan teknologi baru dengan sistem yang sudah ada (legacy systems).
Menyesuaikan dengan keterbatasan sumber daya, baik dari sisi waktu, tim, maupun biaya.
Memastikan arsitektur mendukung DevOps dan praktik CI/CD (Continuous Integration/Continuous Deployment).
Contoh Implementasi
Netflix menggunakan arsitektur microservices untuk menangani jutaan pengguna dan skenario konten yang kompleks.
Facebook mengadopsi pendekatan modular dan event-driven untuk memastikan pengalaman pengguna tetap mulus meski skalanya sangat besar.
Gojek dan Grab menggunakan kombinasi microservices dan event-driven architecture agar dapat menangani permintaan real-time dalam sistem transportasi dan pembayaran.
Kesimpulan
Setiap aplikasi hebat yang kita gunakan setiap hari, mulai dari layanan streaming, belanja online, hingga transportasi digital, semua memiliki satu kesamaan: arsitektur perangkat lunak yang dirancang dengan cermat. Arsitektur yang baik bukan hanya sekadar kerangka teknis, tetapi juga kunci utama untuk menciptakan produk digital yang tangguh, efisien, dan siap menghadapi tantangan masa depan. Dengan memahami dan menerapkan prinsip arsitektur perangkat lunak yang tepat, kita bisa membuka pintu menuju inovasi dan kesuksesan di dunia teknologi yang terus berkembang.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI