Mohon tunggu...
A Iskandar Zulkarnain
A Iskandar Zulkarnain Mohon Tunggu... SME enthusiast, Hajj and Umra enthusiast, Finance and Banking practitioners

Iskandar seorang praktisi Keuangan dan Perbankan yang berpengalaman selama lebih dari 35 tahun. Memiliki sejumlah sertifikat profesi dan kompetensi terkait dengan Bidang Manajemen Risiko Perbankan Jenjang 7, Sertifikat Kompetensi Manajemen Risiko Utama (CRP), Sertifikat Kompetensi Investasi (CIB), Sertifikat Kompetensi International Finance Management (CIFM) dan Sertifikat Kompetensi terkait Governance, Risk Management & Compliance (GRCP) yang di keluarkan oleh OCEG USA, Sertifikasi Kompetensi Management Portofolio (CPM) serta Sertifikasi Kompetensi Perencana Keuangan Syariah Internasional (RIFA). Iskandar juga berkiprah di sejumlah organisasi kemasyarakatan ditingkat Nasional serta sebagai Ketua Umum Koperasi Syarikat Dagang Santri. Belakangan Iskandar juga dikenal sebagai sosok dibalik kembalinya Bank Muamalat ke pangkuan bumi pertiwi.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Garuda Muda Menyalakan Bara, Saatnya Sang Senior Menjaga Nyala

12 April 2025   05:58 Diperbarui: 12 April 2025   05:58 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.kompas.com/sumatera-utara/read/2025/04/11/082500988/rotasi-berbuah-manis-dan-garuda-asia-menang-dramatis-fokus-pemain

Garuda Muda Menyalakan Bara, Saatnya Sang Senior Menjaga Nyala

Nyala Semangat dari Padang Pasir: Ketika Garuda Muda Ukir Sejarah di Qatar

Timnas Indonesia U-17 baru saja menorehkan tinta emas dalam sejarah sepak bola nasional. Di ajang Piala Asia U-17 2025, mereka tampil bak kesatria muda yang lapar akan prestasi. Tidak hanya lolos dari fase grup, Garuda Muda berhasil menyapu bersih semua pertandingan dengan kemenangan meyakinkan: menundukkan Korea Selatan 1-0, membekuk Afghanistan 4-1, dan menaklukkan Yaman 2-0. Sembilan poin sempurna mereka kantongi, sekaligus menjadi satu-satunya wakil Asia Tenggara yang berhasil melangkah ke Piala Dunia U-17 2025 di Qatar.

Keberhasilan ini tak datang tiba-tiba. Di balik sorotan kamera dan gegap gempita para pendukung, ada kerja keras yang konsisten di bawah asuhan pelatih Nova Arianto. Ia meracik tim dengan paduan strategi matang, disiplin tinggi, dan mental bertarung tak kenal menyerah. Garuda Muda bukan hanya bermain untuk menang, tetapi untuk membuktikan bahwa sepak bola Indonesia punya masa depan yang patut diperhitungkan di pentas dunia.

Panggung Qatar kini menanti. Bukan hanya sebagai tujuan akhir, melainkan sebagai permulaan dari cerita baru. Kemenangan Garuda Muda menjadi sinyal yang kuat bahwa era baru sepak bola Indonesia sedang dimulai. Ini bukan sekadar soal lolos ke turnamen prestisius, tapi tentang cara mereka menembus batas psikologis: bahwa kita bisa, kita layak, dan kita pantas bersaing di level tertinggi.

Kebo Nusu Gudel: Ketika yang Tua Belajar dari yang Muda

Sepak bola bukan hanya tentang taktik dan teknik, tetapi juga soal mental dan semangat. Di sinilah Garuda Muda telah memberi pelajaran penting kepada para senior. Dalam falsafah Jawa, ada ungkapan "kebo nusu gudel", gambaran tentang kebijaksanaan yang terbalik, di mana yang tua justru belajar dari yang muda. Kini, pepatah itu terasa sangat relevan dengan dinamika Timnas Indonesia.

Timnas senior yang kerap tampil tak konsisten, tersandung dalam ajang-ajang besar, dan kadang gagal menjaga ekspektasi publik, justru bisa mengambil banyak pelajaran dari adik-adiknya. Semangat juang Garuda Muda, determinasi tinggi, serta kesadaran bermain sebagai satu kesatuan tim, itulah yang harus ditiru. Di bawah tekanan, mereka tetap mampu menjaga fokus. Di tengah euforia, mereka tetap rendah hati. Sebuah mentalitas yang tak selalu dimiliki oleh mereka yang lebih senior.

Tak berlebihan jika publik berharap agar Timnas senior menjadikan capaian ini sebagai cambuk semangat. Jangan sampai prestasi hanya lahir di kelompok usia muda, lalu padam begitu memasuki level senior. Karena pada akhirnya, kekuatan bangsa di sepak bola tidak hanya dilihat dari bibit mudanya, tetapi dari bagaimana mereka berkembang dan terus menyala hingga mencapai puncaknya.

Kini, dengan semangat yang dibakar oleh para junior, tugas Timnas senior adalah menjaga bara itu tetap menyala. Menyatu dalam visi, memperkuat sinergi antar generasi, dan menyadari bahwa keberhasilan sepak bola nasional bukan tanggung jawab satu kelompok usia semata, melainkan hasil orkestrasi semua level.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun