Mohon tunggu...
Humaniora Pilihan

6 Kebutuhan Manusia, Bergaul? Berjualan? Paham Ini Dulu!

6 Oktober 2017   12:46 Diperbarui: 6 Oktober 2017   13:12 919
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Mengapa ada orang yang sangat sukes dan ada yang biasa-biasa saja. Coach Hero (Hendrik Ronald) menyampaikan, karena tidak semua orang mengerti  kebutuhan orang lain. Kita kebanyakan berorientasi kepada diri sendiri. Harus mendengarkan orang lain dan tahu akan kebutuhannya, membuat kita di-sukai orang lain. Dan tentunya, jika kita dalam posisi penjual, akan lebih laku dibandingkan penjual lainnya. Prinsipnya adalah bukan untuk pencapaian target, dengan mengetahui kebutuhan sesama manusia, kita hanya perlu menyampaikan dan menyodorkan diri untuk menyampaikan, apa yang bisa saya bantu?. Kita dibutuhkan, karena kita membantu orang lain. Semakin banyak membantu, semakin sukses lah kita.

Coach Hero menyatakan bahwa customer dalam definisinya , tidak seperti pada umumnya pelajaran Marketing, adalah orang yang bermasalah. Ya orang yang Bermasalah, ke Restoran, karena masalah sama lapar, ke toko perhiasan, karena masalah sama penampilan, ke toko apapun, ada masalah dengan kebutuhannya.  Perlu dibantu, nah bagaimana caranya? Kita harus mengetahui kebutuhan manusia apa saja, dalam menghadapi dan membantu memecahkan masalahnya,

Pertama, Certainty atau kepastian. Jadi masalah manusia, salah satunya adalah berharap akan kepastian. Walaupun di dunia ini, yang pasti terjadi dalam hukum kepastian adalah perubahan. Jika kita sebagai penjual, pembeli yang mengutamakan kepastian, sebaiknya kita beri garansi. Garansi uang kembali, atau garansi kalau tidak cocok akan diganti barangnya atau jasa yang kita berikan.

Kedua, variety atau variasi. Customer memiliki kebosanan akan barang yang sama, maka kita sebagai penjual perlu memiliki variasi barang, dari yang termurah sampai yang termahal, dari bahan biasa sampai dengan bahan kualitas tinggi, dari barang tradisional bahkan sampai yang modern. Jika kebutuhan customer memang variasi, banyaknya produk atau jasa, membuatnya memilih produk atau jasa yang kita jual.

Ketiga, significant atau keunggulan. Customer tertentu senang merasa unggul atau beda dengan lingkungannya atau teman-temannya. Penjual harus bisa tahu apa yang di butuhkan oleh pelanggan. Jika kebutuhan berbeda dan unggul, maka sebaiknya kita bisa memenuhi nya , tentu dengan harga lebih premium. Misalkan jualan karpet, jika tipe pelanggan kita adalah yang menyukai keunggulan, bisa kita tawarkan karpet yang langka produksinya atau di produksi dengan bahan atau dengan teknik khusus, yang tidak dimiliki oleh produsen lainnya, dan pelanggan yang memilikinya hanya terbatas atau bahkan satu-satunya.

Keempat, Love and Connection atau cinta dan relasi. Manusia atau pelanggan tipe ini, jika bergaul atau membeli barang atau jasa, mementingkan pembelian karena merasa sebagai relasi/saudara kita atau sudah merasa dekat dengan kita. Mereka  membeli barang atau jasa untuk orang-orang tercintanya. Misalkan membeli mainan untuk anaknya, membelikan perhiasan untuk Ibunya, membelikan tas untuk istrinya, paket liburan keluarga, dan lainnya.

Kelima, growth atau pertumbuhan. Pelanggan yang memiliki kebutuhan pertumbuhan senang melakukan pembelian barang atau jasa, atau dalam pergaulan, yang membuat dirinya meningkat kelas sosialnya, juga meningkat gengsinya maupun meningkat investasinya. Mereka akan membeli investasi dengan pertumbuhan tinggi seperti saham, emas atau investasi lainnya, juga investasi ke diri, kepala ke atas, dalam bentuk training/pelatihan ataupun workshop, yang berguna untuk peningkatakan karir ataupun peningkatan pendapatan Perusahaannya.

Keenam, Contribution ataupun Sumbangan/Kontribusi untuk Lingkungannya. Manusia atau pelanggan tipe kebutuhan seperti ini, senang melakukan pembelian barang/jasa yang sebagian dana penjualannya disumbangkan untuk pengembangan lingkungan, pengentasan kemiskinan, ataupun disumbangkan untuk dana yatim piatu. Pelanggan tipe ini, akan mudah  di rayu dengan model penjualan di atas.

Nah, tulisan di atas adalah cara kita memahami pelanggan kita, teman kita ataupun saudara kita dalam bertindak dan dalam melakukan pembelian barang atau jasa, ataupun berperilaku dalam pertemanan ataupun persaudaraan. Jika kita memahami enam kebutuhan manusia tersebut, akan lebih memudahkan kita dalam bergaul ataupun menjual barang/jasa.

Semoga bermanfaat.

Mau mencoba, silahkan di praktekkan dalam kehidupan sehari-hari

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun